5 Penyebab Depresi pada Remaja yang Sering Diabaikan

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   04 Oktober 2022

“Ada sejumlah faktor pemicu depresi pada remaja. Mulai dari peristiwa traumatis, perundungan hingga mengidap suatu penyakit.”

5 Penyebab Depresi pada Remaja yang Sering Diabaikan5 Penyebab Depresi pada Remaja yang Sering Diabaikan

Halodoc, Jakarta – Depresi yang dialami remaja dapat memengaruhi cara berpikir dan perilakunya. Lambat laun, kondisi ini juga dapat menyerang kondisi fisik. Oleh sebab itu, kondisi ini perlu ditangani sesegera mungkin sebelum berkembang serius. 

Pemicunya beragam, mulai dari masalah akademis, perubahan bentuk tubuh dan perundungan. Orang tua perlu mengenali berbagai pemicu depresi supaya bisa melakukan pencegahan atau mencari pengobatan secepatnya.

Penyebab Depresi pada Remaja

Melansir dari Verywell Mind, depresi pada remaja bisa dipicu oleh faktor-faktor di bawah ini:

1. Pengalaman traumatis

Perceraian, kehilangan orang yang dicintai, pelecehan dan peristiwa traumatis lainnya sering menjadi penyebab utama depresi. Pasalnya, peristiwa-peristiwa tersebut menyebabkan perubahan di bagian otak sehingga memicu depresi.

2. Masalah keluarga

Remaja yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, melakukan penyalahgunaan zat atau masalah keluarga lainnya dapat menyebabkan stres. Lama kelamaan, stres yang tidak tertangani tersebut berkembang menjadi depresi. 

3. Genetik

Ternyata, depresi bisa diturunkan secara genetik. Remaja yang memiliki keluarga dengan riwayat depresi berpeluang lebih besar mengalami kondisi tersebut.

4. Mengidap penyakit

Depresi bisa dipicu oleh penyakit. Biasanya, orang-orang yang mengidap penyakit kronis seperti kanker dan diabetes lebih rentan mengalami depresi.

5. Pemakaian obat-obatan terlarang

Depresi juga bisa menjadi efek samping dari pemakaian obat-obatan, baik yang legal maupun terlarang. 

Kenali Tanda-Tandanya

Salah satu ciri khas dari depresi adalah perubahan sikap dan perilaku. Perubahan ini sampai memengaruhi kegiatannya di rumah maupun di sekolah. Tanda-tanda yang bisa diamati, yaitu:

  • Perasaan sedih seperti menangis tanpa alasan yang jelas.
  • Frustasi dan marah pada hal-hal yang sebenarnya sepele.
  • Merasa putus asa atau kosong.
  • Mudah tersinggung atau kesal.
  • Kehilangan minat pada hal-hal yang sebelumnya disukai.
  • Sering berkonflik dengan keluarga atau teman.
  • Kurang percaya diri.
  • Suka menyalahkan diri sendiri.
  • Kesulitan berpikir, berkonsentrasi dan membuat keputusan.
  • Sulit mengingat sesuatu. 
  • Punya pikiran bunuh diri.
  • Kelelahan.
  • Insomnia atau terlalu banyak tidur
  • Perubahan nafsu makan.
  •  Selalu gelisah, misalnya, mondar-mandir, meremas-remas tangan.
  • Mengisolasi diri.
  • Menurunnya kinerja sekolah .
  • Kurang memperhatikan kebersihan atau penampilan pribadi.
  • Menyakiti diri sendiri.

Cara Mencegah Depresi pada Remaja

Tidak ada cara pasti untuk mencegah depresi. Namun, strategi diklaim bisa membantu:

  • Mencari koping stres terbaik. Misalnya, menyibukkan diri dengan melakukan hobi, menghabiskan waktu bersama keluarga atau membicarakan masalah yang tengah dihadapi pada orang tua, guru atau psikolog.
  • Membuat jadwal keseharian secara konsisten. Contohnya, membuat rutinitas tidur yang sehat dengan menetapkan jam tidur dan bangun di jam yang sama setiap harinya.
  • Mencari dukungan sosial di saat-saat krisis.
  • Segera mencari perawatan setelah tanda-tanda awal terdeteksi untuk  mencegah depresi memburuk.
  • Melakukan perawatan berkelanjutan, bahkan setelah gejalanya mereda. Tujuannya untuk membantu mencegah kambuhnya gejala depresi.

Mengonsumsi vitamin dan suplemen juga penting untuk menjaga daya tahan tubuh. Segera cek kebutuhan vitamin dan suplemen di toko kesehatan Halodoc sekarang juga. Jangan tunggu  sakit untuk minum vitamin, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Teen depression.
WebMD. Diakses pada 2022. Teen Depression.
Verywell Mind. Diakses pada 2022. Depression in Teens.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan