Anak Tidak Bisa Tidur? Yuk, Kenali Penyebabnya

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   04 Maret 2021
Anak Tidak Bisa Tidur? Yuk, Kenali PenyebabnyaAnak Tidak Bisa Tidur? Yuk, Kenali Penyebabnya

Halodoc, Jakarta - Bagi beberapa orangtua, menidurkan anak adalah perjuangan yang memakan waktu berjam-jam. Sementara beberapa lainnya harus bangun tengah malam untuk membantu anak mereka kembali tidur. Masalah anak tidak bisa tidur nyenyak adalah momok yang sering membuat orangtua stres dan cemas. Terlebih, anak memerlukan waktu tidur yang cukup, untuk menunjang tumbuh kembangnya. Lantas, apa yang jadi penyebab anak tidak bisa tidur nyenyak di malam hari?

 

Baca juga: Si Kecil Susah Tidur? Waspada Risiko Penyakit Ini

Penyebab Anak Tidak Bisa Tidur

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Sleep Medicine Reviews, mencoba menguak kemungkinan penyebab anak tidak bisa tidur. Mencakup penelitian selama lebih dari 30 tahun, para peneliti mengidentifikasi 10 alasan terbesar masalah tidur yang terjadi pada anak-anak usia satu hingga 10 tahun.

Dengan mengidentifikasi hampir 60 faktor yang dapat berperan, dari 98 penelitian. Sepuluh dari faktor-faktor tersebut didukung dalam beberapa penelitian yang ketat. Faktor-faktor ini termasuk dalam tiga "lensa" yang dapat digunakan untuk memahami dari mana masalah tidur anak-anak berasal, yakni biologis, psikologis, dan lingkungan. Berikut ini dijelaskan satu-persatu:

1. Faktor Biologis

Ada dua alasan mengapa anak-anak mengembangkan masalah tidur yang berasal dari faktor biologis mereka, yaitu temperamen dan usia. Temperamen, atau watak, adalah kepribadian yang dimiliki seseorang.

Bayi yang tampak lebih rewel atau mudah tersinggung akan kesulitan merespons perubahan dan mungkin tidak mudah beradaptasi. Bayi dengan tipe temperamen seperti ini kemungkinan besar akan mengalami masalah tidur di masa kanak-kanak.

Seiring bertambahnya usia anak, mereka cenderung tidak mengalami masalah tidur. Ini mungkin karena otak mereka dapat mengelola proses yang diperlukan untuk menenangkan diri di malam hari dengan lebih baik, atau karena mereka lebih mandiri dalam rutinitas sebelum tidur.

Baca juga: Kenali Sleep Hygiene, Tips Membuat Anak Tidur Nyenyak

 

2. Faktor Psikologis

Peneliti menemukan enam alasan psikologis anak-anak mengembangkan masalah tidur. Tiga di antaranya terkait dengan bagaimana anak-anak bertindak dan merasa, dan tiga lainnya terkait dengan interaksi keluarga. Anak-anak dengan rutinitas waktu tidur yang konsisten cenderung mengalami lebih sedikit masalah tidur dibandingkan mereka yang rutinitasnya tidak konsisten.

Anak-anak dengan masalah kesehatan mental cenderung memiliki lebih banyak masalah tidur, meskipun tidak ada diagnosisnya. Ada dua kelompok masalah yang terkait dengan masalah tidur, yaitu masalah internal (seperti kecemasan dan depresi) dan masalah eksternal (masalah dengan mengikuti aturan dan fokus).

Masalah internal dapat membuat anak lebih sulit untuk tenang dan tertidur, karena tingkat stres yang lebih tinggi. Sementara masalah eksternal dapat membuat aturan dan rutinitas lebih sulit untuk diikuti oleh anak-anak, yang kemudian membuat lebih sulit untuk tidur.

Cara anak-anak dan orang tua berinteraksi juga memiliki peranan penting. Pada malam hari, orangtua yang menemani anaknya hingga tertidur cenderung memiliki anak yang mengalami gangguan tidur. Sebab, orangtua menjadi isyarat agar anak tertidur. Jadi, ketika seorang anak terbangun di tengah malam dan ayah atau ibu tidak ada di sana, sulit baginya untuk kembali tertidur.

 

3. Faktor Lingkungan

Pertama, lebih banyak penggunaan gawai dikaitkan dengan lebih banyak masalah tidur. Ini terutama terjadi ketika anak-anak menggunakan gawai di kamar tidur mereka atau mendekati waktu tidur. Layar gawai dapat mencegah melatonin (hormon tidur) melakukan tugasnya, yaitu menyebabkan kantuk.

Bermain gawai juga dapat membuat pikiran anak-anak tetap waspada, terutama jika mereka sedang bermain game atau menonton acara yang menarik.

Kedua, keluarga dengan pendapatan rendah dan pendidikan rendah cenderung memiliki anak dengan masalah tidur. Ini mungkin bukan akibat langsung dari pendapatan atau pendidikan, tetapi dampak dari keadaan ini, seperti tinggal di lingkungan yang bising atau memiliki orangtua dengan jadwal yang tidak teratur.

Faktor-faktor tersebut memberikan penjelasan utama mengapa masalah tidur terjadi, tetapi tidak terbatas pada itu. Tentunya ada banyak faktor lain yang mungkin bisa jadi penyebab, seperti kondisi tubuh anak yang terlalu lelah, atau mungkin ada gejala gangguan kesehatan yang dirasakan anak.

Baca juga: Ini Alasan Penting Mengapa Anak Harus Tidur Siang


Bagaimana Orangtua Bisa Membantu?

Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan orangtua untuk membantu mengatasi anak yang tidak bisa tidur nyenyak, yaitu:

  • Bantu anak-anak untuk tidur sendiri.
  • Kembangkan rutinitas waktu tidur yang jelas dan konsisten.
  • Batasi peralatan elektronik di kamar tidur.
  • Ajak anak melakukan aktivitas fisik di siang hari, tapi jangan sampai terlalu kelelahan.

Perubahan ini mudah dilakukan dan berdampak besar pada tidur anak. Jika setelah mencoba tips-tips tersebut, tak kunjung ada hasil, ibu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit, agar bisa dilakukan pemeriksaan.

 

 

Referensi:
Sleep Medicine Reviews. Diakses pada 2021. Risk And Protective Factors And Processes For Behavioral Sleep Problems Among Preschool And Early School-Aged Children: A Systematic Review.
The Conversation. Diakses pada 2021. 10 Reasons Kids Develop Sleep Problems, And How Parents Can Help.
Very Well Family. Diakses pada 2021. Childhood Insomnia Causes and Treatment.
Help Guide. Diakses pada 2021. Childhood Insomnia and Sleep Problems.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan