Alasan Merokok Bisa Sebabkan Sakit Tenggorokan

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   15 Januari 2021
Alasan Merokok Bisa Sebabkan Sakit TenggorokanAlasan Merokok Bisa Sebabkan Sakit Tenggorokan

Halodoc, Jakarta – Sakit tenggorokan bisa menyerang siapa saja dan bisa disebabkan oleh banyak faktor. Kondisi ini bisa menjadi tanda penyakit tertentu hingga faktor gaya hidup. Nyatanya, sakit tenggorokan bisa terjadi akibat kebiasaan merokok. Apa alasannya? 

Bukan lagi rahasia bahwa merokok bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan, salah satunya sakit tenggorokan dan batu-batuk. Kabar buruknya, gejala ini ternyata tidak hanya bisa menyerang orang yang aktif merokok, tapi juga bisa menyerang perokok pasif. Perokok pasif adalah orang yang berada di sekitar orang yang merokok dan menghirup asap yang sama.

Baca juga: Sering Sakit Tenggorokan, Apakah Berbahaya?

Mengapa Perokok bisa Sakit Tenggorokan 

Zat-zat yang terkandung di dalam rokok bisa mengganggu kesehatan pernapasan. Semakin lama, paparan bahan kimia ini bisa merusak fungsi saluran pernapasan sehingga memicu gejala, salah satunya sakit tenggorokan. Kondisi ini tidak hanya bisa menyerang orang yang aktif merokok, tapi juga bisa menyerang perokok pasif dan juga anak-anak. 

Sakit tenggorokan akibat rokok terjadi karena zat-zat yang ada pada rokok menumpuk di tenggorokan dan paru-paru. Selain menyebabkan rasa sakit, hal ini juga menyebabkan perokok sering batuk. Batuk pada perokok merupakan respons tubuh dan cara untuk membersihkan saluran udara. Biasanya, batuk pada perokok terdengar sedikit berbeda dari batuk pada umumnya.

Batu pada perokok bisa disertai dengan sakit tenggorokan. Selain itu, kondisi ini juga bisa memicu muncul dahak, lendir, serta mengi. Sakit tenggorokan dan batuk pada perokok bisa menjadi semakin parah jika diabaikan. Apalagi, kalau kebiasaan merokok harian masih terus dilakukan. Malahan, hal ini disebut bisa meningkatkan risiko munculnya masalah kesehatan yang lebih parah. 

Baca juga: Inilah Alasan Rokok Bisa Tingkatkan Risiko Tuberkulosis

Merokok setiap hari bisa membuat gangguan pada tenggorokan dan paru-paru menjadi semakin parah. Hal ini juga bisa berkembang menjadi kondisi lain yang lebih parah dan memicu komplikasi. Aktif merokok membuat silia, sebuah struktur kecil di sepanjang saluran pernapasan, menjadi terganggu. Padahal, bagian tersebut berfungsi untuk mendorong bahan kimia dan bahan asing keluar dari paru-paru. 

Nah, saat bagian ini mengalami gangguan, zat kimia atau racun dari rokok akan menetap lebih lama di paru-paru. Kondisi itu kemudian menyebabkan tubuh menunjukkan respons berupa batuk-batuk dan sakit tenggorokan. Batuk pada perokok umumnya merupakan respons alami tubuh untuk mendorong keluar zat-zat yang menumpuk di paru-paru. 

Sakit tenggorokan dan batuk karena rokok bisa muncul kapan saja, selama seseorang masih aktif merokok. Namun, kondisi ini biasanya akan terasa lebih menjengkelkan pada pagi hari. Bukan tanpa alasan, hal itu terjadi karena pada waktu tersebut, silia kembali mendapat kemampuan untuk menghilangkan tumpukan zat-zat kimia yang ada di paru-paru. 

Kemampuan tersebut kembali karena silia tidak terpapar asap rokok selama beberapa jam. Hal ini kemudian menyebabkan sakit tenggorokan dan batuk terasa lebih menyiksa saat bangun tidur di pagi hari. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman, kamu bisa mencoba minum segelas air putih setiap bangun tidur. Selain itu, mengurangi bahkan menghindari rokok juga bisa membantu. 

Baca juga: Ini Bedanya Sakit Tenggorokan Biasa dengan Gejala Covid-19

Kalau sakit tenggorokan dan batuk karena rokok tidak kunjung membaik atau bahkan memburuk, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Jika ragu, kamu bisa mencoba berbicara terlebih dahulu pada ahlinya melalui aplikasi Halodoc. Lebih mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Smoker's Cough: Everything You Need to Know. 
NCBI. Diakses pada 2021. Cigarette smoking and sore throats in adults.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan