5 Hal Ini Masuk Kategori Pelecehan Seksual, Apa Alasannya?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   06 Desember 2018
5 Hal Ini Masuk Kategori Pelecehan Seksual, Apa Alasannya?5 Hal Ini Masuk Kategori Pelecehan Seksual, Apa Alasannya?

Halodoc, Jakarta – Selama ini, banyak orang yang menyangkan bahwa pelecehan seksual hanya sebatas pemerkosaan atau pemaksaan dalam melakukan hubungan intim. Nyatanya, masih ada banyak jenis perlakukan lain yang bisa masuk dalam kategori pelecehan seksual, dan tentu saja bisa mengakibatkan trauma dan gangguan kesehatan bagi “korbannya”.

Komnas Perempuan menyebutkan, pelecehan seksual adalah tindakan yang bernuansa seksual, baik yang disampaikan melalui kontak fisik maupun kontak non-fisik. Tindakan ini biasanya dilakukan dengan menyasar bagian tubuh seksual atau area seksualitas seseorang. Nyatanya, ada banyak tindakan yang masuk dalam kategori ini, mulai dari siulan, main mata, mempertunjukkan konten berbau pornografi, gerakan tubuh yang bersifat seksual, hingga komentar dan ucapan bernuansa seksual.

Tindakan-tindakan tersebut nyatanya bisa membuat seseorang merasa tidak nyaman, tersinggung, hingga merasa direndahkan martabatnya, sehingga mengakibatkan gangguan pada kesehatan fisik maupun mental. Pelecehan seksual tidak melulu tentang seks. Sayangnya, masih banyak orang yang belum mengerti dan sering melakukan tindakan yang berbau pelecehan seksual, baik secara sadar maupun tidak.

Jenis-Jenis Pelecehan Seksual yang Harus Diketahui

Jika dilihat dari kategorinya, pelecehan seksual dibagi ke dalam lima jenis. Selain tindakan-tindakan berbau seksual, ada beberapa hal lagi yang ternyata masuk dalam kategori pelecehan seksual. Apa saja?

1. Pelecehan Gender

Pemberian komentar bernada menghina terhadap gender tertentu bisa masuk dalam kategori pelecehan seksual. Misalnya, pelecehan, penghinaan, ataupun merendahkan wanita, baik di dunia nyata maupun di media sosial. Ada beberapa contoh pelecehan gender yang bisa terjadi, mulai dari komentar menghina, gambar dan tulisan yang merendahkan wanita, hingga lelucon atau humor yang menyinggung wanita yang membuat siapapun mendengarnya merasa malu.

2. Perilaku Menggoda

Pelecehan seksual juga bisa terjadi karena adanya perilaku menggoda, baik di tempat umum maupun di lingkungan kerja atau sekolah. Mulai dari ajakan seksual yang tidak diinginkan, mengajak pergi dengan cara yang memaksa, mengirimkan pesan dan telepon yang mengganggu, serta ajakan lain.

3. Pemaksaan Seksual

Memaksa seseorang untuk melakukan aktivitas seksual juga masuk dalam jenis pelecehan seksual yang bisa terjadi. Apalagi jika pemaksaan ini juga disertai dengan ancaman hukuman tertentu dan membuat korban merasa takut dan tidak memiliki kekuatan untuk menolak ajakan tersebut. Dalam dunia kerja, ancaman yang biasa dilakukan termasuk evaluasi kerja yang negatif, ancaman pemberhentian kerja, hingga tuduhan dan gosip yang diedarkan di lingkungan kerja.

4. Menjanjikan Imbalan

Pelecehan seksual juga berupa ajakan untuk melakukan hubungan intim dengan menjanjikan imbalan tertentu. Hal ini bisa dilakukan, baik secara terang-terangan maupun secara tertutup. Dalam beberapa kasus, imbalan yang sudah dijanjikan bisa saja tidak pernah diberikan.

5. Sentuhan Fisik yang Disengaja

Pelanggaran seksual berat, seperti dengan sengaja menyentuh, merasakan, ataupun dengan sengaja menempelkan bagian tubuh tertentu. Hal ini juga bisa termasuk dalam penyerangan seksual yang dilakukan saat korban lengah atau tidak memiliki kemampuan untuk melawan.

Kekerasan seksual bukan hanya terjadi pada wanita, melainkan juga pria. Perilaku ini tentu tidak bisa dibiarkan, sebab kebanyakan korban akan mengalami trauma yang berkepanjangan, mulai dari depresi dan gangguan lain.

Pernah mengalami pelecehan seksual atau mengetahui orang yang mengalami? Coba ceritakan masalah tersebut kepada dokter di aplikasi Halodoc untuk menghindari gangguan mental yang bisa terjadi. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

Baca juga:

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan