Uniknya Tradisi Ramadan di Berbagai Daerah

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   04 Juni 2018
Uniknya Tradisi Ramadan di Berbagai DaerahUniknya Tradisi Ramadan di Berbagai Daerah

Halodoc, Jakarta – Ramadan menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh umat muslim di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Pasalnya, momen yang hanya ada sekali dalam waktu setahun ini selalu dihiasi dengan berbagai tradisi unik dari berbagai daerah di tanah air. Nah, apa saja tradisi yang hanya ada saat bulan Ramadan ini? Berikut beberapa di antaranya:

Tradisi Dugderan di Semarang

Tradisi Ramadan pertama datang dari daerah Semarang, Jawa Tengah. Dugderan, begitu nama perayaan di wilayah ini dikenal. Biasanya, dugderan kental dengan arak-arakan “Warak Ngendog” yang dimulai dari kawasan Pasar Johar dan berakhir di Balaikota Semarang.

Dugderan sendiri memiliki arti “menabuh beduk” yang berarti tanda awal datangnya bulan Ramadan. Selain itu, ada pula berbagai pedagang yang menjajakan celengan tanah liat dengan berbagai bentuk yang lucu.

Tradisi Munggahan Khas Sunda

Selanjutnya, ada tradisi munggahan khas masyarakat Sunda. Dalam Bahasa Indonesia, kata “munggahan” berarti “naik”, yang maknanya adalah naik ke bulan suci. Biasanya, masyarakat Sunda akan memulai tradisi ini pada akhir bulan Sya’ban menjelang datangnya bulan Ramadan. Tradisi ini ditandai dengan berkumpul dan makan bersama juga melakukan ziarah kubur.

(Baca juga: Inilah Tradisi Unik Puasa di Berbagai Belahan Dunia)

Tradisi Nyadran Khas Jawa

Sama dengan munggahan, tradisi nyadran yang dilakukan oleh masyarakat Jawa Tengah dalam menyambut datangnya bulan Ramadan juga diisi oleh kegiatan berkumpul, makan bersama, juga ziarah sekaligus pembersihan makam para leluhur. Berasal dari kata “sadran”, nyadran memiliki arti “ruwah Sya’ban’. Tak mengherankan jika tradisi ini dilakukan pada akhir bulan Sya’ban.

Tradisi Malamang Asal Sumatera Barat

Beranjak ke wilayah Sumatera Barat, ada tradisi Malamang yang biasanya dilakukan oleh para ibu. Bersama-sama, para ibu akan membuat lemang, makanan khas Minang untuk para kerabat dan sanak saudara. Lemang sendiri terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan pisang dan santan. Sementara ibu membuat lemang, para bapak akan berbelanja daging sapi yang akan dimasak sebagai lauk untuk acara doa bersama yang akan dilangsungkan pada malam hari.

Tradisi Meriam Karbit dari Pontianak

Tradisi Ramadan yang dilakukan oleh warga Pontianak pun tak kalah serunya. Berbeda dengan dugderan yang ditandai dengan tabuhan bedug, warga Pontianak menyambut datangnya bulan Ramadan dengan menyalakan meriam karbit di wilayah sungai Kapuas. Kamu bisa bayangkan suasana ramai meriam yang saling bersahutan saat bulan Ramadan tiba.

(Baca juga: Jelang Puasa, Ingat-Ingat Olahraga Ini Bila Ramadan Tiba)

Tradisi Meugang di Aceh

Tradisi meugang dilakukan oleh masyarakat Aceh dua hari sebelum bulan Ramadan tiba. Tradisi ini ditandai dengan penyembelihan hewan-hewan ternak untuk diolah menjadi menu masakan untuk menjamu keluarga, kerabat, atau sanak saudara. Semua keluarga di Aceh harus mendapatkan potongan daging, baik itu dengan menyembelih sendiri atau membeli di tukang daging. Tak mengherankan jika pada waktu ini harga daging di Aceh akan melonjak tinggi.

Tradisi Grebeg Apem Khas Jombang

Tradisi unik Ramadan terakhir adalah grebeg apem yang berasal dari Jombang, Jawa Timur. Oleh masyarakat setempat, tradisi menyambut datangnya bulan suci Ramadan ini juga dikenal dengan sebutan Festival Gunungan. Dalam acara ini, masyarakat akan saling berbut kue apem yang dibuat oleh para ibu yang tergabung dalam komunitas pangan.

 

Itu tadi beberapa tradisi Ramadan dari berbagai daerah. Apakah daerah kamu juga punya tradisi sendiri dalam menyambut Ramadan? Nah, pastikan kondisi tubuh kamu fit supaya bisa begabung dalam keseruan acara di daerah kamu, ya! Oleh karena itu, kamu perlu rutin minum vitamin C. Tak perlu keluar rumah, kamu bisa beli lewat aplikasi Halodoc. Dalam waktu satu jam, vitamin kamu akan tiba di alamat tujuan, Yuk, segera download aplikasi Halodoc di ponsel kamu!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan