Waspada, Kriptorkismus Bisa Sebabkan Kanker Testis

Ditinjau oleh  dr. Fitrina Aprilia   07 Agustus 2019
Waspada, Kriptorkismus Bisa Sebabkan Kanker TestisWaspada, Kriptorkismus Bisa Sebabkan Kanker Testis

Halodoc, Jakarta – Kriptorkismus merupakan kelainan yang menyerang bayi laki-laki. Kondisi ini menyerang dan menyebabkan terjadinya kelainan pada testis bayi baru lahir. Kriptorkismus menyebabkan testis tidak turun ke dalam skrotum. Kondisi ini harus diwaspadai karena disebut-sebut bisa meningkatkan risiko kanker testis menyerang.

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan gangguan ini muncul, salah satunya kebiasaan konsumsi minuman beralkohol selama hamil. Kriptorkismus tidak menimbulkan nyeri, tetapi penyakit ini bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit kanker testis. Hingga kini, masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab kanker testis, tetapi bayi yang terlahir dengan membawa kriptorkismus disebut berisiko tinggi mengembangkan penyakit ini. 

Baca juga: Mitos atau Fakta, Kriptorkismus Akibatkan Infertilitas

Mengenal Kriptorkismus yang Bisa Memicu Kanker Testis 

Sebelumnya perlu diketahui, testis tumbuh di dalam rongga perut alias abdomen saat bayi berkembang di dalam kandungan. Dalam keadaan normal, testis akan turun secara alami ke tempat yang seharusnya, yaitu skrotum. Testis biasanya akan mulai turun sekitar dua bulan sebelum masa kelahiran tiba alias pada trimester ketiga kehamilan. Proses turunnya testis akan terjadi secara alami melalui saluran bernama inguinal canal. 

Namun, proses itu tidak berjalan normal pada bayi yang lahir dengan kondisi kriptorkismus. Bayi laki-laki dikatakan mengalami penyakit ini jika pada saat kelahiran, testis tetap berada di dalam rongga perut atau di saluran inguinal canal. Dengan kata lain, testis tidak berkembang serta tidak mampu mencapai tempat seharusnya, yaitu skrotum. Risiko kriptorkismus menjadi lebih tinggi pada bayi laki-laki yang lahir secara prematur. 

Meski begitu, kondisi ini biasanya tidak akan berlangsung lama dan bisa diatasi. Testis akan turun dan menempati tempat seharusnya dalam 3–6 bulan setelah kelahiran. Namun pada kasus yang jarang terjadi, testis bisa tetap berada di abdomen tanpa berpindah dan kondisi tersebut harus ditangani dengan tindakan operasi untuk membantu menempatkan testis ke skrotum. Kendati demikian, risiko kanker testis ternyata akan tetap ada. 

Baca juga: Bayi Lahir Prematur Berisiko Alami Gangguan Kesehatan Ini

Pria yang pernah mengalami testis tidak turun alias kriptorkismus semasa bayi memiliki risiko lebih tinggi mengalami kanker testis. Kabar buruknya, risiko kanker testis menjadi lebih besar pada kriptorkismus yang terjadi di perut. Kriptorkismus yang memengaruhi kedua testis juga meningkatkan risiko kanker testis berkembang.  

Sayangnya, kondisi ini jarang bisa terdeteksi selama bayi masih berada di dalam kandungan. Pasalnya, tidak ada tanda-tanda khusus yang muncul, selain keberadaan testis yang tidak pada tempatnya. Kondisi ini jarang menunjukkan gejala tertentu dan biasanya baru akan terdeteksi setelah bayi dilahirkan. Hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab penyakit ini bisa menyerang, tetapi risikonya meningkat jika ibu memiliki kebiasaan konsumsi alkohol dan merokok saat hamil. Penyakit ini juga rentan menyerang bayi laki-laki yang lahir prematur, memiliki riwayat keluarga dengan penyakit yang sama, bayi lahir dengan berat badan rendah, serta gangguan pertumbuhan janin selama di kandungan.  

Baca juga: Ibu Hamil di Usia Tua, Bayinya Lebih Mudah Terserang Sindrom Klinefelter?

Tanyakan seputar kriptorkismus dan kaitannya dengan kanker testis kepada dokter di aplikasi Halodoc. Ibu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan bayi dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
Mayoclinic.org (2019). Undescended testicle
Medlineplus.gov (2019).  Undescended testicle

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan