DAFTAR ISI

1. Alasan Susu Dapat Memengaruhi Kerja Obat
2. Jenis Obat yang Berinteraksi dengan Susu
3. Aturan Minum Susu dan Obat yang Aman
4. Alternatif Selain Susu Saat Minum Obat
5. Kapan Harus ke Dokter?

---

Pertanyaan tentang bolehkah minum susu setelah minum obat seringkali muncul. Jawabannya tidak selalu sederhana, karena interaksi antara susu dan obat bisa bervariasi.

Susu mengandung kalsium dan mineral lain yang dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, memengaruhi penyerapan dan efektivitasnya.

Oleh karena itu, penting untuk memahami potensi interaksi ini agar pengobatan tetap efektif.

Alasan Susu Dapat Memengaruhi Kerja Obat

Susu mengandung kalsium yang tinggi. Kalsium ini dapat berikatan dengan molekul obat dalam saluran pencernaan, membentuk senyawa kompleks yang sulit diserap oleh tubuh.

Akibatnya, jumlah obat yang masuk ke aliran darah berkurang, dan efek terapeutiknya bisa menurun.

Menurut studi dalam International Journal of Pharmaceutics, kandungan kalsium dalam produk susu dapat secara signifikan mengurangi penyerapan beberapa obat.

Interaksi ini dikenal sebagai interaksi farmakokinetik, yang memengaruhi bagaimana obat diproses oleh tubuh.

Sementara itu, ini 7 Rekomendasi Susu Tinggi Nutrisi untuk Anak Pengidap Alergi Susu Sapi.

Jenis Obat yang Berinteraksi dengan Susu

Beberapa jenis obat lebih rentan berinteraksi dengan susu dibandingkan yang lain.

Berikut adalah beberapa contohnya:

• Antibiotik Tetrasiklin dan Quinolon: Kalsium dalam susu dapat mengikat antibiotik ini, menghambat penyerapannya.
• Obat Tiroid (Levotiroksin): Susu dapat mengurangi penyerapan levotiroksin, obat yang digunakan untuk mengatasi hipotiroidisme.
• Suplemen Zat Besi: Meskipun bukan obat resep, susu dapat mengganggu penyerapan zat besi.

Jika sedang mengonsumsi obat-obatan di atas, konsultasikan dengan dokter atau apoteker mengenai interaksi dengan susu.

Aturan Minum Susu dan Obat yang Aman

Untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan, perhatikan aturan berikut:

• Berikan Jeda Waktu: Beri jeda minimal 1-2 jam antara minum susu dan mengonsumsi obat. Jeda ini memungkinkan obat diserap terlebih dahulu sebelum kalsium dari susu masuk ke saluran pencernaan.
• Baca Label Obat: Selalu baca petunjuk penggunaan obat. Beberapa obat mungkin memiliki instruksi khusus terkait konsumsi dengan makanan atau minuman tertentu.
• Konsultasi dengan Dokter atau Apoteker: Jika ragu, konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk mendapatkan informasi yang akurat dan sesuai dengan kondisi kesehatan.

Para ahli juga menekankan pentingnya memerhatikan waktu konsumsi obat dan makanan untuk memaksimalkan efektivitas pengobatan.

Mitos atau Fakta, Minum Susu Bantu Mengobati Keracunan Makanan.

Alternatif Selain Susu Saat Minum Obat

Jika perlu minum obat, hindari susu dan pilih alternatif lain seperti:

• Air Putih: Air putih adalah pilihan terbaik untuk membantu menelan obat.
• Jus Buah: Beberapa jenis jus buah tidak berinteraksi dengan obat, tetapi pastikan untuk membaca label atau berkonsultasi dengan apoteker.
• Teh Herbal: Teh herbal tanpa tambahan susu atau gula bisa menjadi alternatif yang baik.

Pastikan alternatif yang dipilih tidak mengandung kalsium atau mineral lain yang dapat berinteraksi dengan obat.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala seperti:

• Efek samping obat yang tidak biasa.
• Gejala penyakit tidak membaik setelah minum obat.
• Kekhawatiran tentang interaksi obat dengan makanan atau minuman.

Dokter dapat memberikan saran yang tepat dan menyesuaikan dosis atau jenis obat jika diperlukan.

Kini kamu pun bisa langsung tanya dokter di Halodoc dengan cara klik banner di bawah ini. Tunggu apa lagi? Yuk pakai Halodoc sekarang!

Referensi:
Health. Diakses pada 2025. 6 Medications You Should Never Mix With Dairy.
GoodRx. Diakses pada 2025. 7 Medications That Can Interact With Dairy Products.
Health Hub. Diakses pada 2025. Food And Drug Interactions.