Alasan Atlet Lebih Berisiko Terkena Gangguan Muskuloskeletal

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   11 April 2019
Alasan Atlet Lebih Berisiko Terkena Gangguan MuskuloskeletalAlasan Atlet Lebih Berisiko Terkena Gangguan Muskuloskeletal

Halodoc, Jakarta - Sistem muskuloskeletal dibagi menjadi 3 komponen utama, trunks, ekstremis atas, dan ekstremis bawah. Setiap komponen diklasifikasikan lebih lanjut menjadi tulang, sendi, ligamen, tendon, dan otot. Sistem muskuloskeletal ini tersusun dari komponen yang saling bergantung supaya bisa berfungsi dengan baik. Tidak hanya itu, sistem ini bergantung dan mendukung sistem peredaran darah dan saraf.

Terjadinya cedera atau gangguan muskuloskeletal menyebabkan disfungsi dan pada akhirnya akan membuat komponen lain turut terkena dampaknya. Terjadinya cedera bisa mengakibatkan kerusakan pada kedua sistem yang saling berkaitan. Wanita lebih rentan mengalami gangguan sendi dan tulang ini, begitu pula dengan para atlet.

Mengapa Atlet Lebih Berisiko Mengalami Gangguan Muskuloskeletal?

Pada dasarnya, sistem kerangka sebagian besar terbuat dari komponen tulang dan tulang rawan yang dihubungkan dengan sendi untuk menyusun kerangka tubuh. Kandungan kalsium yang tinggi membuat tulang bersifat keras.

Baca juga: Sering Dianggap Nyeri Biasa, Bagaimana Gangguan Muskuloskeletal Didiagnosis?

Secara umum, olahraga membantu meningkatkan kesehatan dan mengurangi risiko terjadinya penyakit kronis seperti hipertensi, jantung, kanker, dan diabetes. Meski demikian, olahraga memiliki risiko cedera yang sama tingginya. Terlebih pada atlet dan anak-anak yang sistem muskuloskeletalnya belum berkembang dengan sempurna.

Cedera ini umum terjadi pada sendi lutut, pergelangan kaki, pinggul, bahu, siku, pergelangan tangan, atau tulang belakang. Pergelangan kaki dan lutut menjadi bagian tubuh yang rentan terserang cedera, sementara daerah pinggul dan paha menjadi area yang berisiko lebih rendah.

Faktanya, gangguan muskuloskeletal sering dikaitkan dengan cedera terkait olahraga. Luka pada bagian yang sering digunakan menyebabkan cedera memburuk, sementara cedera otot akut menyebabkan kerusakan struktural atau fungsional yang signifikan pada otot.

Baca juga: Postur Tubuh Netral Cegah Gangguan Muskuloskeletal, Bagaimana Cara Melakukannya?

Cedera yang paling sering terjadi adalah pada bagian ekstremis bawah, seperti pada pergelangan kaki dan paling banyak menyerang atlet laki-laki. Lalu, cedera pada lutut yang lebih sering menyerang atlet perempuan, sementara tungkai bawah, atas, dan pangkal paha lebih jarang mengalaminya. Jenis cedera yang paling sering terjadi adalah keseleo atau regangan pada ekstremis bawah.

Penyebab terjadinya gangguan muskuloskeletal bisa beragam, bisa karena lemahnya struktur tulang dan otot, distorsi fisiologis dalam tubuh, riwayat cedera pada masa lalu, infeksi, jenis kelamin, usia, dan masih banyak lagi. Penyebab lainnya adalah olahraga. Sayangnya, tak sedikit orang yang belum tahu apa jenis olahraga yang tepat untuk dilakukan untuk terhindar dari gangguan tulang ini.

Baca juga: Cara Jalan Terganggu, Inilah Gangguan Sistem Muskuloskeletal

Biasanya, jenis olahraga yang sering menimbulkan cedera adalah sepak bola, basket, dan gulat. Memang, atlet yang berusia lebih tua tentu lebih rentan untuk mengalami gangguan muskuloskeletal karena sifat tulang yang sudah mulai merapuh. Akan tetapi, ini juga bisa mengincar pada atlet muda produktif, terlebih jika tidak mengetahui apa saja jenis olahraga yang bisa memicu terjadinya cedera.

Nah, supaya kamu tidak salah dan terhindar dari gangguan muskuloskeletal ini, kamu bisa bertanya pada dokter kok, jenis olahraga apa yang tepat untuk kamu lakukan. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc, yang bisa kamu download di ponsel. Selain tanya dokter, aplikasi Halodoc juga bisa kamu pakai untuk beli obat.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan