Sudah Dapat Ijin BPOM, Begini Bentuk dan Kemasan Vaksin Sinovac

Coronavirus

Ditinjau oleh

20 Januari 2021

Sudah Dapat Ijin BPOM, Begini Bentuk dan Kemasan Vaksin Sinovac

Halodoc, Jakarta – Vaksin COVID-19 dari Sinovac sudah mendapatkan izin emergency use authorization (UAE) dari BPOM. Hal itu berarti vaksin sudah mendapat lampu hijau untuk mulai diberikan pada masyarakat Indonesia. Pada 13 Januari 2021 lalu, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menjadi orang pertama yang mendapat suntikan vaksin Sinovac.

Proses pemberian vaksin berjalan lancar, tapi kemasan dari vaksin yang diberikan sempat menjadi sorotan. Di dunia maya, netizen mempertanyakan tentang penampilan atau kemasan vaksin Sinovac. Hati-hati, jangan sampai termakan hoaks seputar vaksin corona atau mempercayai informasi yang salah. Maka dari itu, penting untuk mengenali bentuk dan kemasan vaksin sinovac.

Gambaran Bentuk dan Kemasan Vaksin Sinovac

Pada tahap pertama pemberian vaksin corona, Indonesia menggunakan vaksin dari Sinovac yang diberi nama CoronaVac. Saat ini, vaksin sinovac sudah mendapat izin penggunaan darurat alias emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Setelah mendapatkan izin penggunaan darurat, vaksin mulai diproduksi Sinovac Life Science Co.Ltd. China dan PT Bio Farma (Persero) untuk penggunaan di Indonesia.

Emergency use authorization (EUA) atau otorisasi penggunaan darurat adalah izin yang diberikan terkait penggunaan vaksin COVID-19. Dengan keluarnya izin darurat, vaksin bisa digunakan untuk membantu pencegahan infeksi virus pada kelompok yang rentan. Pada tahap pertama pemberian vaksin di Indonesia, CoronaVac diberikan pada tenaga kesehatan dan sejumlah tokoh lainnya.

Warganet alias netizen sempat mempertanyakan tentang kemasan dan bentuk dari vaksin Sinovac yang terlihat berbeda. Melansir kompas.com, Juru Bicara Vaksin COVID-19 dari PT Bio Farma, Bambang Heriyanto, menyebut memang ada perbedaan pada sisi kemasan vaksin Sinovac yang digunakan saat uji coba dan tahap pertama vaksinasi.

Katanya, perbedaan terdapat pada isi dalam kemasan. Pada saat uji coba, CoronaVac dikemas dengan prefilled syringe (PFS), yaitu bentuk kemasan di mana vaksin dan alat suntik dikemas dalam satu wadah dosis tunggal. Sementara pada vaksin sinovac yang digunakan pada tahap 1 vaksinasi lalu dan proses ke depannya, tidak menggunakan PFS, tapi vaksin dikemas dalam bentuk vial.

Apa perbedaannya? Vaksin yang tidak dikemas dengan PFS akan terpisah antara jarum suntik dan botol yang berisi cairan vaksin. Dalam satu vial berukuran 2 milimeter, terdapat 1 dosis vaksin Sinovac yang siap disuntikkan.

Kemasan vaksin juga akan mencantumkan beberapa informasi terkait kandungan yang dimiliki. Komposisi atau kandungan yang tercantum sesuai dengan standar dari BPOM. Secara umum, kemasan vaksin berisi informasi seputar nama produk, komposisi vaksin, petunjuk penyimpanan, nama produsen, nomor batch, expiration date atau production date, dan precaution misalnya harus resep dokter (on medical prescription only).

Proses vaksinasi corona di Indonesia sudah dimulai dan sedang berjalan. Pemberian vaksin diharapkan bisa membantu menghentikan penularan virus corona yang saat ini masih menjadi pandemi di dunia. Ada beberapa kelompok orang yang menjadi prioritas dalam pemberian vaksin COVID-19 tahap pertama, yaitu kelompok usia 18-59 tahun, tenaga kesehatan, serta pekerja publik.

Cari tahu lebih lanjut seputar vaksin Corona dan apa saja manfaatnya dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dihubungi dengan mudah melalui Video/Voice Call dan Chat. Kamu juga bisa menyampaikan masalah kesehatan yang dialami dan dapatkan rekomendasi pengobatan dari ahlinya. Ayo, download aplikasi Halodoc di sini!