halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close
Advertisement

KB (Keluarga Berencana)

REVIEWED_BY  dr. Budiyanto, MARS  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  • Pengertian KB
  • Tujuan KB
  • Manfaat KB
  • Jenis-Jenis Metode Kontrasepsi dalam KB
  • Mitos dan Fakta Seputar KB
  • Pertimbangan dalam Memilih Metode KB
  • Prosedur KB
  • Tempat Melakukan KB
  • Kapan Harus Konsultasi KB? 

Pengertian KB

Pengertian KB (keluarga berencana) menurut UU No. 10 tahun 1992 (tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera), adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. 

KB merupakan program pemerintah yang dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. 

Perlu kamu ketahui, Gerakan Keluarga Berencana Nasional Indonesia telah dianggap masyarakat dunia sebagai program yang berhasil menurunkan angka kelahiran yang bermakna. 

Perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan dapat kamu lakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran. Contohnya seperti pil KB, kondom, spiral, IUD, dan sebagainya. 

Tujuan KB

Pasangan yang menggunakan KB biasanya memiliki tujuan masing-masing. Perlu kamu ketahui, KB tidak hanya bisa kamu lakukan untuk menekan jumlah kelahiran bayi.

Berikut ini beberapa tujuan KB:

  • Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dengan mengendalikan kelahiran dan menjamin terkendalinya penduduk.
  • Membentuk keluarga kecil sejahtera, sesuai dengan kondisi ekonomis sebuah keluarga.
  • Meningkat kepedulian masyarakat untuk menggunakan alat kontrasepsi.
  • Mencanangkan keluarga kecil dengan hanya dua anak.
  • Mencegah pernikahan di usia dini.
  • Menekan angka kematian ibu dan bayi akibat hamil di usia terlalu muda atau terlalu tua.
  • Menekan jumlah penduduk dan menyeimbangkan jumlah kebutuhan dengan jumlah penduduk di Indonesia. 
  • Meningkatkan kesehatan keluarga berencana dengan mengendalikan kelahiran. 

Dalam penerapannya, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) menyosialisasikan dan mendorong masyarakat untuk menggunakan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran. 

Misalnya pil KB, kondom, spiral, IUD, dan sebagainya. 

Nah, Ini Rekomendasi Pil KB yang Tidak Bikin Gemuk dan Jerawatan. 

Manfaat KB

Ada beragam manfaat program KB bagi pasangan suami istri, antara lain:

1. Menekan kehamilan yang tidak diinginkan

Keluarga berencana berfungsi untuk mencegah kehamilan yang tidak kamu inginkan. Alat kontrasepsi juga berfungsi untuk menurunkan risiko melahirkan di usia terlalu muda atau terlalu tua. 

Jika perempuan yang terlalu muda dan belum menopause melakukan hubungan intim tanpa menggunakan alat kontrasepsi, maka ada kemungkinan terjadi kehamilan yang tidak mereka inginkan.

Sementara itu, melahirkan di atas usia 35 tahun dapat berisiko pada wanita dan menyebabkan kematian. 

2. Mendorong kecukupan ASI dan pola asuh anak yang baik

Apabila anak yang belum berusia satu tahun sudah memiliki adik, maka tumbuh kembangnya berisiko terganggu. Normalnya, jarak anak pertama dan kedua antara 3 hingga 5 tahun.

Jika anak yang belum berusia 2 tahun sudah memiliki adik, maka ASI untuk anak pertama tidak bisa penuh 2 tahun. Hal tersebut memungkinkan anak mengalami gangguan kesehatan. 

Sementara itu, orang tua yang memiliki dua anak akan mengalami kesulitan membagi waktu. Akibatnya, anak yang lebih besar akan kurang perhatian.

Padahal, anak masih membutuhkan perhatian penuh dari kedua orang tuanya. 

Beberapa manfaat keluarga berencana untuk anak yaitu:

  • Pertumbuhan dan kesehatan anak terjaga dengan baik.
  • Anak mendapatkan perhatian, pemeliharan, dan makanan yang cukup. 
  • Masa depan dan pendidikan anak terencana dengan baik.

3. Mencegah gangguan kesehatan mental keluarga

Sebagian wanita berisiko mengalami depresi setelah melahirkan. Depresi biasanya hilang jika ibu mendapatkan dukungan dari pasangan.

Jika terjadi kelahiran anak dengan jarak dekat, maka risiko depresi akan meningkat. Depresi juga dapat terjadi pada ayah, jika belum siap secara fisik dan mental. 

Kedua kondisi tersebut dapat dicegah dengan melakukan program KB. Jika kehamilan diatur sedemikian rupa, pasangan suami istri bisa hidup lebih sehat dan sejahtera.

Sementara itu anak dapat tumbuh secara maksimal dan perencanaan kehamilan akan berjalan matang.

4. Mengurangi angka kematian bayi dan ibu

Perlu dipahami, keluarga berencana dapat mencegah kehamilan dan kelahiran yang berjarak dekat dan tidak diinginkan. Dengan begitu angka kematian bayi juga dapat berkurang.

Ibu meninggal akibat melahirkan dan disertai kesehatan yang buruk juga dapat dihindari.

5. Mencegah gangguan kesehatan reproduksi

Hamil di usia terlalu muda, terlalu tua, atau kehamilan yang berjarak terlalu dekat dapat menimbulkan risiko.

Ibu hamil dapat mengalami masalah selama kehamilan, seperti hipertensi, preeklamsia, persalinan prematur, dan sebagainya.

Adanya program KB, kehamilan dapat direncanakan dengan lebih baik, sehingga risiko gangguan kesehatan reproduksi dapat dicegah.

6. Mencegah terjadinya penyakit menular seksual

Hubungan seksual tidak terlepas dari risiko terjadinya penyakit menular seksual, meskipun dilakukan antara suami istri. 

Penyakit menular seksual (PMS) ini yaitu sifilis, gonore, hingga HIV/AIDS. PMS dalam dicegah dengan penggunaan alat kontrasepsi seperti kondom. 

Jenis-Jenis Metode Kontrasepsi dalam KB

Terdapat berbagai metode kontrasepsi yang tersedia, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan. Pemilihan metode kontrasepsi sebaiknya disesuaikan dengan kondisi kesehatan, preferensi pribadi, dan rencana keluarga. Berikut adalah beberapa jenis metode kontrasepsi yang umum digunakan:

  • Metode Hormonal:
    • Pil KB: Mengandung hormon estrogen dan progesteron untuk mencegah ovulasi.
    • Suntik KB: Mengandung hormon progestin yang disuntikkan setiap 1 atau 3 bulan.
    • Implan: Batang kecil yang dimasukkan di bawah kulit lengan atas dan melepaskan hormon progestin selama 3 tahun.
    • IUD hormonal (Intrauterine Device): Alat yang dimasukkan ke dalam rahim dan melepaskan hormon progestin.
  • Metode Non-Hormonal:
    • IUD tembaga: Alat yang dimasukkan ke dalam rahim dan tidak mengandung hormon.
    • Kondom: Alat kontrasepsi barrier yang digunakan oleh pria.
    • Diafragma: Alat kontrasepsi barrier yang dimasukkan ke dalam vagina oleh wanita.
    • Metode kalender: Menghindari hubungan seksual pada masa subur.
    • Sterilisasi (tubektomi pada wanita dan vasektomi pada pria): Metode kontrasepsi permanen.

Mitos dan Fakta Seputar KB

Terdapat banyak mitos yang beredar seputar KB, yang seringkali menimbulkan kebingungan dan kekhawatiran. Berikut adalah beberapa mitos dan fakta yang perlu diketahui:

  • Mitos: KB menyebabkan kemandulan.
  • Fakta: Sebagian besar metode KB tidak menyebabkan kemandulan. Kesuburan akan kembali setelah penggunaan kontrasepsi dihentikan.
  • Mitos: KB menyebabkan berat badan naik.
  • Fakta: Beberapa wanita mungkin mengalami perubahan berat badan saat menggunakan KB hormonal, tetapi efek ini tidak selalu terjadi pada semua orang.
  • Mitos: KB menyebabkan kanker.
  • Fakta: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pil KB dapat menurunkan risiko kanker ovarium dan kanker endometrium.

Pertimbangan dalam Memilih Metode KB

Memilih metode KB yang tepat memerlukan pertimbangan matang. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain:

  • Efektivitas metode.
  • Kondisi kesehatan.
  • Efek samping yang mungkin timbul.
  • Biaya.
  • Rencana kehamilan di masa depan.
  • Preferensi pribadi.

Prosedur KB

Metode keluarga berencana meliputi penggunaan pil kontrasepsi oral, implan, suntik, spiral, kondom, dan sebagainya.

Masing-masing jenis KB memiliki prosedur dan efektivitas yang berbeda dalam mengendalikan kehamilan atau mencegah kehamilan yang tidak kamu inginkan. 

Berikut prosedur KB sesuai jenisnya:

1. Kontrasepsi alami

Metode ini bisa kamu lakukan dengan menghitung masa subur wanita secara manual melalui perhitungan siklus menstruasi.

Cara ini dapat kamu lakukan dengan memeriksa suhu tubuh, perubahan pada cairan vagina, serta menghitung menggunakan kalender kesuburan.

2. Pil KB

Pil KB merupakan salah satu kontrasepsi yang banyak orang gunakan. Alat kontrasepsi ini mengandung hormon estrogen dan progesteron yang berfungsi mencegah terjadinya ovulasi.

Terdapat dua jenis pil KB, yaitu pil KB kombinasi dan pil yang hanya mengandung progesteron.

Pastikan kamu mendiskusikan dengan dokter supaya tahu cara minum pil KB yang tepat dan aman.

Jika ingin menggunakan pil KB darurat, Ini Cara Kerja dan Pilihannya. 

3. Kondom pria

Alat kontrasepsi ini bisa pria gunakan pada alat kelaminnya untuk mencegah sperma masuk ke dalam vagina saat sedang berhubungan intim.

Selain mencegah kehamilan, penggunaan kondom pria bermanfaat untuk mencegah penularan penyakit infeksi menular seksual (IMS). Namun, alat kontrasepsi ini hanya bersifat sekali pakai.

4. Suntik

Terdapat dua jenis KB suntik, suntik yang memiliki jangka waktu tiga bulan dan suntik yang hanya bisa bertahan selama satu bulan. Metode ini lebih efektif daripada mengonsumsi pil KB.

Namun, suntik KB berpotensi menimbulkan efek samping ketimbang jenis lainnya. Meski begitu, kamu bisa Mengetahui 7 Efek Samping Melakukan Suntik KB dan Cara Mengatasinya.

5. Implan

Alat kontrasepsi jenis ini memiliki bentuk dan seukuran batang korek api dan kamu masukkan ke bagian bawah kulit, biasanya pada lengan bagian atas.

KB implan atau susuk KB akan mengeluarkan hormon progestin secara perlahan dan dapat mencegah kehamilan hingga tiga tahun. 

Namun KB ini memiliki efek samping, yaitu menstruasi tidak teratur, pembengkakan dan memar pada area kulit yang kamu pasang, dan tidak efektif mencegah penularan IMS.

Selain itu, kamu juga bisa baca artikel ini untuk informasi lebih lengkap: Memutuskan Pasang KB Implan? Kenali Dulu Plus dan Minusnya.

6. IUD

IUD (intrauterine device) memiliki bentuk seperti huruf T. Jenis keluarga berencana ini bisa kamu pasang pada rahim untuk menghalangi sperma dari proses pembuahan.

IUD umumnya memiliki dua bentuk utama, yaitu IUD yang terbuat dari tembaga, misalnya ParaGard, yang memiliki ketahanan hingga 10 tahun.

Jenis lainnya yaitu IUD yang memiliki kandungan hormon, seperti Mirena yang harus kamu perbarui setiap lima tahun.

7. Kondom wanita

Wanita juga bisa menggunakan kondom khusus, yaitu berupa plastik yang mereka pasang untuk menyelubungi vagina.

Di bagian ujungnya terdapat cincin plastik yang berperan untuk menyesuaikan posisi alat kelamin pria saat berhubungan intim. 

Selain beberapa alat kontrasepsi di atas, ada juga spermisida. Nah, Kenali Penjelasan Tentang Alat Kontrasepsi Spermisida.

Tempat Melakukan KB

Beberapa keluarga berencana (kondom dan pil KB) dapat kamu beli di apotek. Sedangkan alat KB yang penggunaannya harus kamu masukkan ke dalam tubuh, prosedurnya harus dokter atau perawat yang melakukannya.

Jika kamu punya pertanyaan lain perihal keluarga berencana, jangan ragu untuk berdiskusi dengan dokter spesialis kandungan melalui aplikasi Halodoc.

Tak perlu ke luar rumah untuk menemui dokter, download aplikasinya sekarang juga!

Kapan Harus Konsultasi KB?

Konsultasi KB sebaiknya dilakukan sebelum memulai penggunaan kontrasepsi. Konsultasi ini bertujuan untuk:

  • Mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat tentang berbagai metode kontrasepsi.
  • Mengevaluasi kondisi kesehatan dan riwayat medis.
  • Memilih metode kontrasepsi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi.
  • Mendapatkan penjelasan tentang cara penggunaan dan efek samping yang mungkin timbul.

Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc. 

Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada. 

Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat! 

Diperbaharui pada 01 Desember 2025.
Referensi:
BKKBN. Diakses pada 2025. PELAYANAN KB
NHS Choices UK. Diakses pada 2025. What is Contraception?
WebMD. Diakses pada 2025. Birth Control Pills.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Birth Control Options: Things to Consider.
WHO. Diakses pada 2025. Family planning/contraception methods
Kemenkes RI. Diakses pada 2025. Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp