Alami Hipoksia, Ini yang Terjadi pada Tubuh

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   24 Mei 2019
Alami Hipoksia, Ini yang Terjadi pada TubuhAlami Hipoksia, Ini yang Terjadi pada Tubuh

Halodoc, Jakarta – Hipoksia merupakan kondisi yang terjadi karena berkurangnya pasokan oksigen di sel dan jaringan tubuh. Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan pada fungsi tubuh secara keseluruhan. Saat seseorang terserang penyakit ini, akan ada beberapa hal yang terjadi pada tubuh, termasuk penurunan fungsi organ tubuh.

Kurangnya pasokan oksigen yang menjadi penyebab hipoksia bisa memicu tubuh tidak berfungsi dengan normal. Gangguan ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele, karena bisa berbahaya. Hipoksia bisa menyebabkan terjadinya gangguan fungsi otak, hati, serta organ lain dengan cepat. Berita buruknya, jantung menjadi salah satu organ yang paling berdampak saat tubuh kekurangan pasokan oksigen.

Oksigen masuk ke dalam tubuh saat seseorang menghirup udara dalam proses bernapas. Setelah itu, paru-paru akan mengangkut oksigen yang masuk ke dalam tubuh menuju ke jantung. Organ itu kemudian memompa darah yang mengandung oksigen dan mengalirkannya ke seluruh sel tubuh melalui pembuluh darah.

Gangguan pada proses itulah yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami hipoksia. Gangguan bisa saja terjadi mulai dari bernapas sampai oksigen tersebut digunakan oleh sel tubuh.

Baca juga: Rutin Berolahraga Dapat Mencegah Hipoksia

Ada beberapa gejala yang sering muncul sebagai tanda dari penyakit ini. Gejala yang muncul sebagai tanda penyakit hipoksia bisa memburuk secara cepat alias akut maupun secara bertahap atau kronis.

Kurangnya pasokan oksigen ke dalam tubuh biasanya ditunjukkan dengan gejala napas pendek dan cepat, detak jantung cepat, warna kulit menjadi kebiruan, lemas, serta menjadi linglung atau bingung. Tak hanya itu, hipoksia juga bisa menyebabkan pengidapnya mengalami gejala berupa berkeringat banyak, batuk, napas berbunyi alias mengi, hingga kehilangan kesadaran.

Hipoksia yang menyerang anak-anak dan bayi biasanya memiliki beberapa gejala tambahan. Kondisi ini bisa menyebabkan anak mengalami lemas, rewel, lesu, tidak fokus, sering menangis, dan gelisah. Jangan sepelekan gejala-gejala yang muncul, terutama yang menyerupai tanda hipoksia. Segera lalu pemeriksaan ke dokter untuk mencegah komplikasi terjadi.

Baca juga: Mengidap Hipoksia, Ketahui 3 Cara Pengobatannya

Bahaya Menyepelekan Hipoksia

Setelah seseorang dinyatakan mengalami gangguan ini, pengobatan harus segera dilakukan. Penanganan paling penting dari kondisi ini adalah dengan mengembalikan pasokan yang optimal ke dalam tubuh dan mengatasi penyebab hipoksia. Selain itu, kondisi ini mungkin juga harus ditangani dengan pemberian oksigen tambahan, alat bantu napas, hingga terapi oksigen hiperbarik.

Terlambat mengatasi hipoksia bisa menyebabkan hal yang berdampak buruk bagi tubuh. Ini bisa mengakibatkan kerusakan sel, jaringan, ataupun organ. Dalam kasus yang paling parah, hipoksia bahkan bisa menyebabkan kematian. Bahkan, hipoksia yang sudah ditangani dengan pemberian oksigen pun masih bisa memicu berbagai komplikasi.

Biasanya, hal ini terjadi karena perawatan yang tidak benar, misalnya terlalu banyak memberi oksigen. Sebab, pemberian oksigen secara berlebihan justru dapat meracuni jaringan tubuh, sehingga menyebabkan berbagai komplikasi, mulai dari katarak, vertigo, kejang, perubahan perilaku, hingga pneumonia. Maka dari itu, segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit saat merasa mengalami gejala penyakit ini.  

Baca juga: Ketahui Lebih Lengkap Cara Mendiagnosis Hipoksia

Cari tahu lebih lanjut seputar hipoksia dan dampak apa saja yang bisa terjadi pada tubuh dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat di mana saja. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan