Inilah Alasan Rokok Bisa Tingkatkan Risiko Tuberkulosis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   15 Juli 2020
Inilah Alasan Rokok Bisa Tingkatkan Risiko TuberkulosisInilah Alasan Rokok Bisa Tingkatkan Risiko Tuberkulosis

Halodoc, Jakarta – Seperti yang kita semua mungkin sudah ketahui, merokok adalah kebiasaan yang dapat memberi dampak buruk bagi kesehatan, terutama pada paru-paru. Rokok dikenal sebagai salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko tuberkulosis, yaitu penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Lantas, mengapa merokok bisa menyebabkan tuberkulosis? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini. 

Walaupun tuberkulosis dapat terjadi pada siapa saja, tetapi perokok nampaknya memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit paru-paru tersebut. Menurut analisis penelitian yang diterbitkan dalam Archives of Internal Medicine, sekitar sepertiga dari populasi dunia terinfeksi bakteri yang menjadi penyebab tuberkulosis, tetapi organisme ini biasanya bisa diredam atau menjadi tidak aktif oleh sistem kekebalan tubuh. Namun, sudah lama dikatakan bahwa merokok tembakau dapat memengaruhi tingkat risiko terinfeksi mikobakterium TB, meningkatkan risiko penyakit TB menjadi aktif, atau meningkatkan angka kematian akibat TB.

Baca juga: Benarkah Merokok Bisa Merusak Jantung?

Mengapa Rokok dapat Meningkatkan Risiko Tuberkulosis?

Michael N. Bates, Ph.D., dan rekan di School of Public Health, University of California, Berkeley, melakukan meta analisis dari 24 penelitian yang diterbitkan sebelumnya yang meneliti hubungan antara merokok dengan tuberkulosis. Enam publikasi membahas risiko terinfeksi TB, 13 membahas risiko penyakit TB aktif, dan lima membahas kematian akibat TB.

Di seluruh studi ditemukan bahwa orang yang merokok memiliki risiko 73 persen lebih tinggi terinfeksi TB dan berpotensi lebih dari dua kali lipat untuk mengembangkan TB aktif daripada mereka yang tidak merokok. 

Hal ini berarti perokok memiliki kemungkinan 40–60 persen lebih tinggi dibandingkan yang bukan perokok untuk mengembangkan penyakit tuberkulosis setelah terinfeksi bakteri TB. Namun, risiko kematian akibat TB yang terkait dengan merokok lebih rendah daripada risiko penyakit TB yang berlebihan. Hal ini berarti merokok tidak meningkatkan risiko kematian di antara orang-orang yang sudah memiliki TB aktif.

Ada beberapa penjelasan potensial untuk menjelaskan keterkaitan antara rokok dan tuberkulosis ini, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan mekanisme yang terlibat. Salah satu penjelasannya adalah karena merokok dapat menurunkan respons kekebalan atau merusak fungsi silia di saluran udara, sehingga meningkatkan risiko TB. Oleh karena itu, untuk mengurangi jumlah kasus TB di masa depan, pengendalian tembakau perlu dilakukan.

Baca juga: Ini Alasan Pengidap TBC Lebih Mudah Terkena Virus

Faktor Risiko Tuberkulosis Lainnya yang Perlu Diwaspadai

Selain rokok, masih ada banyak faktor risiko lainnya yang juga dapat meningkatkan risiko tuberkulosis, antara lain:

  • Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah

Sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat melawan bakteri penyebab TB, tetapi tubuh tidak bisa melakukan pertahanan yang efektif bila daya tahan tubuh kamu lemah. Sejumlah penyakit, kondisi, dan obat-obatan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, antara lain:

  • HIV/AIDS.
  • Diabetes.
  • Penyakit ginjal yang berat.
  • Perawatan kanker, seperti kemoterapi.
  • Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis, penyakit Crohn, dan psoriasis.
  • Obat untuk mencegah penolakan organ yang ditransplantasikan.
  • Malnutrisi. 
  • Usia yang terlalu muda (bayi) atau lanjut usia (orangtua).
  • Bepergian atau Tinggal di Daerah Tertentu

Risiko tertular TBC juga lebih tinggi bagi orang yang tinggal atau bepergian ke daerah endemik TBC, seperti Afrika, Eropa Timur, Asia, Rusia, Amerika Latin, dan Kepulauan Karibia.

  • Tempat di Mana Kamu Bekerja atau Tinggal
  • Tenaga Medis. Orang yang bekerja di rumah sakit dan harus melakukan kontak secara rutin dengan orang yang sakit juga berisiko tinggi terpapar bakteri TB.
  • Tinggal atau Bekerja di Fasilitas Perawatan Perumahan. Orang-orang yang tinggal atau bekerja di penjara, tempat penampungan tunawisma, rumah sakit jiwa atau panti jompo semuanya berisiko lebih tinggi terkena TBC.
  • Tinggal Dengan Orang yang Terinfeksi TB. Tinggal dengan pengidap TB juga meningkatkan risiko kamu tertular penyakit tersebut.

Baca juga: 4 Langkah Mencegah Tuberkulosis

Nah, itulah penjelasan mengenai alasan merokok bisa meningkatkan risiko tuberkulosis. Karena alasan tersebut, kamu yang punya kebiasaan merokok dianjurkan untuk mengurangi atau kalau bisa berhenti merokok. 

Bila kamu punya kesulitan dalam berhenti merokok, coba diskusikan saja cara yang efektif untuk berhenti merokok dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play. 

Referensi:
Science Daily. Diakses pada 2020. Smoking May Be A Risk Factor For Tuberculosis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Tuberculosis.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan