Siapa Saja yang Berisiko Mengidap Lupus?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   28 Januari 2021
Siapa Saja yang Berisiko Mengidap Lupus?Siapa Saja yang Berisiko Mengidap Lupus?

Halodoc, Jakarta - Penyakit autoimun adalah gangguan yang terjadi saat sistem imunitas tubuh bukannya melindungi menjadi berbalik menyerang diri sendiri. Seseorang yang mengidap penyakit ini perlu mendapatkan penanganan segera untuk mencegah dampak buruk yang mungkin terjadi. Salah satu penyakit autoimun yang terbilang rentan terjadi adalah lupus. Maka dari itu, kamu harus tahu faktor risiko dari penyakit lupus agar lebih berhati-hati. Berikut pembahasan lengkapnya!

Beberapa Faktor Risiko dari Penyakit Lupus

Lupus adalah penyakit autoimun sistemik yang terjadi saat sistem imun menyerang tubuh sendiri, sehingga menimbulkan peradangan. Gangguan ini dapat memengaruhi banyak bagian pada tubuh, termasuk sendi, kulit, ginjal, otak, jantung, serta paru-paru. Umumnya, seseorang yang mengidap penyakit ini mengalami ruam pada wajah yang menyerupai sayap kupu-kupu, meskipun tidak pada semua pengidapnya.

Baca juga: Benarkah Lupus adalah Penyakit Menular?

Sejauh ini belum diketahui secara pasti cara seseorang dapat mengidap penyakit lupus. Namun, diketahui jika beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seseorang untuk terserang penyakit autoimun ini. Dengan mengetahui segala risikonya, tentu kemungkinan untuk mengalami lupus dapat dihindari. Nah, berikut ini beberapa faktor risiko dari lupus yang wajib untuk diketahui:

1. Genetik atau Keturunan

Salah satu faktor risiko dari lupus adalah genetik atau keturunan. Seseorang dengan kerabat dekat yang pernah mengidap penyakit ini memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak. Sebagian besar peneliti mengamini jika faktor keturunan memang dapat meningkatkan kecenderungan terhadap penyakit lupus. Disebutkan jika ada lebih dari 50 gen yang berkaitan erat dengan gangguan autoimun ini.

2. Jenis Kelamin atau Usia

Faktor lainnya yang dapat meningkatkan risiko dari lupus adalah jenis kelamin atau usia. Memang penyakit autoimun ini dapat menyerang semua jenis kelamin, tetapi lebih rentan terjadi pada wanita. Disebutkan jika 9 dari 10 pengidap penyakit lupus berjenis kelamin wanita. Selain itu, gangguan ini lebih sering didiagnosis pada seseorang dengan usia 20-an hingga 30-an.

Baca juga: Akhirnya, Penyebab Penyakit Lupus Kini Terungkap

3. Ras

Lupus dapat berisiko hingga dua sampai tiga kali lipat pada wanita dengan ras Afrika-Amerika, Hispanik, dan Asia jika dibandingkan dengan wanita Kaukasia. Bahkan, wanita Afrika-Amerika dan Hispanik cenderung mengidap jenis lupus yang lebih parah. Maka dari itu, jika kamu berasal dari ras ini, ada baiknya untuk berhati-hati.

4. Gaya Hidup

Gaya hidup seseorang juga dapat meningkatkan risiko dari lupus. Beberapa dampak buruk yang disebabkan oleh kebiasaan sehari-hari, sehingga mampu mengakibatkan penyakit autoimun ini adalah perasaan stres,baik secara emosional maupun fisik atau kerap merasa kelelahan. Selain itu, seseorang yang memiliki kebiasaan merokok juga dapat berperan dalam perkembangan lupus. Perubahan pada gaya hidup dapat sangat baik untuk mencegah penyakit ini.

Sekarang kamu tahu beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit lupus. Seperti yang diketahui, penyakit ini dapat menyebabkan banyak komplikasi yang berbahaya. Ada faktor yang bisa diubah dan tidak, kamu hanya perlu fokus pada sesuatu yang bisa dilakukan agar lebih baik. Dengan begitu, kamu dapat lebih berhati-hati terhadap gangguan autoimun ini sebagai tindakan pencegahan. 

Baca juga: Mengidap Lupus, Ini Pola Gaya Hidup yang dapat Dilakukan

Jika kamu memiliki beberapa faktor risiko yang disebutkan sebelumnya, pemeriksaan ke dokter di rumah sakit untuk memastikannya dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Hanya dengan download aplikasi Halodoc, kamu bisa mendapatkan kemudahan dalam akses kesehatan cukup dengan gadget di tangan!

Referensi:
Very Well Health. Diakses pada 2021. Causes and Risk Factors of Lupus.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Lupus.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan