5 Orang dengan Faktor Risiko Gangguan Neuropati

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   31 Januari 2019
5 Orang dengan Faktor Risiko Gangguan Neuropati5 Orang dengan Faktor Risiko Gangguan Neuropati

Halodoc, Jakarta - Gangguan neuropati adalah kondisi penyakit yang disebabkan oleh rusaknya sistem saraf peripheral. Gangguan ini memengaruhi sebagian tubuh (neuropati perifer (tepi), neuropati radial, neuropati ulnar), atau seluruh tubuh.

Gejala dari penyakit ini dapat berupa hilangnya sensasi distal yang berisiko tinggi untuk terjadinya ulkus kaki. Gejala yang sering dirasakan kaki terasa terbakar dan bergetar sendiri dan lebih terasa sakit di malam hari.

Selain itu, gangguan sistem saraf meliputi perasaan lemah, mati rasa, dan rasa sakit yang biasanya terjadi pada area tangan dan kaki. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh kondisi medis seperti diabetes, atau ketika saraf terjepit (carpal tunnel syndrome), dan mengakibatkan nyeri akut atau kronis. Ada lebih dari 100 jenis kerusakan saraf berbeda. Berbagai jenis memiliki gejala yang berbeda dan membutuhkan jenis perawatan yang berbeda.

Penyakit ini umum terjadi pada pasien dengan segala usia, umumnya lebih banyak mempengaruhi wanita daripada pria. Penyakit ini bisa diatasi dengan mengurangi faktor risiko. Nah, beberapa orang atau kondisi yang meningkatkan risiko gangguan neuropati antara lain:

  • Pengidap diabetes. Salah satu faktor risiko yang menyebabkan gangguan saraf adalah diabetes. Gejala khas dari neuropati perifer yang terlihat disebut neuropati diabetes. Risiko terkena neuropati diabetes dapat meningkat seiring bertambahnya usia dan durasi diabetes. Neuropati sering terjadi pada orang-orang yang mengidap diabetes selama belasan hingga puluhan tahun dan umumnya lebih parah pada mereka yang memiliki kesulitan mengendalikan diabetes. Risiko penyakit ini semakin meningkat jika seseorang mengalami kelebihan berat badan atau memiliki peningkatan kadar lemak darah dan tekanan darah tinggi.

  • Kelainan genetik. Sudah sangat lazim seseorang yang memiliki gangguan neuropati akan menurunkannya kepada anak dan keturunannya. Gangguan genetik ini terjadi pada mereka yang mengidap penyakit termasuk ataksia Friedreich dan penyakit Charcot-Marie-Tooth.

  • Sebelumnya mengalami kerusakan saraf, misalnya seperti arthritis rheumatoid, lupus sistemik, dan sindrom Guillain-Barre dapat menyebabkan neuropati.

  • Berolahraga berat dan berisiko tinggi.

  • Memiliki pekerjaan yang berat sehingga mengganggu kesehatan sistem saraf.

Baca Juga: Yakin Saraf Berfungsi dengan Baik? Intip Tes Saraf Sederhana Ini

Mencegah Gangguan Neuropati

Neuro­pati juga dapat disebabkan kurangnya asupan atau defisiensi vitamin neurotropik yaitu vitamin B1, B6, dan B12. Jadi untuk mencegah penyakit ini maka kamu wajib konsumsi vitamin sebagai asupan makanan saraf yang dibutuhkan untuk melindungi dan meregenerasi saraf.

Vitamin neurotropik ini bekerja dengan cara menor­malkan fungsi saraf dengan memper­baiki gangguan metabolisme sel saraf. Selain itu, asupan vitamin B12 yang dibutuhkan tubuh karena vitamin B12 yang masuk ke tubuh hanya diserap kurang dari 2 persen asupannya

Selain itu, tubuh membutuhkan nutrisi seimbang yang dapat memenuhi ke­butuhan untuk otak, saraf tepi, dan fungsi lainnya. Selain itu, menjalankan pola hidup yang benar dan sehat. Apa­bila kamu mengidap diabetes, hipertensi, dan jantung, kamu wajib menjalankan pola hidup sehat untuk mengontrol dengan baik.

Pencegahan dan pengobatan dini neuropati penting untuk dilaku­kan mengingat kerusakan saraf yang tidak dapat diubah, apabila kehilangan serabut saraf di atas 50 persen. Pemeriksaan kondisi tubuh secara berkala penting dilakukan, sehing­ga dapat mendeteksi gejala neuropati secara dini dan dapat ditangani dengan cepat.

Baca Juga: Penjelasan Gaya Hidup Sehat Mampu Mencegah Gangguan Saraf

Itu sedikit penjelasan faktor risiko neuropati dan cara mencegahnya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal kondisi ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Yuk,  download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!