6 Penanganan Kanker Otak yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta - Kanker otak adalah kondisi saat sel-sel di otak seseorang mengalami pertumbuhan berlebih, sehingga membentuk massa yang disebut tumor. Tumor ini biasanya bersifat ganas karena cenderung tumbuh sangat cepat. Mereka akan mengganggu cara kerja tubuh, dan sangat membahayakan nyawa seseorang.
Namun, kanker otak tercatat sebagai penyakit yang jarang terjadi. Menurut perkiraan dari American Cancer Society, seseorang memiliki peluang kurang dari 1 persen untuk mengembangkan tumor otak ganas dalam hidup mereka. Selain itu, seiring kemajuan teknologi kedokteran, seseorang yang mengidap kanker otak bisa sembuh jika diagnosis dan pengobatan dilakukan dengan cepat dan tepat.
Baca juga: Kenali Gejala Stadium Awal Kanker Otak
Lantas, apa saja langkah pengobatan yang bisa dilakukan untuk atasi kanker otak? Berikut ulasannya!
Operasi
Tindakan pembedahan adalah perawatan paling umum untuk mengobati kanker otak. Terkadang, hanya sebagian dari tumor yang dapat diangkat karena lokasinya tidak memungkinkan untuk diangkat secara keseluruhan. Dalam beberapa kasus, tumor bisa saja terletak di area otak yang sensitif atau tidak dapat diakses, dan operasi untuk mengangkatnya tidak dapat dilakukan. Alhasil, jenis tumor ini tidak bisa diatasi dengan tindakan pembedahan.
Kemoterapi dan Terapi Radiasi
Pengidap kanker otak mungkin akan diberi obat kemoterapi untuk menghancurkan sel kanker di otak dan mengecilkan ukuran tumor. Obat kemoterapi dapat diberikan secara oral atau intravena. Terapi radiasi juga mungkin disarankan untuk menghancurkan jaringan tumor atau sel kanker yang tidak dapat diangkat dengan operasi.
Tindakan ini dilakukan dengan gelombang energi tinggi, seperti sinar-X. Terkadang, pengidap kanker otak juga mungkin perlu menjalani kemoterapi dan terapi radiasi secara bersamaan. Kemoterapi juga dapat dilakukan setelah perawatan radiasi usai.
Obat Biologis
Dokter mungkin meresepkan obat-obatan biologis untuk meningkatkan, mengarahkan, atau memulihkan pertahanan alami tubuh terhadap tumor. Misalnya, obat bevacizumab bekerja untuk menghentikan pertumbuhan pembuluh darah yang menyuplai tumor.
Baca juga: Lemak Menjadi Sumber Energi Sel Kanker Otak, Benarkah?
Uji Klinis
Pada kasus kanker otak lanjut yang tidak merespons pengobatan, terapi uji klinis dan pengobatan bisa dilakukan. Ini merupakan serangkaian perawatan yang masih dalam tahap pengujian.
Rehabilitasi
Pengidap kanker otak mungkin perlu menjalani rehabilitasi jika kanker telah menyebabkan kerusakan di otak dan memengaruhi kemampuan seseorang untuk berbicara, berjalan, atau melakukan fungsi normal lainnya. Rehabilitasi meliputi terapi fisik, terapi okupasi, dan terapi lain yang dapat membantu pengidapnya mempelajari kembali aktivitas sehari-hari.
Terapi Alternatif
Sayangnya tidak banyak penelitian ilmiah yang mendukung penggunaan terapi alternatif untuk mengobati kanker otak. Namun, dokter mungkin menyarankan agar kamu menggabungkan terapi alternatif atau melakukan perubahan gaya hidup dengan perawatan konvensional. Misalnya, mereka dapat merekomendasikan diet sehat dan suplemen vitamin dan mineral untuk menggantikan nutrisi yang hilang akibat pengobatan kanker.
Mereka mungkin juga merekomendasikan akupunktur dan tanaman herbal tertentu. Namun, pengidap kanker otak harus berbicara dengan dokter terlebih dahulu sebelum minum jamu. Pasalnya, beberapa jenis pengobatan tradisional bisa saja mengganggu pengobatan.
Diskusikan juga penanganan kanker otak yang kamu alami dengan dokter di Halodoc. Dokter di Halodoc juga mungkin akan memberikan beberapa saran yang dibutuhkan untuk mendukung pengobatan yang kini sedang kamu lakukan.
Baca juga: Kanker Otak Bisa Muncul Tanpa Gejala, Benarkah?
Hal yang Perlu Diperhatikan Terkait Pengobatan Kanker Otak
Pengobatan akan disesuaikan tergantung pada jenis, ukuran, dan lokasi tumor otak. Kanker otak umumnya memiliki tingkat kelangsungan hidup yang rendah. Namun, American Cancer Society juga melaporkan bahwa untuk beberapa jenis kanker otak, sebanyak 90 persen pasien dengan rentang usia antara 20 hingga 44 tahun dapat bertahan hidup selama lima tahun atau lebih.
Sayangnya, tidak ada cara untuk mencegah kanker otak. Meski begitu, kamu bisa mengurangi risiko terkena kanker otak dengan menerapkan beberapa cara seperti:
- Menghindari paparan pestisida dan insektisida.
- Menghindari paparan bahan kimia karsinogenik.
- Menghentikan kebiasaan merokok.
- Menghindari paparan radiasi lain.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Brain Cancer.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Brain Cancer.
WebMD. Diakses pada 2020. Brain Cancer.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan