Selain Mual dan Muntah, Inilah Gejala Nefritis Interstisial

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   02 Mei 2019
Selain Mual dan Muntah, Inilah Gejala Nefritis InterstisialSelain Mual dan Muntah, Inilah Gejala Nefritis Interstisial

Halodoc, Jakarta - Nefron adalah bagian dalam ginjal yang merupakan sekelompok jaringan yang berbentuk tabung melingkar kecil dengan bola di salah satu ujungnya. Bagian ini memiliki fungsi sebagai penyaring limbah sekaligus penyalur urine ke saluran uretra yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih. Namun, peradangan dan pembengkakan bisa terjadi di sekitar ruang nefron. Kondisi ini dikenal dengan nefritis interstisial.

Terdapat beberapa jenis nefritis berdasarkan pada bagian ginjal, di antara lain:

  • Glomerulonefritis – Nefritis jenis ini terjadi ketika pembuluh kapiler kecil di dalam ginjal yang bernama glomerulus mengalami peradangan. Glomerulus berfungsi untuk menyaring darah. Bila mengalami peradangan, maka glomerulus tidak dapat menyaring darah dengan baik.

  • Nefritis Interstisial – Apabila peradangan tidak mengenai glomerulus, kemungkinan besar peradangan terjadi pada bagian di antara nefron yang bernama interstitium renal, sehingga menyebabkan nefritis interstisial, terkadang dikenal sebagai nefritis tubulointerstitial.

  • Pyelonephritis – Kotoran yang dikeluarkan oleh darah akan diantarkan ke kandung kemih melalui tabung yang bernama ureter. Pada beberapa kasus, peradangan akan mulai timbul di kandung kemih dan menjalar ke ureter sampai ginjal. Kondisi ini dikenal sebagai pyelonephritis.

Baca Juga: 5 Tanda Awal Gagal Ginjal yang Perlu Diketahui

Ini Gejala yang Bisa Muncul

Penyakit ini bisa menyerang orang dengan beragam usia, namun orang dengan usia lanjut lebih rentan mengalaminya. Beberapa gejala yang dirasakan tidak hanya mual dan muntah, tetapi meliputi hal lain seperti:

  • Demam.

  • Ruam.

  • Kebingungan.

  • Kelelahan.

  • Mudah mengantuk.

  • Jumlah urine berkurang atau bertambah.

  • Ditemukannya darah dalam urine.

  • Pembengkakan anggota tubuh tertentu.

  • Pertambahan berat badan akibat penumpukan cairan.

Baca Juga: Prostatitis Hanya Terjadi pada Usia Lanjut, Benarkah?

Ikuti Langkah Pengobatannya Berikut

Setelah menjalankan beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis penyakit ini, pengidap nefritis interstisial wajib menjalani pengobatan untuk memperbaiki gagal ginjal dan mengatasi masalah metabolisme. Masalah tersebut terkait kalium yang tinggi, kalsium rendah, tingkat fosfor tinggi, serta jumlah darah rendah. Dokter spesialis ginjal menyarankan kamu melakukan pengobatan yang ditujukan untuk memperbaiki penyebab utamanya.

Apabila penyebab utama penyakit ini terkait obat-obatan, maka konsumsi obat-obatan tersebut akan dihentikan. Sementara jika penyebab infeksi adalah bakteri, maka kondisi ini bisa diobati dengan antibiotik. Jika pengidap tidak menanggapi pengobatan awal, kortikosteroid seperti prednison dapat diberikan. Jika kortikosteroid tidak bekerja, obat yang lebih kuat seperti siklofosfamid dapat dicoba.

Adakah Kiat Mencegah Nefritis Interstisial?

Hingga kini penyebab pasti penyakit ini belum diketahui, namun bukan berarti tidak bisa dicegah. Beberapa langkah pencegahan untuk penyakit ini antara lain:

  • Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami infeksi bakteri pada tenggorokan dan kulit.

  • Menjaga selalu tekanan darah sebab tekanan darah tinggi berisiko menyebabkan gangguan pada ginjal.

  • Selalu mengontrol kadar gula darah demi mencegah nefropati diabetik.

  • Hindari konsumsi obat-obatan dan produk herba yang tidak diresepkan dokter.

  • Berhenti merokok.

  • Jaga berat badan ideal.

Baca Juga: Tanpa Cuci Darah, Apakah Gagal Ginjal Kronis Bisa Diobati?

 

Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal nefritis interstisial atau gangguan ginjal lain, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc. Kamu dapat dengan mudah mendiskusikannya lewat fitur Talk to a Doctor melalui Chat atau Voice/Video Call. Yuk, download Halodoc sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan