Waspada DBD! Kenali Gejala Awalnya!
DBD pada remaja ditandai dengan gejala berupa demam, nyeri di tubuh, ruam kulit, mual, muntah, hingga pendarahan di beberapa bagian tubuh.

DAFTAR ISI
- Apa Saja Gejala DBD pada Remaja yang Perlu Diwaspadai?
- Kapan Harus ke Dokter?
- Cara Mengatasi DBD pada Remaja di Rumah
- Apa Kata Studi Mengenai Demam Berdarah?
- Pencegahan Lebih Baik daripada Mengobati
Demam tinggi mendadak disertai nyeri otot dan ruam merah? Waspada, bisa jadi itu gejala DBD! Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) memang enggak pandang usia, termasuk menyerang remaja. Penting banget untuk tahu apa saja gejalanya dan bagaimana cara menanganinya dengan tepat.
DBD disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Yuk, kenali lebih lanjut tentang penyakit ini agar bisa melakukan tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat. Jangan anggap remeh ya, karena DBD bisa berakibat fatal jika terlambat ditangani.
Apa Saja Gejala DBD pada Remaja yang Perlu Diwaspadai?
Gejala DBD pada remaja sebenarnya mirip dengan gejala pada orang dewasa, tapi penting untuk mengenalinya sejak dini. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai:
- Demam tinggi mendadak: Biasanya mencapai 39-40 derajat Celcius dan berlangsung selama 2-7 hari.
- Nyeri otot dan sendi: Badan terasa pegal-pegal, terutama di bagian belakang mata, otot, dan sendi.
- Sakit kepala parah: Kepala terasa berat dan berdenyut-denyut.
- Ruam merah pada kulit: Muncul bintik-bintik merah kecil pada kulit, biasanya muncul setelah demam mereda.
- Mual dan muntah: Nafsu makan menurun dan merasa mual hingga muntah.
- Perdarahan: Mimisan, gusi berdarah, atau bintik-bintik merah di bawah kulit.
Waspadai jika demam sudah mulai turun tapi kondisi tubuh malah memburuk. Ini bisa jadi tanda DBD sudah memasuki fase kritis. Segera cari pertolongan medis!
Fakta Mengenai Penyakit Demam Berdarah
1. Hanya nyamuk betina yang dapat menyebarkan virus dengue.
2. Nyamuk penyebab DBD juga suka bertelur di air bersih yang tergenang.
3. Ruam atau bintik merah di kulit jadi tanda khas dari penyakit demam berdarah.
4. Mencegah demam berdarah bisa dilakukan dengan vaksin dengue.
Kapan Harus ke Dokter?
Jangan tunda ke dokter jika remaja mengalami gejala-gejala DBD, terutama jika disertai dengan:
- Nyeri perut yang hebat
- Muntah terus-menerus
- Sesak napas
- Perdarahan yang sulit berhenti
- Lemas dan gelisah
Konsultasi dengan dokter di Halodoc bisa jadi langkah awal yang tepat. Dokter bisa memberikan saran dan penanganan awal sebelum memutuskan untuk pergi ke rumah sakit. Kamu juga bisa melakukan cek lab di rumah untuk memastikan diagnosis DBD.
Cara Mengatasi DBD pada Remaja di Rumah
Sambil menunggu pertolongan medis, ada beberapa hal yang bisa dilakukan di rumah untuk mengatasi gejala DBD pada remaja:
- Istirahat yang cukup: Berikan waktu istirahat yang cukup agar tubuh bisa fokus melawan virus.
- Minum banyak cairan: Berikan air putih, jus buah, atau oralit untuk mencegah dehidrasi.
- Kompres air hangat: Kompres dahi dan ketiak dengan air hangat untuk membantu menurunkan demam.
- Obat penurun panas: Jika demam sangat tinggi, berikan obat penurun panas yang aman seperti paracetamol sesuai dosis yang dianjurkan dokter. Kamu bisa mendapatkan obat-obatan yang dibutuhkan di Halodoc.
Penting untuk diingat, jangan berikan aspirin atau ibuprofen pada penderita DBD karena bisa meningkatkan risiko perdarahan.
Apa Kata Studi Mengenai Demam Berdarah?
Menurut jurnal berjudul Acute Gingival Bleeding as a Complication of Dengue Hemorrhagic Fever yang dipublikasikan oleh Journal of Indian Society of Periodontology (2013), pengidap DBD bisa mengalami kebocoran darah plasma yang menyebabkan pendarahan serius di tubuh.
Akibatnya, pengidapnya bisa saja mengalami pendarahan gusi, mimisan, atau memar keunguan yang muncul tiba-tiba di tubuh.
Apabila mengalami gejala tersebut, pengidapnya harus segera mendapatkan perawatan medis. Kamu atau orang terdekat Alami DBD, Ini Daftar Dokter yang Bisa Bantu Pengobatannya.
Pencegahan Lebih Baik daripada Mengobati
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa langkah pencegahan DBD yang bisa dilakukan:
1. 3M Plus
- Menguras tempat penampungan air secara rutin.
- Menutup rapat tempat penampungan air.
- Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
2. Plus
- Menggunakan kelambu, menaburkan bubuk abate, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, dan menghindari gigitan nyamuk.
- Gunakan lotion anti nyamuk: Oleskan lotion anti nyamuk, terutama saat berada di luar rumah atau saat tidur siang.
- Jaga kebersihan lingkungan: Bersihkan lingkungan rumah dari sampah dan genangan air.
Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan ini, kita bisa melindungi diri dan keluarga dari ancaman DBD. Jangan lupa untuk selalu waspada terhadap gejala DBD dan segera mencari pertolongan medis jika diperlukan.
Yuk, jaga kesehatan keluarga dengan selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat! Jika kamu punya pertanyaan lebih lanjut tentang DBD, jangan ragu untuk bertanya pada dokter di Halodoc.
Referensi:


