Tips Berolahraga bagi Ibu yang Sedang Hamil Muda

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 Januari 2022
Tips Berolahraga bagi Ibu yang Sedang Hamil MudaTips Berolahraga bagi Ibu yang Sedang Hamil Muda

“Walau sedang hamil muda, bukan berarti ibu tidak bisa berolahraga. Supaya olahraga yang ibu lakukan tetap aman, ibu bisa mengikuti beberapa tips. Misalnya memilih jenis yang aman, tidak memaksakan diri, dan mendiskusikannya dengan dokter kandungan.”

Halodoc, Jakarta – Walaupun sedang hamil, ibu tetap dianjurkan untuk berolahraga secara rutin. Tetap aktif melakukan latihan fisik justru dapat mendatangkan banyak manfaat untuk ibu hamil, mulai dari meningkatkan stamina, mengurangi ketidaknyamanan saat hamil, mencegah kelahiran prematur, memperlancar persalinan, sampai meningkatkan risiko ibu melahirkan anak yang cerdas. Namun, bagi ibu yang usia kehamilannya masih sangat muda, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat berolahraga agar kondisi janin tetap aman.

1. Pilih Jenis Olahraga yang Aman

Saat hamil muda, kondisi janin di dalam kandungan masih sangat lemah dan rentan mengalami keguguran, sehingga ibu disarankan untuk memilih jenis olahraga berintensitas ringan bila ingin berolahraga, seperti senam aerobik, jalan kaki, berenang, bersepeda, yoga, dan senam pilates.

2. Bicarakan Terlebih Dahulu Dengan Dokter

Walaupun jenis olahraga yang ingin ibu lakukan termasuk aman, namun sebaiknya ibu tetap membicarakannya terlebih dahulu dengan dokter kandungan sebelum memutuskan untuk melakukan olahraga tertentu. Ibu juga bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama berolahraga, serta meminta tips-tips berolahraga yang aman saat hamil.

3. Jangan Memaksakan Diri

Di masa awal-awal kehamilan, perubahan yang terjadi pada fisik ibu mungkin belum terlalu terlihat. Namun, ibu tetap akan merasakan sejumlah perbedaan pada tubuh dibanding saat sebelum hamil dulu, misalnya seperti tubuh jadi lebih mudah merasa lelah. Selain itu, perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh ibu hamil juga akan membuat ibu mengalami rasa mual (morning sickness) dan suasana hati yang bisa berubah secara drastis.

Jadi, bila ibu merasa kondisi tubuh sedang kurang fit untuk berolahraga, sebaiknya jangan memaksakan diri. Saat berolahraga pun, jangan terlalu memforsir diri. Bila ibu merasa lelah setelah beberapa menit berlari, maka ambillah waktu sejenak untuk beristirahat.

4. Jangan Sampai Kecapekan

Bila saat sebelum hamil dulu, ibu dapat berlari hingga 10 km, saat hamil sebaiknya ibu tidak memaksakan diri untuk menempuh jarak yang sama. Ibu hamil disarankan untuk mengurangi intensitas latihan agar tidak kecapekan. Terlalu capek dapat membuat nafas ibu ngos-ngosan bahkan sampai sesak nafas.

5. Lakukan Pemanasan

Pemanasan penting untuk dilakukan siapa saja sebelum berolahraga, tidak terkecuali untuk ibu hamil. Melakukan pemanasan bermanfaat untuk melemaskan otot-otot tubuh dan mengurangi risiko cedera. Bagi ibu hamil, pemanasan dapat mencegah ibu mengalami kram perut yang biasanya sering terjadi saat berolahraga.

6. Minum Air Putih yang Cukup

Memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh juga tidak kalah penting. Apalagi saat berolahraga, ibu banyak mengeluarkan keringat. Jadi, perbanyak minum air putih agar tubuh ibu tetap terhidrasi dengan baik.

7. Waspada Bila Terjadi Gejala Tertentu

Meskipun lari saat hamil muda dapat memberi banyak manfaat, ibu tetap harus waspada bila ada tanda-tanda tidak normal yang muncul saat ibu berolahraga. Segera berhenti berolahraga bila ibu tiba-tiba merasa pusing, sakit kepala dan nyeri dada.

Ibu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. What Exercises Are Safe in the First Trimester?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan