3 Pemeriksaan Penunjang untuk Mendeteksi Peritonitis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   28 Oktober 2020
3 Pemeriksaan Penunjang untuk Mendeteksi Peritonitis3 Pemeriksaan Penunjang untuk Mendeteksi Peritonitis

Halodoc, Jakarta - Istilah peritonitis merupakan kondisi yang terjadi saat lapisan tipis dinding di dalam perut mengalami peradangan akibat infeksi bakteri atau jamur. Lapisan tipis ini berfungsi untuk melindungi organ di dalam perut. Bahayanya, kematian menjadi komplikasi paling parah yang bisa saja terjadi saat infeksi sudah menyebar ke seluruh tubuh. Bagaimana langkah mendeteksi peritonitis? Jangan sampai telat, dan perhatikan sejumlah gejalanya berikut ya.

Baca juga: Hati-Hati, Peritonitis Bisa Memicu 5 Komplikasi Ini

Pemeriksaan untuk Mendeteksi Peritonitis

Proses penyembuhan penyakit ini memakan waktu selama 10–14 hari. Langkah pertama yang biasanya dilakukan untuk mendeteksi peritonitis adalah dengan menanyakan gejala serta riwayat kesehatan pengidap. Setelah itu, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan fisik dengan menekan dinding perut. Jika terasa sakit, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan penunjang.

Pemeriksaan penunjang dilakukan guna memastikan jika kondisi yang kamu alami adalah benar peritonitis. Berikut ini sejumlah pemeriksaan penunjang guna mendeteksi peritonitis:

1.Tes Darah

Tes darah dilakukan dengan mengambil sampel darah yang akan diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menghitung jumlah sel darah putih atau biakan darah. Gunanya adalah untuk mengetahui apakah terdapat bakteri yang sudah menyebar ke dalam darah.

2.Uji Pencitraan

Uji pencitraan dilakukan dengan melakukan foto Rontgen atau CT scan perut. Gunanya adalah untuk mengetahui apakah terdapat lubang atau robekan pada saluran pencernaan.

3.Analisis Cairan Peritoneum (Paracentesis)

Pemeriksaan penunjang terakhir yang dilakukan untuk mendeteksi peritonitis adalah analisis cairan peritoneum. Langkah ini dilakukan dengan mengambil sampel cairan peritoneum untuk mengetahui ada atau tidaknya infeksi atau peradangan. Bukan itu saja, pemeriksaan ini juga dapat mengetahui ada atau tidaknya bakteri.

Jangan sampai terlambat, segera diskusikan dengan dokter di aplikasi Halodoc jika kamu memiliki sejumlah gejalanya. Berikut sejumlah gejala yang perlu kamu waspadai.

Baca juga: Pengidap Gagal Ginjal Mudah Terkena Peritonitis, Benarkah?

Apa Saja Gejala Peritonitis yang Perlu Diwaspadai?

Gejala yang muncul akan tergantung pada penyebab infeksi atau radang. Salah satu gejala yang umum dialami oleh sebagian besar pengidap adalah penurunan nafsu makan. Bukan itu saja, berikut ini sejumlah gejala peritonitis yang perlu diwaspadai:

  • Mengalami sakit perut.
  • Mengalami rasa cepat kenyang.
  • Mengalami demam dan menggigil.
  • Mengalami diare.
  • Mengalami penurunan frekuensi buang air kecil.
  • Mengalami rasa haus yang berlebihan.
  • Mengalami kesulitan buang air besar.
  • Mengalami kesulitan buang angin.
  • Mengalami rasa lelah yang berlebihan.

Baca juga: Sakit Perut Peritonitis Bisa Berakibat Fatal

Peritonitis merupakan salah satu penyakit yang dapat mengancam jiwa dan menyebabkan komplikasi serius, tergantung pada intensitas gejalanya. Oleh karena itu, segera temui dokter di rumah sakit terdekat saat kamu menemui sejumlah gejala parah, seperti:

  • Sakit perut yang semakin bertambah parah jika disentuh.
  • Sakit perut yang semakin bertambah parah saat bergerak.
  • Demam tinggi, hingga gemetar.
  • Peningkatan detak jantung.
  • Tidak bisa buang air kecil.
  • Penurunan nafsu makanan secara drastis.
  • Pembengkakan pada perut.

Ingat, sejumlah gejala parah yang muncul dapat berisiko kehilangan nyawa bagi pengidapnya. Jadi, jangan sampai telat untuk diatasi, karena akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.

Referensi:
Medscape. Diakses pada 2020. Peritonitis and Abdominal Sepsis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Peritonitis.
Healthline. Diakses pada 2020. Peritonitis.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan