Anak Susah Tidur, Ini yang Bisa Orangtua Lakukan

Ditinjau oleh  dr. Fitrina Aprilia   18 Juni 2019
Anak Susah Tidur, Ini yang Bisa Orangtua Lakukan Anak Susah Tidur, Ini yang Bisa Orangtua Lakukan

Halodoc, Jakarta - Masalah tidur bukan hanya dialami oleh orang dewasa. Faktanya, anak-anak juga bisa sulit tidur dan ini bisa menjadi tantangan orang tua. Padahal, waktu tidur adalah aktivitas penting, karena pertumbuhan Si Kecil terjadi saat mereka terlelap. Tidur juga bermanfaat untuk mengembalikan energi yang telah terkuras seharian. Nah, ibu jangan khawatir, yuk lakukan tips biar Si Kecil enggak susah tidur :

Baca Juga: Si Kecil Susah Tidur? Waspada Risiko Penyakit Ini

1. Atur Waktu Tidur dan Bangun

Rata-rata, anak usia sekolah tidur antara jam 20.00–22.00 setiap harinya. Namun, jam bisa bervariasi tergantung kebutuhan dan pola tidur setiap anak. Maka dari itu, orang tua perlu mengetahui secara pasti berapa banyak jam tidur yang dibutuhkan anak untuk bangun segar. Pertahankan waktu tidur dan waktu bangun yang sama setiap hari nya.

2. Buat Rutinitas Sebelum Tidur

Rutinitas sebelum tidur nyatanya penting, terutama untuk bayi, balita, dan anak-anak prasekolah. Melakukan hal-hal tertentu sebelum tidur, seperti membacakan dongeng bisa memberi sinyal kepada anak apa yang akan terjadi selanjutnya. Mengetahui apa yang terjadi selanjutnya adalah menenangkan Si Kecil dan mengatur suasana tidur yang sempurna. Kebiasaan ini bisa membuat tubuh Si Kecil secara otomatis merasakan kantuk.

3. Matikan Perangkat Elektronik Sebelum Tidur

Penelitian menunjukan bahwa cahaya dari layar televisi, ponsel, atau monitor komputer dapat mengganggu produksi hormon melatonin. Melatonin adalah bagian penting dari siklus tidur manusia. Ketika kadar melatonin berada pada titik tertinggi, kebanyakan orang mengantuk dan bisa segera tidur.  TV atau handphone yang masih menyala sebelum tidur dapat mengacaukan waktu tidur anak, bahkan sampai terlambat dua jam dari waktu tidur normalnya. Itu sebabnya, orang tua perlu jadikan kamar sebagai zona bebas layar atau setidaknya pastikan semua layar benar-benar gelap sebelum tidur.

Baca Juga: Anak Tidur Menganga, Waspada ADHD?

4. Ciptakan Lingkungan yang Nyaman

Hormon lain yang berperan dalam tidur adalah kortisol, yang juga dikenal sebagai "hormon stres." Ketika kadar kortisol tinggi, tubuh Si Kecil tidak akan rileks atau tidur. Maka dari itu, orang tua perlu menyiapkan lingkungan kamar yang nyaman, seperti meredupkan lampu dan mengheningkan lingkungan dengan mematikan sumber suara dari perangkat elektronik. Ini dapat membantu menghindari kelebihan jumlah kortisol dalam sistem tubuh Si Kecil agar lebih mudah rileks dan tertidur.

Selain faktor pencahayaan dan suara, seprai lembut dan boneka bisa membuat Si Kecil lebih nyaman. Bagi anak yang sedang belajar tidur sendiri, boneka bisa menjadi teman tidur agar ia merasa lebih aman dan tenang. Namun, alih-alih menghilangkan rasa takut akan tidur, sebagian anak justru takut tidur bersama boneka. Pada kasus ini, orang tua bisa menemaninya sampai ia tertidur atau memberinya jenis mainan lain.

Siklus tidur anak juga tidak hanya bergantung pada cahaya dan suara. Suhu kamar juga bisa memengaruhi aktivitas tidurnya. Kadar melatonin membantu mengatur penurunan suhu tubuh internal yang diperlukan untuk tidur. Karena itu, orang tua dapat membantu mengatur suhu kamar.

Baca Juga: Tidur Anak Tidak Nyenyak? Yuk, Kenali Penyebabnya

Kalau Si Kecil sakit dan perlu diperiksakan ke dokter, ibu enggak perlu repot. Sekarang bisa lho langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan melalui Halodoc. Mudah bukan? Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan