Waspada Komplikasi yang Disebabkan Kejang Demam

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   27 April 2020
Waspada Komplikasi yang Disebabkan Kejang DemamWaspada Komplikasi yang Disebabkan Kejang Demam

Halodoc, Jakarta - Kejang demam adalah kejang pada anak akibat lonjakan suhu tubuh. Kondisi ini bisa dialami oleh semua anak-anak bahkan pada anak yang tidak punya riwayat penyakit neurologis. Namun, ibu tidak perlu khawatir, kejang demam biasanya tidak berbahaya dan tidak menunjukkan masalah kesehatan yang serius.

Ketika kondisinya terjadi, ibu harus memastikan Si Kecil dalam posisi yang aman selama kejang  dan berikan perawatan sederhana setelahnya. Meskipun jarang menimbulkan kondisi serius, komplikasi apa yang bisa ditimbulkan dari kejang demam? 

Baca juga: Cara Bedakan Kejang Demam dan Tersedak pada Bayi

Komplikasi yang Disebabkan Oleh Kejang Demam

Menurut Mayo Clinic, kebanyakan kejang demam tidak menghasilkan efek yang bertahan lama. Kejang demam sederhana tidak akan menyebabkan kerusakan otak, cacat intelektual atau ketidakmampuan belajar. Artinya, kecil kemungkinannya kalau anak dapat mengalami masalah serius dari kejang demam. 

Kejang demam juga berbeda dengan kejang epilepsi. Epilepsi adalah suatu kondisi yang ditandai dengan kejang berulang yang tidak disebabkan oleh sinyal listrik abnormal di otak. Pada kasus kejang demam, komplikasi yang bisa terjadi adalah kejang demam berulang. 

Hal yang Perlu Dilakukan Saat Anak Kejang Demam

Ketika Si Kecil mengalami kejang demam, pastikan anak dalam posisi aman dan jauh dari benda-benda yang bisa melukainya atau membuatnya tidak nyaman. Ketika kejang terjadi, miringkan tubuhnya. Jangan tinggalkan Si Kecil selama kejang demam dan cobalah mencatat berapa lama kejang berlangsung.

Jangan memasukkan apa pun ke mulut anak selama kejang, termasuk obat. Segera bawa Si Kecil ke klinik terdekat atau panggil ambulans apabila ia mengalami kondisi tersebut:

  • Baru mengalami kejang pertama kalinya;
  • Kejang berlangsung lebih dari 5 menit dan tidak menunjukkan tanda-tanda berhenti;
  • Curiga kalau kejang disebabkan oleh penyakit serius lainnya, misalnya, meningitis;
  • Anak kesulitan bernapas. 

Baca juga: Kejang Demam dan Kejang Epilepsi, Ini Bedanya

Meskipun jarang menimbulkan penyakit serius, penting untuk tetap memeriksakan Si Kecil. Kalau ibu punya pertanyaan lain mengenai kejang demam atau masalah kesehatan lainnya, tanyakan saja pada dokter Halodoc. Lewat aplikasi, ibu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.

Apakah Kejang Demam Bisa Dicegah?

Kebanyakan kejang demam terjadi dalam beberapa jam pertama demam atau selama kenaikan awal suhu tubuh. Untuk mencegahnya, ibu bisa memberikan obat penurun demam saat demam baru terjadi. Ibu bisa memberikan paracetamol atau ibuprofen untuk membuatnya lebih nyaman. Meskipun dapat menurunkan demam, pemberian obat-obatan tidak begitu efektif untuk mencegah kejang demam. 

Baca juga: Kejang Demam pada Anak Bisa Sebabkan Kelumpuhan?

Jangan sekali-kali memberikan aspirin pada bayi maupun anak-anak. Ini karena aspirin telah dikaitkan dengan sindrom Reye, suatu kondisi langka yang berpotensi mengancam jiwa. Kalau ibu membutuhkan paracetamol, ibu bisa membelinya lewat aplikasi Halodoc. Tidak perlu repot keluar rumah dan antre di apotek, tinggal pesan lalu obatnya akan diantar dalam waktu satu jam.

Referensi :
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Febrile seizure.
National Health Service. Diakses pada 2020. Febrile seizures.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan