Suka Memuntahkan Makanan, Ini yang Terjadi pada Tubuh Pengidap Bulimia

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   27 Maret 2019
Suka Memuntahkan Makanan, Ini yang Terjadi pada Tubuh Pengidap BulimiaSuka Memuntahkan Makanan, Ini yang Terjadi pada Tubuh Pengidap Bulimia

Halodoc, Jakarta –  Seperti semua gangguan makan, bulimia adalah penyakit serius. Kondisi ini dapat secara permanen merusak tubuh, bahkan bisa menyebabkan kematian. Orang-orang dengan bulimia akan sering makan makanan dalam jumlah besar atau pesta dan kemudian mencoba untuk menghilangkan kalori dalam apa yang disebut pembersihan.

Kondisi ini sering melibatkan muntah, olahraga berlebihan, atau penyalahgunaan obat pencahar atau diuretik. Siklus perilaku ini dapat menyebabkan masalah pada seluruh bagian tubuh pengidapnya. Bulimia, bahkan bisa memengaruhi otak dan sering dikaitkan dengan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi.

Efek Fisik Bulimia

Siklus pesta dan pembersihan dapat merusak tubuh secara fisik. Ini dapat menyebabkan kerusakan pada semuanya, mulai dari jantung dan sistem pencernaan, hingga gigi dan gusi serta membuat masalah lain juga, termasuk:

Baca juga: Terapi Psikologi Dapat Atasi Bulimia, Kok Bisa?

  1. Ketidakseimbangan Elektrolit

Elektrolit adalah bahan kimia, seperti natrium dan kalium yang membantu tubuh menjaga jumlah cairan yang tepat di pembuluh darah dan organ. Ketika kamu melakukan “pembersihan” alias memuntahkan makanan yang baru dimakan, maka ini membuatmu kehilangan elektrolit dan dehidrasi. Bisa dipastikan ini menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, masalah jantung, dan kematian.

  1. Masalah Jantung

Kondisi ini bisa termasuk jantung yang cepat, berdebar-debar, atau berdebar-debar (disebut jantung berdebar) dan irama jantung yang tidak normal yang disebut aritmia.

  1. Kerusakan pada Kerongkongan

Muntah yang kuat dapat menyebabkan robeknya lapisan esofagus dan tabung yang menghubungkan tenggorokan dengan perut. Jika air mata robek, dapat menyebabkan pendarahan hebat dan mengancam jiwa. Ini dikenal sebagai sindrom Mallory-Weiss. Darah merah terang di muntah adalah gejala dari sindrom ini.

  1. Kerongkongan Pecah

Muntah berulang yang kuat juga bisa menyebabkan esofagus pecah. Ini disebut sindrom Boerhaave. Ini darurat dan perlu segera dioperasi.

Baca juga: Begini Cara Atasi Gangguan Makan Bulimia yang Tepat

  1. Masalah Hormonal

Masalah reproduksi, termasuk menstruasi yang tidak teratur, menstruasi yang terlewat, dan masalah kesuburan adalah efek samping yang umum terjadi buat pengidap bulimia.

  1. Koneksi Diabetes

Penelitian telah menunjukkan hubungan antara diabetes dan bulimia. Jika kamu memiliki diabetes tipe 1 dan gangguan makan, kamu mungkin juga memiliki kondisi yang kerap disebut diabulimia.

Istilah ini dimaksudkan untuk menggambarkan orang dengan diabetes yang tergantung pada insulin dan sengaja mengambil kurang dari yang seharusnya untuk mencoba menurunkan berat badan. Ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti stroke atau koma atau bahkan dapat menyebabkan kematian.

Baca juga: Berpotensi Mengancam Jiwa, Ini Gejala Bulimia

  1. Russell's Sign

Menggunakan jari secara teratur untuk membuat pengidap bulimia muntah dapat membuat bagian belakang sendi jari berubah warna atau kapalan. Kondisi kulit ini disebut Russell's sign.

  1. Masalah Mulut

Asam lambung yang muntah dapat merusak enamel gigi serta membuat gigi sensitif terhadap panas dan dingin. Asam lambung juga dapat mengubah warna gigi dan menyebabkan penyakit gusi. Memuntahkan makanan juga bisa menciptakan luka yang menyakitkan di sudut mulut dan rasa sakit di tenggorokan. Dan bulimia dapat menyebabkan kelenjar ludah membesar di mulut.

  1. Masalah Pencernaan

Bulimia secara permanen dapat merusak lambung dan usus, sehingga menyebabkan masalah lain, seperti sembelit, diare, mulas, dan sindrom iritasi usus.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai apa yang terjadi pada tubuh pengidap bulimia, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan