5 Mitos Tentang Masturbasi yang Tidak Perlu Dipercaya

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   08 Januari 2021
5 Mitos Tentang Masturbasi yang Tidak Perlu Dipercaya5 Mitos Tentang Masturbasi yang Tidak Perlu Dipercaya

Halodoc, Jakarta - Saat mendengar kata “masturbasi”, apa yang terpikir dalam benakmu? Proses memperoleh kepuasan seks tanpa berhubungan intim ini sering dianggap tabu. Bahkan, tak sedikit orang yang malu untuk membicarakannya. Namun, masturbasi boleh dibilang menjadi cara tersimpel memuaskan hasrat seksual seseorang, baik pria atau wanita. 

Kini aktivitas seksual solo ini sepertinya mulai dipahami sebagian orang. Alasannya, sebagai pilihan yang bersifat pribadi dan tergolong normal. Nah, menyoal masturbasi ini, ternyata terdapat mitos-mitos yang menyelimutinya. Mau tahu apa saja mitos mengenai masturbasi yang sering beredar? Yuk, simak ulasannya di bawah ini. 

Baca juga: Ketahui 7 Hal yang Terjadi pada Tubuh Saat Masturbasi

1.Mastrubasi Bikin Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi (DE) adalah salah satu mitos masturbasi yang amat meresahkan. Ada anggapan bahwa masturbasi bisa membuat senjata pria mudah loyo saat “berperang” di atas ranjang. Padahal, fakta medisnya tidak demikian.

Masturbasi adalah aktivitas seksual yang normal dan tidak menimbulkan masalah saat berhubungan seks dengan pasangan. Namun, benarkah masturbasi dapat membantu mengobati DE atau mencegahnya? Sayangnya, belum ada studi ilmiah yang membuktikan hal tersebut. 

Meski begitu, menurut beberapa ahli masturbasi dapat berperan dalam membantu DE yang disebabkan oleh stres, kecemasan, atau masalah psikologis lainnya. 

2.Waspada, Masturbasi Bikin Mandul

Selain menyebabkan disfungsi ereksi, ada juga yang mempercayai kalau sering mastrubasi dapat menyebabkan infertilitas, alias mandul. Seram sekali, bukan?

Mitos tentang mastrubasi yang satu ini faktanya menyesatkan, sebab tidak ada bukti medis yang mendukung klaim ini. Nah, penyebab kemandulan pada pria dan wanita beragam, mulai dari penyakit penyakit tertentu hingga genetik. 

Menurut para pakar, masturbasi tidak akan menyebabkan kemandulan, kebutaan, penyusutan penis, kelengkungan penis, membuat jumlah sperma semakin rendah, atau memicu penyakit kejiwaan. 

Baca juga: Mitos atau Fakta, Sering Masturbasi Bisa Kena Kanker Prostat

3 Orang yang Memiliki Pasangan Tidak Melakukan Masturbasi

Banyak orang beranggapan kalau mereka yang memiliki pasangan, tentunya tidak akan melakukan masturbasi. Padahal, menurut para ahli faktanya tidak seperti itu. 

"Orang-orang melakukan masturbasi baik dalam suatu hubungan atau lajang," kata Justine Marie Shuey, PhD, seksolog di Philadelphia, AS.

"Beberapa merasa cemburu saat pasangannya bermasturbasi karena merasa itu selingkuh, atau pasangannya bermasturbasi karena mereka tidak cukup baik (di tempat tidur). Namun, penting untuk dipahami bahwa orang memiliki tingkat hasrat seksual yang berbeda. Semuanya benar-benar sehat dan normal, dan beberapa melibatkan masturbasi," tambahnya.

Masturbasi adalah salah satu hal yang normal dan wajar dilakukan oleh mereka yang telah memiliki pasangan. 

4.Masturbasi Tidak Memiliki Manfaat

Ada yang mengatakan kalau masturbasi sama sekali tidak memiliki manfaat. Padahal, menurut para ahli masturbasi memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti membuat kualitas tidur menjadi lebih baik, mengurangi stres, membuat konsentrasi menjadi lebih baik, hingga meningkatkan kebugaran tubuh. Masturbasi bisa mengurangi rasa sakit (akibat kekeringan) pada vagina saat berhubungan seks, terutama pada wanita yang lebih tua. 

Baca juga: Ketahui Manfaat Masturbasi untuk Wanita

5.Perkembangan Seksual yang Tidak Normal

Selain empat hal di atas, banyak yang mempercayai kalau masturbasi pada remaja bukan bagian dari perkembangan seksual yang normal. Menurut sebuah studi yang diterbitkan di JAMA Pediatrics yang melibatkan lebih dari 800 remaja (usia 14 hingga 17 tahun), menemukan bahwa 74 persen anak laki-laki, dan lebih dari 48 persen perempuan melakukan masturbasi.

Nah, menurut para ahli masturbasi pada remaja adalah hal yang normal, dan bisa memberikan manfaat kesehatan. Bagi ibu atau terdapat anggota keluarga yang mengalami keluhan kesehatan, bisa kok memeriksakan diri ke rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit.



Referensi:
Web Md. Diakses pada 2021. Erectile Dysfunction and Masturbation
Medical News Today. Diakses pada 2021. Are there side effects to masturbation?
Everyday Health. Diakses pada 2021. You Won’t Go Blind: The Truth About 7 Masturbation Myths

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan