Adakah Cara untuk Mencegah Terjadinya Gangguan Psikotik?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   11 September 2020
Adakah Cara untuk Mencegah Terjadinya Gangguan Psikotik? Adakah Cara untuk Mencegah Terjadinya Gangguan Psikotik?

Halodoc, Jakarta - Gangguan psikotik atau psychotic disorder adalah istilah umum untuk menggambarkan berbagai jenis kondisi kesehatan mental yang melibatkan fenomena yang disebut psikosis. Dalam dunia medis sendiri, psikosis adalah kondisi yang ditandai dengan gangguan untuk memahami kenyataan. Jenis gejalanya sering kali termasuk kebingungan, halusinasi, dan delusi.

Kasus gangguan psikotik sebetulnya sangat jarang. Diperkirakan hanya 3 dari setiap 100 orang mengalami psikosis pada suatu saat selama hidup mereka. Selain itu, penting untuk diperhatikan bahwa psikosis tidak terdapat pada semua gangguan kesehatan mental, dan gejalanya sangat bervariasi pada setiap orang. Istilah gangguan psikotik sendiri juga cenderung digunakan oleh beberapa ahli kesehatan mental, tetapi tidak selalu dapat diterima secara sosial karena stigma yang melekat padanya.

Baca juga: Sering Tertukar, Inilah Bedanya Psikosis dan Skizofrenia

Langkah Pencegahan Gangguan Psikotik

Pada dasarnya, gangguan psikotik adalah kondisi yang cukup kompleks. Kamu tidak disarankan untuk mendiagnosis diri sendiri atau orang lain dan melakukan pengobatan atau mengira sendiri langkah pencegahan yang tepat. Namun, kamu bisa mencatat gejala yang terjadi untuk menentukan kapan saatnya mencari bantuan dari psikiater atau ahli kesehatan mental lainnya.

Jika kamu tengah mendukung teman atau anggota keluarga yang berjuang dengan psikosis, penting untuk mempelajari coping mechanism sejak dini agar kamu bisa membantu. Selain itu, merawat diri sendiri adalah yang terpenting, dan kamu juga perlu meluangkan waktu untuk mengelola stres setiap hari.

Ada beberapa langkah yang bisa membantu, antara lain: 

  • Mempelajari semua yang kamu bisa tentang kondisi orang yang alami psikosis.
  • Memastikan orang yang kamu cintai meminum semua obatnya dan pergi ke terapi, sesuai aturan.
  • Mengurangi situasi pemicu yang dapat memperburuk gejala.
  • Mendengarkan apa yang dialami orang yang kamu cintai, tanpa menghakimi.
  • Menghindari situasi berbahaya, seperti minuman keras dan penggunaan obat-obatan terlarang.

Jika kamu mencurigai gejala psikosis pada orang terdekatmu dan menyaksikan sendiri bahwa gejalanya makin buruk sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari, pertimbangkan untuk mencari nasihat profesional seperti dari psikiater di Halodoc. Dokter perawatan primer juga bisa menjadi titik awal untuk mendapatkan rekomendasi pengobatan yang terbaik. 

Baca juga: Emosi Meledak-ledak, Tanda Mental yang Tidak Stabil?

Pahami Gejala Psikosis Berikut

Gejala psikosis dapat bervariasi di antara gangguan kesehatan mental, tetapi di bawah ini adalah beberapa tanda yang mungkin terjadi:

  • Kesulitan konsentrasi.
  • Kabut otak.
  • Peningkatan kecemasan atau agitasi.
  • Kehilangan minat atau kegembiraan dalam aktivitas normal.
  • Nafsu makan meningkat atau menurun.
  • Halusinasi, di mana kamu mendengar atau melihat hal-hal yang tampak nyata.
  • Penarikan diri dari lingkungan sosial.
  • Mengabaikan kebersihan diri.
  • Memegang keyakinan kuat pada hal yang sebenarnya tidak benar
  • Paranoia atas orang dan situasi di sekitar.

Lantas, Apa Penyebab Gangguan Psikotik?

Tidak ada penyebab psikotik yang pasti. Namun, genetika dan perubahan kimiawi otak adalah hubungan yang kuat. Peristiwa traumatis, penggunaan zat, dan kondisi kesehatan yang mendasarinya terkadang dapat menyebabkan perubahan pada cara kerja otak.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa gangguan dopamin, serotonin, dan glutamat di otak dapat menyebabkan gangguan psikotik tertentu. Namun, tidak ada cukup bukti untuk mengaitkan satu gangguan neurotransmitter dengan psikosis.

Baca juga: Inilah Bedanya Gejala Serangan Panik, Manik, dan Psikosis

Begini Perawatan untuk Gangguan Psikotik

Gangguan psikotik paling efektif diobati dengan kombinasi obat dan terapi. Seorang psikiater dapat membantu menentukan kebutuhan pengidapnya berdasarkan tingkat keparahan. Beberapa jenis perawatan yang bisa dilakukan antara lain:

  • Obat. Obat antipsikotik adalah salah satu perawatan untuk psikosis. Ini membantu memblokir reseptor serotonin atau dopamin di otak untuk mencegah halusinasi dan delusi. Namun, antipsikotik mungkin tidak sesuai untuk psikosis terkait penggunaan zat. Ini sangat tergantung pada zat yang digunakan. Obat antidepresan juga bisa diberikan untuk gangguan mood karena ia membantu memperbaiki gejala terkait depresi, seperti kesedihan dan keputusasaan.
  • Terapi. Berbagai bentuk terapi digunakan dalam pengobatan psikosis:
  • Terapi perilaku kognitif (CBT) mungkin sangat membantu dengan mengubah pola pikir yang dapat menyebabkan delusi dan halusinasi.
  • Terapi bicara individu juga dapat membantu pengidapnya mengatasi perasaannya sendiri, yang dapat berguna dalam menangani kasus trauma.
  • Terapi psikoanalitik dapat berdampak signifikan pada fungsi orang dengan psikosis.
  • Beberapa orang juga menemukan terapi kelompok atau keluarga membantu dalam manajemen psikosis.
  • Rehabilitasi sosial dapat sangat membantu orang-orang terkasih yang telah mengisolasi diri mereka sendiri karena gejalanya.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Psychotic Disorder.
Medical News Today. Diakses pada 2020. What is Psychosis?


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan