“Program keluarga berencana membantu keluarga merencanakan kehamilan dan persalinan sehat. Pasangan lebih bisa memiliki hidup berkualitas serta terhindar dari gangguan kesehatan seperti stres, cacat bayi, preeklamsia, dan komplikasi kehamilan.”
Halodoc, Jakarta – Program Keluarga Berencana (KB) pada dasarnya tidak hanya bertujuan untuk membatasi jumlah anak saja. Dengan adanya program ini, keluarga akan jadi lebih sehat dan memiliki perencanaan matang mengenai kesehatan orang tua, anak, serta finansial ke depannya.
Terlepas dari itu, mengikuti program keluarga berencana juga dapat menurunkan risiko pasangan terkena penyakit tertentu. Yuk, simak selengkapnya di sini, gangguan kesehatan apa saja yang bisa dihindari jika menjalani program keluarga berencana!
Gangguan Kesehatan yang Bisa Dihindari dari Program Keluarga Berencana
Program ini dapat membantu melindungi ibu dari segala risiko kesehatan yang mungkin terjadi sebelum, selama, atau setelah melahirkan. Ini termasuk tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, infeksi, keguguran dan lahir mati.
Perempuan yang melahirkan lebih dari empat anak berisiko lebih tinggi untuk mengalami kematian.
Sedangkan perencanaan kehamilan dan persalinan, dapat membantu menjaga kesehatan ibu dan anak. Ini termasuk juga perencanaan kehamilan setelah usia 35 tahun.
Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang dapat berkembang selama kehamilan pada perempuan yang belum pernah mengidap diabetes sebelumnya.
Melalui program ini, kehamilan bisa jadi ditunda, bila kondisi kesehatan itu tidak memungkinkan untuk memiliki anak.
2. Terhindar dari infeksi penyakit seks menular
Salah satu program keluarga berencana adalah penggunaan alat kontrasepsi.
Nah, penggunaan alat kontrasepsi ini tidak hanya menunda kehamilan, melainkan membantu terhindar dari infeksi penyakit seks menular.
3. Komplikasi kehamilan
Program ini juga dapat menurunkan risiko ibu mengalami komplikasi kehamilan.
Misalnya, jika terjadi kehamilan yang tidak diinginkan, atau hamil di usia di atas 35 tahun.
Ingat, hamil di usia tua memang memicu komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia dan hipertensi.
4. Cacat pada bayi
Dalam perencanaannya, program ini juga menentukan kapan kehamilan sebaiknya dilakukan, usia ideal suami istri, dan jenis pemeriksaan yang perlu dilakukan.
Faktanya, kehamilan di usia di atas 40 tahun juga dapat berisiko anak mengalami cacat kelahiran. Nah, dengan menjalani program ini, kondisi cacat kelahiran dapat dihindari.
5. Stres
Kehamilan yang tidak direncanakan dan tidak mempertimbangkan kesiapan istri maupun suami dapat memicu stres.
Tidak hanya kesiapan mental, kesiapan dari sisi finansial juga perlu diperhatikan.
Belum lagi kemungkinan jarak dengan anak yang sebelumnya terlampau dekat, anak pertama juga harus dipastikan sudah siap.
Dengan adanya program keluarga berencana, semua anggota keluarga dipersiapkan untuk menerima kehamilan selanjutnya.
Itulah infromasi mengenai manfaat program keluarga berencana dan gangguan kesehatan yang bisa dihindari.