5 Penyebab Umum Bahu Bergeser

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 November 2018
5 Penyebab Umum Bahu Bergeser5 Penyebab Umum Bahu Bergeser

Halodoc, Jakarta - Bahu bergeser atau dislokasi bahu merupakan kondisi ketika tulang lengan bagian atas keluar dari mangkok pelindungnya. Pada beberapa kasus, jaringan di sekelilingnya dapat ikut tertarik dengan keras atau robek.

Sendi-sendi peluru pada bahu terletak di dalam mangkok pelindung (soket) yang kecil. Hal ini menjadikan bahu kamu dapat digerakkan secara bebas ke segala arah, sekaligus juga membuat posisinya menjadi tidak stabil, sehingga mudah mengalami dislokasi.

Bahu bergeser atau dislokasi bahu umumnya terjadi pada bagian anterior (depan). Sebagian besar kasusnya terjadi pada lansia yang terjatuh dengan posisi lengan menjauhi badan (abduksi). Pada kondisi tersebut, kepala humerus (tulang panjang lengan) tertarik ke depan, sehingga keluar dari sendi glenohumeral (sendi antara bahu dan lengan atas). Dislokasi bahu ini juga dapat disertai dengan fraktur pada tulang humerus secara bersamaan.

Penyebab Bahu Bergeser

Ketika bahu bergeser atau dislokasi bahu, terjadi kejadian fisik yang tidak terduga. Bukan disebabkan infeksi atau kelainan atau penyakit tertentu. Umumnya, dislokasi bahu terjadi karena beberapa hal di bawah ini, yaitu:

  1. Cedera Olahraga

Terdapat berbagai jenis olahraga yang dapat menyebabkan cedera ligamen bahu. Olahraga-olahraga yang banyak menggunakan tangan sebagai alat utamanya dalam permainan dan olahraga-olahraga yang berisiko jatuh. Contoh dari olahraga yang mempunyai risiko terjatuh dan dislokasi bahu antara lain bermain ski, senam, voli, sepak bola, dan basket.

Permainan sepak bola dan basket merupakan yang sering mengalami dislokasi, baik karena bersinggungan dengan sesama pemain maupun cara menangkap bola yang salah. Sedangkan, olahraga yang banyak menggunakan tangan dan mungkin jadi penyebab dislokasi adalah tenis, badminton, dan hoki.

  1. Trauma

Penyebab ini sebenarnya hampir sama dengan cedera olahraga, tetapi tidak terjadi saat olahraga. Dislokasi bahu karena trauma terjadi saat bahu mengalami benturan keras, seperti jatuh dari tangga, tidak sengaja menabrak sesuatu, jatuh dari motor, atau terpeleset lantai yang licin. Trauma menjadi penyebab yang paling banyak memungkinkan terjadi dislokasi. Karena hal ini dapat menimpa siapa saja, dan usia berapa pun. Meskipun begitu, orang yang berusia lanjut akan lebih rentan terhadap trauma.

  1. Kerusakan Ligamen

Ligamen dan kapsul artikular yang rusak atau robek menyebabkan dislokasi pada bahu. Pasalnya, kedua hal tersebut adalah komponen utama dan komponen vital penghubung tulang.

  1. Jatuh pada Tangan

Jatuh pada tangan berbeda dengan trauma. Jatuh pada tangan sebenarnya tidak mengenai bahu, jatuh dengan bertumpu pada tangan. Pada kondisi ini, humerus juga terdorong ke depan merobek kapsul artikular dan kadang-kadang bagian posterolateral hancur. Meskipun jarang terjadi, kondisi ini dapat mengakibatkan prosesus akromion dapat mengungkit kapsul ke bawah, serta dapat menimbulkan luksasio atau dislokasi.

  1. Hipermobilitas Sendi

Bahu bergeser yang sering terjadi pada orang yang sangat aktif adalah hipermobilitas sendi. Paling sering terjadi pada pria berusia sekitar 20 tahun dan banyak melakukan kegiatan fisik. Karena kerja sendi yang berat (lelah) dan posisinya tidak stabil, keadaan tersebut dapat menjadi penyebab dislokasi bahu.

Dislokasi bahu yang tidak segera ditangani biasanya akan mengakibatkan terjadinya kekakuan sendi. Terutama pada pengidap yang berusia 40 tahun, karena sendi dan tulangnya sudah tidak berfungsi penuh dan rentan. Kekakuan sendi mengakibatkan pengobatan yang lama dan tidak dapat kembali berfungsi normal. Kekakuan sendi ini disebut sebagai fraktur dislokasi.  

Apabila kamu merasakan hal yang tidak wajar pada bahu, sebaiknya segera diskusikan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana pun. Saran dokter dapat kamu terima dengan praktis dengan download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.

Baca juga:

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan