Faktor Risiko Infeksi Luka Operasi yang Perlu Diketahui

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   07 Juli 2019
Faktor Risiko Infeksi Luka Operasi yang Perlu DiketahuiFaktor Risiko Infeksi Luka Operasi yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta – Banyak pengobatan yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah kesehatan. Salah satunya adalah tindakan pembedahan atau operasi. Namun, biasanya setelah tindakan pembedahan atau operasi, kamu pasti menginginkan kondisi kesehatanmu bisa pulih seperti semula.

Baca juga: Ini Perawatan Luka Rumahan yang Perlu Diketahui

Namun nyatanya, tidak jarang tindakan pembedahan atau operasi menimbulkan masalah baru yang mengancam nyawa. Komplikasi setelah operasi menimbulkan infeksi pada luka operasi.

Luka operasi yang mengalami infeksi menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian pada seseorang. Infeksi luka operasi atau yang dikenal juga dengan istilah surgical site infection disebabkan karena paparan bakteri yang tumbuh dan berkembang pada bagian luka operasi.

Ada beberapa bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada luka operasi, seperti bakteri E. coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas A, MRSA, Enterobacteriaceae, dan Acinetobacter baumannii.

Baca juga: Adakah Bahan Alami untuk Obati Luka Bakar?

Faktor Risiko yang Menyebabkan Infeksi Luka Operasi

Selain bakteri, ada faktor risiko lain yang menyebabkan seseorang berisiko mengalami infeksi pada bagian luka operasi. Pasien yang baru saja menjalani tindakan operasi, sebaiknya jaga kebersihan diri dan lingkungan agar terhindar dari masalah infeksi pada luka operasi. Jangan lupa untuk lakukan perawatan terhadap luka operasi dengan baik.

Selain masalah kebersihan diri, ada faktor lainnya yang meningkatkan risiko seseorang mengalami infeksi luka operasi, seperti:

  • Kebiasaan Merokok

Merokok berdampak buruk bagi kesehatan kamu. Kandungan dalam rokok menyebabkan aliran darah menjadi tidak lancar. Kondisi ini menimbulkan plak pada pembuluh darah.

Ketika terdapat gangguan pada pembuluh darah, tentu luka yang ada pada tubuh menjadi tidak dapat pulih secara maksimal karena luka tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dari aliran darah. Tentu nutrisi yang tidak terpenuhi dengan baik membuat luka menjadi semakin lama untuk sembuh dan rentan terpapar bakteri.

  • Diabetes

Tingginya kadar gula menyebabkan seseorang akan mengalami pemulihan luka yang cukup lambat. Kondisi ini membuat pasien rentan mengalami infeksi. Maka, sebaiknya pasien dengan diabetes harus diperhatikan dengan baik kondisi kesehatannya ketika melakukan operasi maupun setelah tindakan operasi.

  • Obesitas

Obesitas menyebabkan aliran darah tidak lancar akibat adanya tumpukan lemak yang berlebihan. Aliran darah yang tidak normal menyebabkan proses penyembuhan luka menjadi kurang optimal.

Perawatan Luka Pasca Operasi

Tidak ada salahnya untuk lakukan perawatan terhadap luka pasca operasi. Selain menghindari infeksi, perawatan yang tepat juga membuat luka pasca operasi bisa segera pulih.

Sebaiknya jangan lupa untuk memerhatikan kebersihan luka pasca operasi dan pastikan area bekas operasi selalu bersih. Jika kamu membersihkan bagian yang luka, jangan lupa untuk mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air yang mengalir.

Hindari luka operasi dari kondisi basah atau air ketika masih dalam masa pemulihan. Luka operasi baru boleh terkena air ketika kondisinya sudah kering dan membaik. Sebaiknya ganti perban jika perban yang digunakan sudah terlihat kotor atau rusak untuk menghindari infeksi.

Jangan lupa untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan penuhi kebutuhan cairan untuk membantu luka operasi cepat kering dan terhindar dari infeksi.

Tidak ada salahnya untuk berdiskusi dengan dokter mengenai penanganan dan perawatan pada infeksi luka operasi. Kamu bisa pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Baca juga: Jangan Asal, Ini Cara Perawatan Luka yang Tepat

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan