4 Cara Mengatasi Kebiasaan Gila Kerja

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   15 Desember 2020
4 Cara Mengatasi Kebiasaan Gila Kerja4 Cara Mengatasi Kebiasaan Gila Kerja

Halodoc, Jakarta - Bagi beberapa orang, bekerja bukan hanya untuk mendapatkan penghasilan, melainkan juga sebagai bentuk aktualisasi diri. Itulah sebabnya banyak yang akhirnya memiliki kebiasaan gila kerja atau workaholic, bahkan hingga tidak bisa menghentikan kebiasaan itu, seolah terjebak.

Padahal, gila kerja bukanlah sesuatu yang baik, termasuk bagi kesehatan. Untuk bisa sehat, diperlukan keseimbangan. Tubuh dan pikiran dipaksa untuk bekerja keras terus-terusan, pada akhirnya akan drop, dan penyakit pun menghampiri. Namun, bagaimana cara mengatasi kebiasaan gila kerja?

Baca juga: Bekerja di Comfort Zone, Ini Tips Move On ke Kantor Baru

Ubah Pola Pikir Jadi Cara untuk Mengatasi Gila Kerja

Kebiasaan gila kerja sebenarnya terbentuk karena pola pikir yang salah. Bekerja dengan giat tentu adalah hal yang baik, tetapi bekerja berlebihan justru bisa berdampak buruk. Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, bukan?

Jika kamu sedang memiliki kebiasaan gila kerja dan ingin mengatasinya, ada beberapa tips yang bisa dicoba, yaitu:

1.Jangan Takut Mengambil Cuti

Banyak orang gila kerja yang menunggu waktu yang tepat untuk mengambil cuti, atau sekadar beristirahat dari tumpukan tugas. Namun, di dunia kerja, sering kali waktu yang tepat itu tidak pernah datang. Sebab, tugas demi tugas akan terus didapatkan, sehingga kamu semakin terdorong untuk bekerja lebih lama. 

Jadi, cobalah bersikap berani dan jangan takut untuk mengambil cuti, jika dirasa sudah perlu beristirahat. Jangan takut pekerjaan akan menumpuk atau melewatkan peluang, jika memang sudah merasa stres dan perlu merilekskan diri. 

Pikirkanlah bahwa apa yang selama ini kamu kerjakan, harus sepadan dengan apa yang didapatkan. Jadi, selama masih bisa mengatur waktu, ambil cuti untuk sekadar beristirahat sejenak tidak masalah, kok. Justru kamu akan mendapatkan semangat baru dan lebih produktif setelahnya. 

Baca juga: Hati-Hati, Ini 9 Tipe "Karyawan Racun" di Kantor

2.Belajar Mengatur Waktu dan Tentukan Prioritas

Untuk dapat mempertahankan kesuksesan karier, kamu memang dituntut untuk bekerja keras. Namun, kebiasaan gila kerja, yang membuat kamu terlalu keras dalam bekerja sampai-sampai lupa dengan segalanya adalah pemikiran yang salah.

Belajarlah untuk mengatur waktu dan menentukan prioritas dengan baik dalam bekerja. Terlalu banyak bekerja sering diartikan sebagai tanda ketidakmampuan seseorang untuk mengatur waktu. Selain itu, terlalu banyak bekerja bisa jadi tanda kamu memiliki keterampilan organisasi yang buruk, sehingga tidak mampu membedakan mana yang harus diutamakan dan mana yang tidak.

3.Perhatikan Kondisi Kesehatan

Ingatlah bahwa kamu sama dengan manusia pada umumnya. Bekerja berlebihan dapat membuat stamina menurun, yang pada akhirnya memengaruhi produktivitas dalam bekerja. Bukannya mendapatkan hasil yang optimal, hasil pekerjaan yang dilakukan dengan susah payah justru dapat berakhir sia-sia, karena tidak maksimal ketika bekerja.

Oleh karena itu, penting untuk selalu memerhatikan kondisi kesehatan. Caranya dengan memastikan makan teratur, olahraga rutin, dan istirahat yang cukup. Jika dirasa sulit, buatlah jadwal dan hentikan aktivitas bekerja ketika jadwal makan, olahraga, dan istirahat tiba.

Baca juga: Jadi Orang Introvert di Kantor, Harus Perhatikan 3 Hal Ini

4.Rileks dan Kelola Cemas

Karena terbiasa dengan banyaknya pekerjaan, orang yang gila kerja akan merasa aneh jika suatu waktu ia tidak bekerja. Akhirnya, tak jarang mereka dirundung rasa cemas berlebihan, bahkan mengartikan rasa cemas tersebut sebagai tanda bahwa mereka harus terus bekerja. 

Padahal, pemikiran seperti itu salah, lho. Rasa cemas yang muncul ketika sedang tidak bekerja sifatnya sementara dan normal terjadi. Hal ini merupakan sinyal alami dari tubuh, atas perubahan perilaku dari yang semula terlalu banyak bekerja, menjadi berhenti bekerja. Jadi, cobalah untuk memahami hal itu dan buat diri menjadi rileks. Biarkan rasa cemas dan emosi membaik dengan sendirinya. 

Itulah beberapa tips untuk mengatasi kebiasaan gila kerja. Jika setelah mencobanya tak juga berhasil, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk berbicara pada psikolog, kapan dan di mana saja. 

Referensi:
Psychology Today. Diakses pada 2020. 7 Thinking Mistakes Workaholic Make.
Psychology Today. Diakses pada 2020. The Personality of the Workaholic and the Issue of "Self".
Huffington Post. Diakses pada 2020. Why Being A Workaholic Is Awful For You AND Everyone Around You.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan