“Karena banyak menggunakan kekuatan fisik, atlet akan memiliki risiko kesehatan yang sewaktu-waktu dapat menyerang. Oleh karena itu, setiap atlet harus memerhatikan batas kemampuan tubuhnya untuk tidak berolahraga secara berlebihan.”

Halodoc, Jakarta – Seorang atlet harus memiliki kondisi kesehatan yang lebih prima dan harus memerhatikan gaya hidup sehat. Sebab, atlet olahraga seperti atlet Piala Dunia 2022 akan lebih banyak menggunakan kekuatan tubuhnya untuk pekerjaannya sehari-hari. Tentunya, seorang atlet perlu memiliki daya tahan tubuh yang kuat.
Meski olahraga dapat menyehatkan tubuh, tak jarang atlet yang terkena gangguan kesehatan. Karena banyak menggunakan kekuatan fisik, atlet akan memiliki risiko kesehatan yang sewaktu-waktu dapat menyerang. Oleh karena itu, setiap atlet harus memerhatikan batas kemampuan tubuhnya untuk tidak berolahraga secara berlebihan.
Beberapa Risiko Kesehatan yang Mengintai Atlet
Tidak semua masalah kesehatan atlet selalu berhubungan dengan tulang dan sendi. Beberapa atlet bahkan bisa berisiko terkena penyakit kronis seperti pernapasan dan jantung.
Berikut beberapa risiko kesehatan yang sering dialami atlet:
1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Atlet memiliki risiko tinggi terkena ISPA atau infeksi saluran pernapasan atas. Olahraga memang akan memperkuat sistem kekebalan tubuh jika dilakukan sesuai dengan kemampuan tubuh. Namun, jika olahraga dilakukan secara berlebihan dalam waktu yang lama dapat menekan sistem kekebalan tubuh. Perubahan jumlah sel yang terlibat dalam imunitas seluler menyebabkan ISPA
Sekitar 30-40 persen atlet rentan terhadap ISPA, yang biasanya menyebar melalui kontak langsung, misalnya, dalam olahraga kontak seperti gulat. Ini juga bisa menyebar melaluiudara, dan melalui air dalam aktivitas seperti berenang.
2. Cedera Otot
Tampaknya sudah menjadi rahasia umum bahwa cedera adalah mimpi buruk bagi setiap atlet. Cedera pasti bisa terjadi saat berolahraga. Tendon achilles dan patella merupakan tendon yang sering mengalami kerusakan (tendinopathy). Untuk cedera otot, hamstring dan otot paha biasanya menjadi sasaran, terutama di kalangan pemain sepak bola.
Obat penghilang rasa sakit dan kompres dingin dapat digunakan untuk mengobati cedera. Istirahat juga diperlukan untuk penyembuhan jaringan yang rusak. Para atlet juga sering melakukan latihan fisioterapi untuk membantu penyembuhan.
3. Masalah Jantung
Seperti otot lainnya, jantung juga berpengaruh saat olahraga. Pengaruh tersebut biasanya positif, tetapi dalam kasus yang jarang terjadi, olahraga bisa berbahaya bagi jantung.
Pada atlet muda, kondisi yang disebut kardiomiopati hipertrofik adalah masalah yang paling umum. Akan tetapi, pada atlet berusia 35 tahun atau lebih, penyakit arteri koroner lebih sering terjadi.
4. Infeksi Kulit
Penyakit lain yang sering menyerang atlet adalah infeksi kulit. Herpes simpleks, impetigo, dan infeksi jamur adalah beberapa kemungkinan penyebab infeksi kulit.
Rugby, judo, sepak bola, dan gulat adalah salah satu olahraga di mana atlet rentan terhadap penyakit kulit. Ini karena mereka sering melakukan kontak kulit dengan lawan yang berkeringat, lecet terkait benturan atau lecet kulit, dan penggunaan pakaian olahraga yang ketat.
5. Heat Stroke
Heat stroke adalah kondisi mematikan yang disebabkan oleh terlalu banyak berolahraga di cuaca panas. Pengidap heat stroke akan kehilangan kemampuan untuk mengatur suhu tubuh mereka dan sering memiliki suhu di atas 41 derajat Celsius. Pengidap heat stroke biasanya akan berkeringat banyak dan mengalami disorientasi, dan seringkali akan mengalami mual dan muntah.
Itulah pembahasan seputar risiko kesehatan yang sering mengintai atlet. Jika kamu ingin berkonsultasi ke dokter terkait masalah kesehatan, kamu bisa menghubunginya melalui Halodoc. Bila dokter meresepkan obat, cek kebutuhan medis di Halodoc. Tunggu apa lagi, segera download Halodoc sekarang!