Alami 7 Gejala Ini? Saatnya Ajak Teman-Teman Travelling

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   12 September 2019
Alami 7 Gejala Ini? Saatnya Ajak Teman-Teman TravellingAlami 7 Gejala Ini? Saatnya Ajak Teman-Teman Travelling

Halodoc, Jakarta – Tidak hanya untuk bersenang-senang dan mengunjungi tempat baru, ternyata travelling memiliki manfaat lebih dari itu. Menurut penelitian yang dipublikasi oleh Psych Central, disebutkan kalau travelling akan membuat kamu matang secara mental dan psikologi

Ketika seseorang keluar dari zona nyaman, mau tak mau kamu akan beradaptasi dengan tempat baru tersebut. Ini akan memperkuat dimensi “keterbukaan” kamu terhadap tantangan dan hal-hal yang baru. Lantas, apa saja manfaat dari travelling serta apa tanda yang menunjukkan kalau kamu butuh travelling? Simak lanjutannya di sini!

Manfaat Travelling

Pernah merasa seperti terjebak dalam rutinitas? Berlibur dan berganti pemandangan, meskipun hanya beberapa jam saja, dapat membuat mood lebih baik. Sudah terbukti secara penelitian ilmiah kalau perjalanan memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan mental. 

Baca juga: 9 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Mental

Hanya dengan satu perjalanan saja dapat membantu mengubah pandangan tentang kehidupan yang lebih baik. Travelling juga dapat meningkatkan kreativitas. Karena kreativitas umumnya terkait dengan neuroplastisitas (bagaimana otak terhubung), itu berarti otak kita sensitif terhadap perubahan, dipengaruhi oleh lingkungan, dan pengalaman baru. 

Lantas, dari mana kamu tahu kalau kamu butuh travelling? Baca gejalanya di sini!

  1. Merasa Negatif

Kamu mulai merasa bosan dan kesulitan mengumpulkan motivasi untuk menyelesaikan pekerjaan. Semua orang dan segala sesuatu tentang pekerjaan sangat mengganggu kamu secara personal. Kamu juga kerap selalu merasa tidak puas ketika mengerjakan rutinitas.

  1. Mengalami Sakit Fisik

Ketika kamu merasa cemas atau kewalahan di tempat kerja, otak melepaskan hormon stres sebagai respons melawan terhadap apa pun yang menyebabkan stres. Seiring waktu, konsekuensi fisiologis terhadap respons ini pun terjadi seperti peningkatan denyut nadi, tekanan darah, berkeringat, dan dapat menyebabkan gejala yang lebih parah, seperti nyeri dada, nyeri punggung, ketegangan mata, sakit kepala, masalah pencernaan, pusing, dan pingsan. 

  1. Kesulitan Tidur

Hormon-hormon stres yang sama itu juga membuat sulit untuk bersantai sebelum tidur. American Psychological Association melaporkan bahwa sepertiga dari milenial tidak mendapatkan tidur yang direkomendasikan, yaitu delapan jam setiap malam karena mereka tidak punya waktu, sedangkan sepertiga lainnya tidak dapat tertidur karena mereka memiliki terlalu banyak dalam pikiran mereka.

  1. Kerap Membuat Kesalahan di Tempat Kerja 

Ketika stres menjadi kronis, fokus menjadi menurun dan jika ini berlanjut untuk waktu yang lama, maka akan membuatmu kerap melakukan kesalahan saat bekerja. Ketika kamu kehilangan fokus, ini akan memecah ingatan serta kemampuan menyelesaikan masalah serta pengambilan keputusan.

  1. Menggunakan Mekanisme Koping yang Tidak Sehat

Terkadang orang melakukan mekanisme koping yang tidak sehat untuk melepaskan diri dari stres. Ini seperti minum kopi terlalu banyak, mengonsumsi fast food, dan hal-hal tidak sehat lainnya. 

Baca juga: 5 Tips Tingkatkan Kesehatan Mental di 2019

  1. Perilaku yang berdampak pada kinerja perusahaan

Kalau sampai perilaku negatif kamu sampai merusak ataupun mengganggu stabilitas perusahaan, bisa jadi sudah saatnya kamu berhenti sejenak untuk merenung dan berkontemplasi. Cara untuk mengembalikan energi positif ini salah satunya adalah dengan traveling. 

  1. Ketika Masalah Kecil pun jadi Sulit Diatasi 

Kamu akan tahu kalau kamu benar-benar butuh rehat saat mengerjakan proyek sekecil apapun sepertinya susah sekali. Kurangnya perspektif yang sehat tentang masalah pasti dapat menjadi tanda kamu perlu istirahat dan mencerahkan pikiran.

Punya masalah dengan psikologi? Bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu kapan di mana saja. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Referensi:
Psych Central. Diakses pada 2019. How travel can benefit our mental health.
Nomads World. Diakses pada 2019. Why do people travel?
Travel and Leisure. Diakses pada 2019. 9 Signs you need vacation.
 

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan