Termasuk Jenis Influenza, Kenapa Disebut Flu Babi?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 Maret 2019
Termasuk Jenis Influenza, Kenapa Disebut Flu Babi?Termasuk Jenis Influenza, Kenapa Disebut Flu Babi?

Halodoc, Jakarta – Virus influenza H1N1 juga dikenal sebagai flu babi. Ini disebut flu babi, karena dulu orang-orang yang tertular virus ini melakukan kontak langsung dengan babi. Tapi perkembangannya sekarang, flu babi bisa menyebar di antara orang-orang yang belum dekat babi.

Walaupun flu babi tidak seseram kelihatannya beberapa tahun yang lalu, namun masih penting untuk melindungi diri. Seperti flu musiman, penyakit ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius bagi sebagian orang. Pemberian vaksin flu atau suntikan flu setiap tahun bisa menjadi upaya pencegahannya.

Sama seperti flu musiman, ketika orang yang batuk atau bersin, maka mereka menyemprotkan setetes kecil virus ke udara. Jika kamu menyentuh tetesan ini yang bisa jadi diperoleh dari perlekatan tetesan ke permukaan gagang pintu atau wastafel tempat tetesan itu mendarat, menyentuh sesuatu yang baru saja disentuh orang yang terinfeksi, maka kamu dapat tertular flu babi H1N1.

Baca juga: 9 Hal yang Perlu Diketahui tentang Flu Babi

Orang yang memilikinya dapat menyebarkannya satu hari sebelum mereka memiliki gejala dan sebanyak tujuh hari setelah mereka sakit. Anak-anak dapat menular selama 10 hari. Terlepas dari namanya, kamu tidak dapat tertular flu babi karena memakan bacon, ham, atau produk babi lainnya.

Gejala Flu Babi

Ini juga hampir sama dengan flu musiman di mana gejalanya mencakup:

  1. Batuk

  2. Demam

  3. Sakit tenggorokan

  4. Hidung tersumbat atau pilek

  5. Pegal-pegal

  6. Sakit kepala

  7. Panas dingin

  8. Kelelahan

Seperti flu biasa, flu babi dapat menyebabkan masalah yang lebih serius, termasuk pneumonia, infeksi paru-paru, dan masalah pernapasan lainnya. Dan itu dapat memperburuk penyakit, seperti diabetes atau asma. Jika kamu memiliki gejala, seperti sesak napas, muntah hebat, sakit di perut atau samping, pusing, atau kebingungan, segera hubungi dokter.

Baca juga: Selain Vaksin, Ini 3 Cara Mencegah Flu Babi

Apakah Ada Tes untuk Flu Babi?

Jika kamu terinfeksi flu babi, kemungkinan besar akan merasa mual, sakit perut, dan muntah. Tes laboratorium adalah satu-satunya cara untuk mengetahuinya. Untuk menguji flu babi, dokter menjalankan swap di bagian dalam hidung ataupun di belakang tenggorokan. Tapi, tes ini tidak umum atau meluas, seperti untuk flu biasa. Jadi, satu-satunya orang yang benar-benar perlu diuji adalah orang-orang di rumah sakit atau mereka yang berisiko tinggi untuk masalah yang mengancam jiwa dari flu babi, seperti:

  1. Anak di bawah 5 tahun

  2. Orang berusia 65 atau lebih

  3. Anak-anak dan remaja (di bawah 18 tahun) yang mendapatkan terapi aspirin jangka panjang dan yang mungkin berisiko terkena sindrom Reye setelah terinfeksi flu babi. Sindrom Reye adalah penyakit yang mengancam jiwa yang terkait dengan penggunaan aspirin pada anak-anak.

Baca juga: Flu Babi Disebabkan oleh Hewan? Cari Tahu Dulu Fakta Ini

  1. Wanita hamil

  2. Orang dewasa dan anak-anak dengan paru-paru kronis, jantung, hati, darah, sistem saraf, neuromuskuler, atau masalah metabolisme

  3. Orang dewasa dan anak-anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah (termasuk mereka yang minum obat untuk menekan sistem kekebalan tubuh atau yang mengidap HIV)

  4. Orang-orang di panti jompo dan fasilitas perawatan jangka panjang lainnya

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai flu babi serta informasi kesehatan lainnya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan