4 Tanda Anak Siap Belajar Melakukan Ibadah Puasa
“Ibadah puasa wajib dilakukan untuk semua Muslim yang sudah baligh. Artinya, sebenarnya anak-anak tidak diwajibkan puasa. Namun, ibu bisa mengenali tanda anak siap puasa dan mulai mengajarinya.”

Halodoc, Jakarta – Tak sedikit orangtua yang ingin anaknya bisa ikut melakukan puasa Ramadan. Akan tetapi, tak jarang pula ditemui orangtua yang masih bingung kapan sebenarnya waktu yang tepat untuk anak mulai berpuasa. Sebenarnya, ibu bisa kok mengenali tanda anak siap puasa sehingga bisa mulai melatihnya.
Puasa sendiri sebenarnya menjadi ibadah yang wajib dilakukan umat Muslim yang sudah baligh. Artinya, anak-anak tidak wajib untuk melakukannya. Lalu, kapan anak siap untuk berpuasa sehingga ibu bisa mulai melatihnya? Yuk, kenali tanda-tandanya berikut ini!



- Sudah Bisa Makan Sendiri
Ketika anak sudah lancar makan sendiri dengan peralatan makan yang benar, ibu bisa mulai mengajaknya untuk ikut makan sahur dan berbuka puasa bersama. Biasanya, anak yang berusia antara 3–4 tahun sudah bisa menyantap makanannya sendiri dengan rapi tanpa menumpahkan makanan atau membuat makanan berceceran. Namun, jangan lupa untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil selama mengajarkan berpuasa dengan menyiapkan menu sahur dan buka puasa yang bergizi, ya!
- Dapat Memahami
Anak berusia 1–3 tahun baru belajar memahami segala hal yang ditemuinya. Seperti barang baru yang bisa mereka lihat, pegang, dan rasakan. Artinya, pada usia ini, ibu baru bisa menjelaskan pemahaman dasar mengenai puasa kepada Si Kecil, misalnya apa itu arti puasa, tujuan puasa, dan manfaat dari berpuasa, baik dari sisi agama maupun kesehatan. Barulah ketika Si Kecil berusia 3–5 tahun, mereka akan mulai bisa memahami bahwa saat berpuasa mereka tidak boleh makan dan minum. Jadi, ibu bisa mulai melatih Si Kecil untuk berpuasa secara bertahap.
- Punya Rasa Ingin Tahu yang Besar
Tanda anak siap puasa berikutnya adalah ia memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar. Nah, apabila ibu Si Kecil sudah menunjukkan tanda ini, artinya ibu bisa mulai memperkenalkan ibadah puasa kepada Si Kecil. Mulailah dengan membiasakan anak dengan suasana puasa terlebih dahulu. Misalnya, ikut membangunkan Si Kecil saat sahur walaupun ia masih belum puasa, mengosongkan meja makan di siang hari, dan baru menyiapkan makanan menjelang buka puasa.
Dengan demikian, ibu bisa memancing rasa ingin tahu sang buah hati tentang ibadah puasa yang sedang ibu dan ayah jalani. Bila Si Kecil tertarik dan mulai bertanya-tanya soal puasa, itu tandanya ia sudah bisa mulai diajak berpuasa. Ibu bisa menjawab setiap pertanyaannya dengan sabar sekaligus tanyakan pada Si Kecil, “Apakah kamu ingin coba ikut berpuasa?”
- Menunjukkan Emosi yang Stabil
Puasa tak hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga mampu mengelola emosi dengan baik. Namun, ini mungkin terasa cukup menantang pada anak yang memang sedang terus belajar mengelola emosinya. Apabila emosi anak belum stabil dan masih suka melempar atau tantrum, maka sebaiknya ibu menunda melatihnya berpuasa. Memasuki usia antara 4–5 tahun, biasanya anak sudah lebih dewasa dan memiliki emosi yang cukup stabil, sehingga ibu bisa mulai melatihnya menjalankan ibadah puasa.
- Dapat Menahan Haus dan Lapar
Si Kecil tentu saja belum bisa berpuasa seharian penuh karena masih belajar. Jadi, ibu bisa mencoba mengajari berpuasa dengan menunda waktu makan sang buah hati. Cobalah dengan menahan waktu sarapan Si Kecil menjadi 3–4 jam lebih lama dari waktu biasanya. Bila Si Kecil bisa dengan sabar menahan lapar selama waktu tersebut, maka itu berarti ia sudah siap untuk dilatih berpuasa. Namun, ingat, sebaiknya ibu tidak memaksa Si Kecil bila ternyata ia belum bisa menahan lapar dan haus.
Itu tadi empat tanda anak siap puasa yang bisa ibu perhatikan. Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi lengkap untuk sang buah hati, ya! Berikan ia vitamin dan suplemen jika memang dibutuhkan. Ibu bisa membeli vitamin anak lebih mudah dan praktis secara online melalui Toko Kesehatan di aplikasi Halodoc. Segera download aplikasi Halodoc, ya!