Pria Lebih Rentan Idap Granuloma Inguinale, Mengapa?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   18 Juli 2019
Pria Lebih Rentan Idap Granuloma Inguinale, Mengapa?Pria Lebih Rentan Idap Granuloma Inguinale, Mengapa?

Halodoc, Jakarta - Dari sekian banyak jenis penyakit menular seksual yang ada, granuloma inguinale merupakan salah satu yang lebih rentan menyerang pria ketimbang wanita. Penyakit yang juga dikenal dengan nama donovanosis ini disebabkan oleh bakteri jenis Klebsiella granulomatis, dan menyerang area genital serta anus. 

Granuloma inguinale ditandai dengan munculnya benjolan berwarna merah pada area yang terinfeksi. Benjolan tersebut dapat membesar secara perlahan dan pecah, membentuk luka. Jika kondisi ini dibiarkan tanpa pengobatan, akan terbentuk jaringan parut dan pembengkakan permanen pada area genital. 

Seperti disebutkan di awal, granuloma inguinale ini lebih rentan terjadi pada pria ketimbang wanita, dan belum diketahui dengan jelas mengapa demikian. Satu hal yang jelas adalah penularan penyakit ini terjadi melalui hubungan seksual yang tidak sehat. Oleh karena itu, penting untuk selalu menggunakan kondom ketika berhubungan, dan hindari bergonta-ganti pasangan. 

Baca juga: Penyakit Infeksi Menular Seksual Akibatkan Granuloma Inguinale

Tahap Perkembangan Gejala

Gejala granuloma inguinale biasanya akan mulai terlihat sekitar 1 hingga 12 minggu setelah terinfeksi. Pada pria, gejala dapat muncul pada area penis, skrotum, paha, dan wajah. Sementara pada wanita adalah vagina, vulva, perineum, dan wajah. Pada beberapa kasus, gejala juga dapat muncul pada anus. 

Gejala ini dapat muncul secara bertahap. Tahap perkembangan bermula dengan munculnya benjolan kecil berwarna merah yang tampak seperti jerawat, kemudian membesar dengan permukaan yang lembut. Benjolan pada tahap ini umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi perdarahan dapat mudah terjadi saat terluka. 

Lalu pada tahap selanjutnya, infeksi yang terjadi akan mulai merusak kulit. Pada tahap ini, luka akan berkembang menjadi tukak kering yang besar, sehingga tampak seperti kutil kelamin. Tukak tersebut umumnya disertai dengan bau yang tidak enak. Kemudian pada tahap ketika, tukak tersebut akan berkembang lebih dalam, sehingga membentuk jaringan parut pada area tersebut. 

Pada beberapa kasus yang jarang, granuloma inguinale dapat menyebar hingga ke kelenjar getah bening di lipatan paha, sehingga menimbulkan benjolan pada lipatan tersebut. Tidak hanya itu, granuloma inguinale juga dapat menyebar hingga ke tulang, sendi, dan hati, melalui aliran darah. Jika kondisi ini tidak segera ditangani, akan ada komplikasi serius, seperti anemia, hingga kematian.  

Baca juga: Ini Alasan Homoseksual Rentan Terkena Granuloma Inguinale

Diagnosis dan Pengobatannya

Jika masih tahap awal, apalagi dengan lesi yang kecil, diagnosis biasanya akan sulit ditetapkan. Umumnya granuloma inguinale baru akan dicurigai saat timbul luka. Penetapan diagnosis ini dapat dilakukan dokter dengan mengambil sampel cairan dari luka. 

Jika luka tidak kunjung sembuh, dokter dapat melakukan biopsi, yaitu mengambil sampel luka dan diperiksa di bawah mikroskop. Selain pemeriksaan tersebut, dapat dilakukan juga pemeriksaan pendukung lainnya, yaitu pemeriksaan darah.

Kemudian setelah diagnosis ditetapkan, langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah pengobatan. Untuk mengatasi granuloma inguinale, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik, setidaknya selama 3 minggu dan dapat dilanjutkan hingga luka benar-benar sembuh. 

Beberapa antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksazol dan doxycycline. Pilihan antibiotik lainnya adalah erythromycin, ciprofloxacin, dan azithromycin. Respons terhadap pemberian antibiotik tersebut dapat terlihat dalam waktu 7 hari. Namun, jika belum menunjukkan tanda-tanda kesembuhan, dapat ditambahkan obat antibiotik gentamisin yang diberikan melalui suntikan.

Baca juga: Granuloma Inguinale Bisa Sebabkan Kematian, Benarkah?

Selama masa pengobatan, pengidap granuloma inguinale akan disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual hingga semua luka benar-benar sembuh. Setelah itu, diperlukan pemeriksaan lanjutan guna memastikan kesembuhan penyakit ini. Selain pengidap, pasangan juga perlu diperiksa dan diobati jika mengalami gejala serupa.

Nah, jika kamu mengalami gejala mirip granuloma inguinale seperti yang telah dijelaskan tadi, jangan pernah takut untuk memeriksakan kondisimu, ya. Sekarang berobat cukup dengan menggunakan ponsel dan buka aplikasi Halodoc. Lewat fitur Talk to a Doctor, kamu bisa langsung diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan