Waspadai Melanoma yang Berasal dari Tahi Lalat

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   22 November 2018
Waspadai Melanoma yang Berasal dari Tahi LalatWaspadai Melanoma yang Berasal dari Tahi Lalat

Halodoc, Jakarta – Semua orang, mungkin juga termasuk kamu pasti memiliki setidaknya satu tahi lalat di tubuh. Munculnya bintik kecil berwarna cokelat atau agak kehitaman ini sebenarnya adalah hal yang wajar dan seringkali tidak berbahaya. Namun nyatanya, ada juga jenis tahi lalat yang berbahaya. Bila ciri-ciri tahi lalat yang kamu miliki berbeda dari tahi lalat pada umumnya, bisa jadi itu adalah jenis tahi lalat yang berbahaya. Hati-hati, munculnya tahi lalat yang tidak normal bisa menjadi pertanda adanya kanker kulit melanoma.

Mengenali Kanker Melanoma

Kanker melanoma merupakan jenis kanker yang berkembang pada sel pigmen kulit yang bernama melanosit. Sel ini berfungsi sebagai penghasil melamin yang memiliki peran untuk menyerap sinar ultraviolet dan melindungi kulit dari kerusakan. Jenis kanker kulit ini sebenarnya cukup jarang terjadi, tapi tetap perlu diwaspadai karena melanoma dapat membahayakan nyawa pengidapnya. Pasalnya, kanker yang awalnya muncul di kulit ini bisa menyebar ke organ lain dalam tubuh.

Nah, salah satu pertanda umum atau gejala melanoma yang utama adalah munculnya tahi lalat baru atau perubahan yang tidak normal pada tahi lalat yang sudah ada. Tahi lalat tidak normal ini bisa muncul di mana saja di seluruh tubuh, tapi biasanya paling sering ditemukan di wajah, tangan, punggung dan kaki. Bintik kanker melanoma umumnya memiliki bentuk yang tidak beraturan dan mempunyai lebih dari satu warna. Pada sebagian kasus, bintik tersebut bisa terasa sangat gatal dari umumnya.

Penyebab Kanker Melanoma

Melanoma terjadi karena sel-sel pigmen kulit berkembang secara tidak normal. Artinya, terdapat kelainan dalam tubuh yang akhirnya memicu terjadinya penyakit ini. Namun sayangnya, sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan adanya kelainan ini. Beberapa hal berikut diduga menjadi penyebab munculnya melanoma:

  • Paparan sinar ultraviolet dari sinar matahari atau cahaya ultraviolet yang membentuk melanin
  • Terjadinya mutasi genetik.

Sementara faktor-faktor berikut bisa meningkatkan resiko seseorang terkena kanker melanoma, antara lain:

  • Memiliki banyak tahi lalat atau bintik di kulit.
  • Memiliki kulit pucat dan mudah terbakar sinar matahari.
  • Orang berambut merah atau pirang berisiko lebih tinggi mengalami kanker kulit melanoma.
  • Memiliki anggota keluarga yang mengidap kanker melanoma.

Cara Mendiagnosis Kanker Melanoma

Bila kamu melihat adanya perubahan bentuk tahi lalat yang tidak normal, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Untuk mendiagnosis melanoma, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu. Bila ditemukan tanda-tanda melanoma, maka dokter biasanya akan menyarankan kamu untuk menemui dokter spesialis kulit atau dermatologi.

Pada sebagian besar kasus, tindakan pembedahan perlu dilakukan untuk mendapatkan sampel jaringan tahi lalat yang dianggap mencurigakan. Kemudian, dokter akan mempelajari lebih lanjut apakah jaringan tersebut sudah menjadi kanker. Proses ini dikenal juga dengan istilah biopsi. Selain itu, ada juga prosedur biopsi nodus sentinel yang bisa dilakukan untuk memeriksa apakah melanoma sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Pengobatan Kanker Kulit Melanoma

Salah satu tindakan pengobatan melanoma yang paling efektif adalah operasi. Semakin cepat melanoma terdeteksi, semakin tinggi peluang melanoma bisa diatasi melalui operasi. Meski sudah dioperasi, tapi pengidap tetap perlu menjalani perawatan lanjutan agar melanoma tidak muncul kembali. Namun, bila melanoma terlambat dideteksi dan sudah mencapai tahap yang paling parah, maka perawatan hanya bermanfaat untuk memperlambat penyebaran kanker dan meredakan gejala yang terjadi.

Cara Mencegah Kanker Melanoma

Walaupun terkadang kemunculan melanoma tidak bisa dicegah, tapi kamu bisa melakukan beberapa hal untuk mengurangi risiko terkena kanker kulit ini. Kamu dianjurkan untuk menghindari paparan sinar ultraviolet secara langsung serta melindungi kulit dari paparan sinar matahari dengan cara menggunakan tabir surya dan mengenakan pakaian tertutup.

Bila kamu mencurigai adanya tahi lalat yang tidak normal di tubuh kamu, segeralah bicarakan dengan dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Kamu bisa bertanya langsung kepada dokter dan minta saran kesehatan melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Baca juga:

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan