8 Tanda Seseorang Terkena Kolesistitis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   27 Februari 2019
8 Tanda Seseorang Terkena Kolesistitis8 Tanda Seseorang Terkena Kolesistitis

Halodoc, Jakarta - Kantong empedu adalah organ tubuh yang berfungsi penyimpanan cairan empedu. Cairan ini penting dalam proses pencernaan karena ia yang berperan dalam pencernaan lemak di dalam tubuh. Gangguan bisa terjadi pada kantong empedu, misalnya peradangan yang disebut kolesistitis. Penyakit ini bisa terjadi dalam jangka waktu yang lama (kronis) atau terjadi secara tiba-tiba (akut).

Biasanya akibat adanya penyumbatan di saluran empedu, peradangan ini bisa muncul. Sementara kolesistitis kronis merupakan peradangan yang terjadi setelah seseorang mengalami kolesistitis akut selama beberapa kali. Secara normal, cairan empedu harusnya keluar dari kelenjar empedu melalui jalurnya ke usus halus. Jika aliran empedu tersumbat, empedu tertimbun di dalam kelenjar empedu dan kemudian menyebabkan pembengkakan, nyeri, dan infeksi.

Jika terdapat gangguan sekitar pencernaan, maka ini bisa menjadi tanda terkena kolesistitis yang wajib kamu waspadai. Penyumbatan saluran empedu yang berujung kolesistitis ini diakibatkan oleh batu, tumor, maupun saluran yang menyempit. Penyumbatan tersebut memicu iritasi dan tekanan pada kantong empedu, yang mengakibatkan pembengkakan dan infeksi.

Beberapa kondisi yang menyebabkan kondisi ini muncul antara lain sepsis, AIDS, malnutrisi berat, luka bakar, dan diabetes. Terdapat beberapa faktor risiko yang meningkatkan kolesistitis terjadi, antara lain:

  • Berjenis kelamin wanita.

  • Kehamilan.

  • Sedang menjalani terapi hormon.

  • Lanjut usia.

  • Obesitas.

  • Berat badan naik atau turun terlalu cepat.

Baca Juga: 4 Pantangan Makanan Bagi Pengidap Kolesistitis

Tanda Seseorang Mengalami Kolesistitis

Tanda terkena kolesistitis yang dirasakan antara lain:

  • Nyeri di dada, punggung atas, atau bahu kanan. Nyeri ketika bernapas atau bergerak atau ketika ditekan.

  • Bersendawa, mual, dan muntah, biasanya setelah makan makanan tinggi lemak.

  • Suhu tubuh rendah.

  • Kulit berubah kuning.

  • Mata terlihat putih.

  • Tinja berwarna pucat.

  • Kulit terasa gatal bisa terjadi apabila saluran utama yang membawa empedu ke usus terhambat batu.

  • Kantong empedu yang terinfeksi bisa menyebabkan demam dan menggigil.

Komplikasi Kolesistitis

Jika tanda terkena kolesistitis tadi kamu alami, maka kamu wajib memeriksakan diri segera ke dokter untuk melakukan diagnosis dan menjalankan pengobatan yang tepat. Kolesistitis yang tidak ditangani dengan benar berpotensi memicu komplikasi serius bahkan fatal. Kantong empedu bisa mati dan membusuk, atau pecah adalah komplikasi paling berbahaya. Apabila terjadi, hal ini menyebabkan infeksi yang serius pada rongga perut, yaitu peritonitis.

Pencegahan Kolesistitis

Meski kolesistitis tidak bisa dicegah sepenuhnya, namun kamu perlu melakukan beberapa langkah guna mengurangi risiko mengalami kolesistitis, antara lain:

  • Menerapkan pola makan sehat. Biasakan dirimu untuk konsumsi makanan yang kaya serat dan rendah lemak, misalnya buah-buahan atau sayuran.

  • Jaga berat badan ideal. Obesitas atau berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kolesistitis. Maka dari itu, kamu perlu mempertahankan berat badan ideal dengan cara rutin berolahraga dan menerapkan pola makan sehat.

  • Menurunkan berat badan secara bertahap. Faktanya, menurunkan berat badan secara drastis dapat meningkatkan risiko terkena kolesistitis. Jika kamu termasuk orang yang memiliki berat badan berlebih, hal yang disarankan adalah melakukan pengurangan berat badan secara bertahap dan dengan cara yang sehat.

Baca Juga:  Camilan Pedas Menyebabkan Masalah Kantong Empedu?

Ingin mengetahui lebih banyak mengenai tanda terkena kolesistitis serta penanganan dan pencegahannya? Kamu bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan