5 Jenis Vaksin yang Dianjurkan Dilakukan Sebelum Menikah

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   19 Oktober 2020
5 Jenis Vaksin yang Dianjurkan Dilakukan Sebelum Menikah5 Jenis Vaksin yang Dianjurkan Dilakukan Sebelum Menikah

Halodoc, Jakarta - Jika kamu berencana akan menikah dalam waktu dekat ini, maka penting sekali untuk melakukan vaksin sebelum menikah. Tindakan vaksin ini penting dilakukan untuk persiapan pernikahan untuk mencegah terjadinya penyakit serius ketika sudah menikah nanti. Bukan cuma untuk kepentingan diri sendiri, vaksinasi baik untuk kesehatan pasangan maupun anak kelak. 

Mencegah penularan penyakit dapat diupayakan dengan vaksinasi. Terutama penyakit yang mudah menular melalui kontak langsung dengan kulit atau hubungan seksual. Selain itu, vaksin juga mampu mencegah penularan penyakit dari ibu hamil ke janin nanti. Dengan mengambil tindakan vaksin, diharapkan kamu dan pasangan semakin nyaman untuk menjalani pernikahan. Apa saja vaksin yang disarankan untuk pasangan yang akan menikah?

Baca juga: Bukan Fisik, 3 Tanda Kalau Pasangan Selingkuh Perasaan

  • DPT (difteri, pertusis, tetanus) dan TT (tetanus toksoid)

Di Indonesia, pemerintah mewajibkan setiap calon pengantin wanita untuk mendapatkan vaksin TT. Namun, kalau kamu sudah pernah mendapatkan vaksin DPT sebelumnya, maka tidak perlu melakukan vaksin TT lagi. Vaksin DPT sudah mencakup pencegahan difteri, pertusis, dan tetanus. 

  • HPV (human papillomavirus)

Virus HPV bisa menyebabkan beberapa penyakit, salahs atunya kanker serviks pada wanita. Virus ini dapat ditularkan melalui kontak langsung dan hubungan seksual.

Maka itu, vaksin ini sebaiknya diberikan kepada calon pengantin wanita yang belum pernah berhubungan intim atau sebelum menikah. Jika vaksin diberikan setelah seseorang terinfeksi virus, maka kinerja vaksin tidak efektif. Calon pengantin pria juga perlu mendapatkan vaksin ini untuk mencegah tertularnya virus dari pasangan. 

Baca juga: Posisi Tidur Pengaruhi Hubungan Pasangan yang Sudah Menikah

  • MMR (campak, gondongan, rubella)

Vaksin MMR juga disarankan untuk pasangan yang akan menikah. Vaksin ini dapat mencegah penyakit campak, gondongan, dan rubella, terutama bagi kamu yang ingin segera memiliki anak.

Jika salah satu penyakit tersebut dialami wanita hamil, maka kemungkinan terjadi keguguran atau janin lahir cacat. Setelah mendapatkan vaksin, kamu dan pasangan perlu menunda kehamilan selama 3 bulan. 

  • Vaksin Cacar (Varisela)

Jika wanita mengalami cacar air saat hamil, maka akan meningkatkan risiko cacat janin. Walaupun begitu, mendapatkan vaksin cacar air saat hamil tidak disarankan. Maka itu, sebaiknya wanita mendapatkan vaksin ini sebelum menikah. Vaksin diutamakan apabila usia wanita di bawah 30 tahun dan belum pernah mengalami cacar air. 

  • Hepatitis B

Ini termasuk dalam vaksin dasar yang diberikan sejak bayi baru lahir hingga usia lima tahun. Walaupun begitu, kamu dan pasangan tetap disarankan untuk mendapatkan vaksin hepatitis B sebelum menikah sebagai pencegahan.

Vaksin ini penting dilakukan karena hepatitis B dapat menyebar melalui hubungan intim dan pemakaian barang pribadi secara bersama. Misalnya sikat gigi dan pisau cukur. Terlebih lagi hepatitis B dapat ditularkan ibu kepada bayi dalam proses persalinan. 

Baca juga: Hati-Hati, 5 Hal Ini Dapat Membuat Pernikahan Renggang

Tindakan vaksin menjadi persiapan pernikahan yang tidak kalah pentingnya dengan persiapan pernikahan lainnya. Jadi, tidak ada salahnya kamu dan pasangan memasukkan tindakan vaksin dalam daftar persiapan pernikahan. Dengan melakukan vaksin, maka kamu dan pasangan dapat mencegah terjadinya penyakit yang mungkin muncul di kemudian hari. 

Jika kamu masih ragu dan tidak tahu bagaimana mendapatkan vaksin, kamu dapat berdiskusi lebih banyak dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, segera download aplikasi Halodoc agar lebih nyaman untuk mengatasi gangguan kesehatan. 

Referensi:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 2020. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017. Penyelenggaran Tentang Imunisasi.
CDC. Diakses pada 2020. Recommended Adult Immunization Schedule for Ages 19 Years or Older.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan