Ramai Vaksin Corona dari Cina, WHO Belum Beri Pernyataan Resmi

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   01 Oktober 2020
Ramai Vaksin Corona dari Cina, WHO Belum Beri Pernyataan ResmiRamai Vaksin Corona dari Cina, WHO Belum Beri Pernyataan Resmi

Halodoc, Jakarta – Cina adalah salah satu negara yang saat ini sedang mengembangkan vaksin corona. Sejauh ini setidaknya sudah ada tiga kandidat vaksin, termasuk dua yang dikembangkan oleh Cina, yaitu National Biotech Group (CNBG) dan satu dari Sinovac Biotech yang sekarang dalam uji coba tahap 3 di luar negeri.

Sedangkan kandidat vaksin keempat sedang dikembangkan oleh CanSino Biologics dan telah disetujui untuk digunakan di militer Cina pada Juni. WHO mendukung keputusan Cina memvaksinasi orang-orang yang berisiko tinggi terhadap virus corona pada Juli lalu, tetapi belum memberikan pernyataan resmi vaksin mana yang akan digunakan.

Pengembangan Vaksin Corona dari Cina

Perusahaan Cina berada di garis depan dalam upaya membuat vaksin untuk virus corona. Akhir Juni lalu, CanSino Biologics yang berbasis di Tianjin menerbitkan hasil dari uji klinis tahap awal yang menunjukkan bahwa vaksinnya aman dan dapat memicu respons imun.

Baca juga: Ini yang Perlu Diperhatikan Saat ke Dokter Gigi di Musim Pandemi

Namun, perusahaan menghadapi kesulitan saat mereka mencoba vaksin melalui uji coba fase 3; tahap pengujian penting yang diperlukan untuk membuktikan kemanjuran dan mendapatkan persetujuan internasional. Uji coba ini biasanya membutuhkan puluhan ribu peserta, dan dengan wabah di Cina yang sebagian besar sudah terkendali, perusahaan harus menguji vaksin di tempat lain. Namun, para peneliti mengatakan mereka mungkin masih kesulitan untuk mendaftarkan begitu banyak peserta dan mempekerjakan cukup tenaga profesional perawatan kesehatan untuk mengumpulkan data.

Baca juga: Cina Siap Produksi 1 Miliar Vaksin Corona di 2021

Para ilmuwan di Cina juga menghadapi tantangan lain. Vaksin yang dikembangkan pastinya menghadapi pengawasan ekstra, salah satunya karena skandal vaksin sebelumnya. Pada 2018, ratusan ribu anak dilaporkan menerima vaksin difteri, tetanus, dan batuk rejan yang rusak.

Sebagai negara tempat wabah virus korona dimulai, Cina dengan cepat keluar mengembangkan vaksin. CanSino dibuat dari virus flu biasa, yang disesuaikan untuk meniru virus corona. Sinopharm, sebuah perusahaan farmasi milik negara di Beijing, sedang mengembangkan dua vaksin yang dibuat dengan menggunakan partikel virus corona yang telah dinonaktifkan sehingga tidak lagi menyebabkan penyakit. 

Kandidat vaksin tersebut dinilai telah menghasilkan antibodi pada semua peserta dalam uji coba tahap 1 dan 2. Kemudian perusahaan yang berbasis di Beijing, Sinovac, telah mengumumkan hasil sama dan menjanjikan untuk vaksin virus yang dilemahkan.

Baca juga: Ketahui Fakta Uji Coba Vaksin Corona di Inggris

Juli lalu Sinovac meluncurkan uji coba fase 3 vaksinnya di Brasil. Sedangkan Sinopharm menguji vaksin yang tidak aktif di Uni Emirat Arab (UEA). Hanya tiga vaksin virus corona lain yang telah memasuki uji coba fase 3. Pertama yang diproduksi perusahaan bioteknologi Moderna di Cambridge, Massachusetts, kedua oleh Universitas Oxford dan pembuat obat AstraZeneca, yang berbasis di Cambridge, Inggris, dan yang ketiga oleh perusahaan bioteknologi BioNTech dari Mainz, Jerman, bekerja sama dengan perusahaan obat Pfizer yang berbasis di New York City.

CanSino juga siap meluncurkan uji coba fase 3. Tetapi pemerintah Cina telah mengatakan bahwa vaksinnya digunakan oleh militer. Ini menjadikan CanSino perusahaan pertama yang memiliki vaksin untuk COVID-19 yang disetujui untuk penggunaan terbatas pada manusia. Sinopharm bahkan berjanji akan menyiapkan vaksin yang siap didistribusikan akhir tahun ini.

Pastikan kamu mendapatkan informasi yang akurat mengenai perkembangan vaksin virus corona di Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.


Referensi:
Kompas.com. Diakses pada 2020. [KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan WHO soal Setujui Vaksin Cina.
CGTN. Diakses pada 2020. WHO backs China's emergency use of COVID-19 vaccines.
Nature. Diakses pada 2020. China’s coronavirus vaccines are leaping ahead – but face challenges as virus wanes.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan