Agar Anak Terhindar dari Croup, Begini Tips Mencegahnya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   08 April 2019
Agar Anak Terhindar dari Croup, Begini Tips MencegahnyaAgar Anak Terhindar dari Croup, Begini Tips Mencegahnya

Halodoc, Jakarta - Croup adalah sebuah penyakit yang menyebabkan peradangan pada laring dan trakea, yang sebagian besar menyerang pada anak kecil. Gejala yang dapat timbul ketika anak mengidap gangguan ini adalah batuk yang parah seperti menggonggong, berbagai tingkat obstruksi jalan napas, dan suara yang menjadi serak. Berbagai kondisi infeksi dapat menyebabkan croup dan penyakit ini juga dikenal dengan laryngotracheobronchitis.

Batuk yang parah merupakan karakteristik dari penyakit croup yang terjadi akibat pembengkakan dan peradangan di sekitar pita suara dan tenggorokan. Selain itu, penyakit ini dapat menyebabkan pengidapnya mengeluarkan bunyi ketika bernapas. Gejala tersebut biasanya akan membaik dalam beberapa hari, tetapi rawat inap mungkin diperlukan dalam kasus yang parah.

Croup umumnya diawali dengan demam, yang pertamanya berupa pilek, lalu batuk dan suhu sedikit naik. Setelah itu, anak ibu mungkin akan terbangun pada malam hari dengan kondisi batuk dan kesulitan untuk bernapas. Hal tersebut dapat terjadi selama beberapa jam dan mungkin saja akan terjadi kembali pada beberapa malam berikutnya.

Hal tersebut disebabkan oleh jalan napas yang menjadi sempit, dan terjadi ketika infeksi menyebabkan pembengkakan pada jalur pernapasan. Setelah itu, infeksi menjadi semakin sempit sejalan dengan waktu, sehingga anak tersebut sulit untuk bernapas. Umumnya, gangguan ini terjadi ketika udara dingin, seperti pada malam hari.

Croup lebih sering terjadi pada anak-anak berusia antara 6 bulan hingga 3 tahun. Hal tersebut dikarenakan anak-anak memiliki saluran udara kecil, yang membuat anak-anak tersebut paling rentan untuk mengalami lebih banyak gejala dengan croup.

Baca Juga: Virus Flu Bisa Sebabkan Batuk Parah Penyebab Croup pada Anak

Apa yang Menyebabkan Croup?

Croup biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Hal yang paling sering menyebabkan penyakit tersebut adalah virus parainfluenza. Anak ibu mungkin tertular virus tersebut ketika menghirup tetesan pernapasan yang terinfeksi batuk atau bersin ke udara. Virus tersebut juga dapat bertahan hidup pada mainan dan permukaan lainnya. Jika anak ibu menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulutnya, maka infeksi pun dapat terjadi.

Mengidap Croup, Ini Komplikasi yang Dapat Terjadi

Sebagian besar kejadian pada penyakit croup terbilang ringan. Pada sebagian kecil anak-anak yang terserang, jalan napas membengkak sehingga mengganggu pernapasan. Meski jarang terjadi, infeksi bakteri sekunder pada trakea juga dapat menyerang anak-anak, sehingga mengakibatkan kesulitan bernapas dan membutuhkan perawatan medis darurat. Hanya sejumlah kecil anak yang terlihat di ruang gawat darurat yang membutuhkan rawat inap.

Baca Juga: Ketahui 2 Jenis Gangguan Pernapasan Croup pada Si Kecil

Enggak Ingin Mengidap Croup, Cegah dengan Cara Ini

Virus yang menyebabkan croup sangat mirip dengan virus flu biasa. Penyakit ini mulai terlihat menular dengan tanda-tanda pertama seperti pilek dan batuk, serta infeksi tersebut dapat bertahan hingga lima hari. Hanya sekitar satu dari 10 anak yang mendapatkan virus ini yang akan berkembang menjadi penyakit croup.

Biasanya memang akan sangat sulit untuk mencegah croup. Banyak virus yang dapat menyebabkannya dan tidak ada imunisasi yang tersedia untuk gangguan tersebut. Namun, imunisasi terhadap influenza direkomendasikan. Pasalnya, tindakan ini sebenarnya dapat mencegah croup yang disebabkan oleh virus influenza.

Semua anak yang berusia enam bulan dan lebih tua dapat diimunisasi terhadap influenza. Ini sangat penting untuk anak-anak dengan penyakit kronis yang mendasarinya seperti asma atau cystic fibrosis. Antibiotik tidak akan digunakan, karena virus yang menyebabkan croup tidak akan menanggapi pengobatan ini.

Langkah lain yang dapat dilakukan untuk mencegah croup adalah:

  • Selalu menjaga kebersihan tangan adalah hal yang penting.
  • Pastikan anak ibu jauh dari orang yang sakit.
  • Ajari anak ibu untuk batuk atau bersin ke sikunya agar tidak menyebarkan penyakit.

Baca Juga: Ibu Harus Tahu, Metode Pengobatan Croup pada Anak

Itulah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah croup. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal gangguan tersebut, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya mudah, yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan