7 Penyakit yang Rentan Dialami oleh Ikan Koi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   06 Agustus 2021
7 Penyakit yang Rentan Dialami oleh Ikan Koi7 Penyakit yang Rentan Dialami oleh Ikan Koi

“Ikan koi yang sehat akan tampak lincah dan berwarna cerah. Seperti halnya hewan peliharaan lain, koi juga bisa mengalami masalah kesehatan. Umumnya, penyakit yang rentan dialami koi adalah infeksi parasit, bakteri, dan cacing.”

Halodoc, Jakarta – Koi adalah ikan tangguh yang dapat bertahan di berbagai suhu air. Namun, kondisi air yang buruk bisa menyebabkan stres yang melemahkan sistem kekebalan ikan koi, yang akhirnya memicu berbagai penyakit. 

Ada beberapa penyakit ikan koi yang paling umum diketahui oleh peternak, tetapi ada juga banyak penyakit lain yang kurang diketahui yang juga bisa menjadi masalah. Ini mungkin membuat kamu bertanya-tanya, bagaimana cara mengetahui apakah ikan koi sakit dan apa yang harus dilakukan? Yuk simak pembahasannya!

Baca juga: Memelihara Ikan Koi, Perhatikan Beberapa Hal Ini

Ikan Koi Dapat Alami Berbagai Penyakit Ini

Umumnya, penyakit pada ikan koi disebabkan oleh infeksi parasit, bakteri, atau cacing. Ketika hal ini terjadi, ikan akan tampak lesu, lalu muncul bintik-bintik putih di kulitnya. Perlu diketahui bahwa koi yang sehat aktif dan memiliki warna yang cerah.

Jika ingin ikan koi tetap sehat, pastikan untuk menjaga kondisi kolam yang optimal. Setiap suhu atau tingkat pH air yang kurang dari ideal akan menjadi tempat berkembang biak yang sempurna untuk kuman dan cacing penyebab penyakit. 

Berikut ini adalah penyakit yang umum dialami ikan koi, yang perlu kamu waspadai:

  1. Ich

Disebut juga penyakit bintik putih, ich terjadi karena infeksi parasit, yang umum di antara ikan tropis dan kolam. Ich dimulai sebagai tukik kista di dasar kolam yang tidak terawat dan kemudian berenang untuk menemukan inang, yaitu ikan.

Parasit ini memakan jaringan koi dan mungkin tampak seperti butiran kecil garam di kulit koi. Bila melihat tanda-tanda ini, segera isolasi koi yang sakit di tangki penampungan dengan tingkat salinitas yang ditingkatkan 0,5-0,6 persen. 

  1. Trichodina

Parasit protozoa ini memiliki struktur seperti benang yang menggali lapisan lendir dan memakan jaringan ikan koi. Lapisan lendir koi dapat menjadi rentan terhadap serangan trichodina ketika kualitas air kolam buruk.

Koi yang terinfeksi akan memiliki bercak putih atau abu-abu pada kulitnya dan mungkin menunjukkan perilaku berkedip. Berkedip adalah saat koi tiba-tiba berenang dalam semburan dalam upaya untuk menggaruk dirinya sendiri.

  1. Kutu Ikan

Argulus atau kutu ikan adalah parasit besar yang dapat menempel pada mulut, insang, atau kulit koi. Ikan yang terinfeksi dapat mengembangkan infeksi bakteri dari kerusakan akibat pelengkap parasit yang bengkok.

Kutu ikan menyebabkan iritasi parah pada koi yang dapat menyebabkan ikan menunjukkan perilaku berkedip dan menggosok. Menggosok terus-menerus pada dinding kolam untuk menghilangkannya dapat lebih merusak kulit koi dan mengembangkan lebih banyak infeksi.

  1. Busuk Sirip (Fin Rot)

Segala bentuk pembusukan pada ikan disebabkan oleh bakteri yang sudah ada sebelumnya di kolam. Koi mungkin mengalami gangguan kekebalan karena pemeliharaan air yang buruk, sehingga melemahkan sistem kekebalannya. Bakteri dapat merusak sirip, ekor, dan mulut koi.

  1. Dropsy 

Penyakit ini menginfeksi koi ketika ada kepadatan atau kualitas air kolam yang buruk. Ikan yang terinfeksi tampak kembung, dengan sisik terangkat. Mata melotot adalah tanda lain dari penyakit ini. Bila tidak diobati, penyakit ini bisa menyebabkan gagal ginjal dan hati pada koi.

Baca juga: Jenis Ikan Hias Air Tawar yang Cocok untuk Pemula

  1. Cotton Mouth Disease

Penyakit ini juga sering disebut Cotton Wool Disease atau Columnaris Disease, yang disebabkan oleh infeksi bakteri Columnaris. Infeksi bakteri ini terlihat seperti benang putih atau gumpalan kapas putih di mulut koi. Ikan yang terinfeksi akan terlihat berlendir dengan perut yang basah. Segera karantina ikan koi yang terinfeksi begitu melihat tanda-tandanya. 

  1. Infeksi Cacing

Cacing biasanya menginfeksi koi saat kamu menambahkan ikan baru tanpa melakukan prosedur karantina yang tepat. Ikan koi baru mungkin membawa cacing prematur atau remaja dari penjual. Berikut ini beberapa infeksi cacing yang dapat terjadi:

  • Flukes (cacing pipih). Cacing pipih mikroskopis ini menempel pada insang atau kulit koi. Mereka menyerupai parasit yang menyebabkan gatal pada koi. Ikan yang terinfeksi akan mencoba menggaruk dirinya sendiri dengan menggores atau menggaruk dinding kolam untuk menghilangkan rasa gatal. Biasanya cacing pipih atau flukes yang paling sering menyerang ikan adalah Dactylogyrus sp. atau Gyrodactylus sp.
  • Cacing jangkar. Lernea atau cacing jangkar adalah parasit krustasea yang menggali kulit koi melalui lapisan lendirnya. Seperti parasit, cacing ini juga memakan jaringan koi.

Itulah penyakit yang rentan menyerang ikan koi. Jaga selalu kebersihan kolam dan air, agar hewan kesayangan kamu tetap sehat. Pastikan kolam menjadi lingkungan terbaik bagi koi. Lingkungan yang penuh tekanan untuk koi akan memiliki chemistry air yang buruk dan kepadatan yang berlebihan. 

Ikan koi yang stres menjadi immunocompromised, sehingga menjadi rentan terhadap banyak penyakit ikan koi. Pastikan untuk mengamati praktik terbaik dalam memelihara koi untuk menghindari penyakit apa pun. Bila butuh saran dari dokter hewan seputar perawatan koi, gunakan aplikasi Halodoc saja, ya.

Referensi:
Farming Aquaponics. Diakses pada 2021. Koi Diseases (What To Watch Out For).
Koi Story. Diakses pada 2021. Koi Fish Diseases Exposed.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan