Alasan Tubuh Anak Mudah Sakit kalau Kurang Nutrisi

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   04 November 2019
Alasan Tubuh Anak Mudah Sakit kalau Kurang NutrisiAlasan Tubuh Anak Mudah Sakit kalau Kurang Nutrisi

Halodoc, Jakarta - Mau Si Kecil tumbuh jadi anak yang sehat? Sebenarnya sih caranya sederhana, tetapi butuh komitmen yang besar untuk menjalaninya. Pertama, anak harus mengonsumsi makanan bergizi seimbang tiap harinya. Kedua, rutin berolahraga atau aktif bergerak. Terakhir, istirahat atau mendapatkan waktu tidur yang cukup. Sederhana, kan?

Nah, membahas makanan bergizi seimbang, perlu diketahui bahwa ada banyak hal yang membuat Si Kecil tak mendapatkan asupan nutrisi tersebut. Mulai dari ketidaktahuan orangtua akan gizi hingga Si Kecil yang gemar sekali pilih-memilih makanan. 

Oleh karena itu, alangkah baiknya bila orangtua memahami dengan baik gizi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh anak. Di samping itu, berilah mereka pemahaman mengapa dirinya perlu mengasup makanan bergizi seimbang. 

Pertanyaannya simpel, lantas mengapa anak mudah sakit bila dirinya kekurangan nutrisi? 

Baca juga: Ingin Anak Aktif Bergerak, Asupan Protein itu Perlu

Benteng Pertahanan yang Runtuh

Kekurangan nutrisi pada anak bisa menimbulkan berbagai masalah pada tubuh, salah satunya melemahnya sistem kekebalan tubuh Si Kecil. Padahal, sistem imun bisa diibaratkan sebagai benteng pertahanan untuk melawan kuman, virus, hingga bakteri penyebab penyakit.

Nah, ketika anak tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, kondisi inilah yang bakal melemahkan sistem pertahanan tubuhnya. Apalagi bila asupan nutrisi yang tak terpenuhi adalah vitamin-vitamin dan mineral penting yang menunjang sistem imun tubuh. Misalnya, beta-karoten, likopen, vitamin A, C, E, hingga selenium. 

Padahal, vitamin dan nutrisi-nutrisi tersebut merupakan pendongkrak sistem imun tubuh. Singkat kata, konsumsi makanan anak yang tidak bergizi dan membuat dirinya kekurangan nutrisi bisa menurunkan sistem imunnya, sehingga lebih mudah sakit. 

Oleh sebab itu, cobalah terapkan pola makan bergizi seimbang demi sistem imun anak. Misalnya, menyertakan sayur-sayuran dan buah-buahan yang kaya fitonutrien yang bisa meningkatkan kinerja sistem kekebalan tubuhnya. Misalnya, wortel, jeruk, stroberi, hingga brokoli. 

Secara sederhana, menu makanan anak harus menyertakan sayur dan buah, karbohidrat (nasi, roti, kentang, atau pasta), lemak sehat, dan protein (daging, telur, ikan, atau kacang-kacangan). Ada satu lagi yang tak boleh ketinggalan, yaitu susu dan produk olahannya. 

Dari banyaknya susu untuk anak yang beredar di pasaran, ibu bisa kok memilih Nutren Junior untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Susu Nutren Junior mengandung vitamin 50% whey Protein yang kaya akan Sistein dan Antioksidan untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

Nutren Junior cocok dimasukan ke dalam menu harian untuk melengkapi gizi dan nutrisi yang dibutuhkan anak dalam masa pertumbuhannya. Menariknya lagi, Nutren Junior juga bisa dijadikan alternatif sebagai asupan penambah energi untuk Si Kecil.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai produk ini, kamu bisa kok langsung mengunjungi website Nestle Health Science Indonesia atau pada kemasan Nestle Nutren Junior. 

Baca juga: Kenali Gangguan Makan Anak Sejak Dini

Si Kurus Mudah Sakit, Benarkah?

Seperti penjelasan di atas, kekurangan nutrisi barang pasti membuat anak lebih rentan terserang penyakit. Alasannya simpel, mereka jadi rentan terkena infeksi karena kebutuhan gizinya yang tak terpenuhi. Ingat, gizi ini amat berhubungan dengan sistem imun  tubuhnya. 

Menurut ahli gizi dalam Today’s Dietitian, seseorang yang memiliki berat badan kurang lebih rentan terserang infeksi. Hal ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuhnya lemah dan mudah terganggu. Oleh sebab itu, jangan heran bila anak kurus karena status gizinya lebih rentan terhadap penyakit. 

Nah, agar Si Kecil tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas, mau tak mau ibu perlu memenuhi segala asupan gizinya dan nutrisinya. Di samping itu, jangan lupa untuk selalu mengukur status gizi anak. Misalnya, dengan melakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan anak. Ibu juga bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc untuk menentukan langkah apa yang tepat bila status gizi anak masih kurang. 

Baca juga: Kelihatan Sehat Tapi Kok Kurang Gizi, Kok Bisa?

Dari Kurang Nafsu Makan hingga Rewel

Seorang anak yang mengalami kekurangan nutrisi umumnya akan mengalami berbagai keluhan pada tubuhnya. Sebab, kekurangan nutrisi memang bisa menimbulkan sederet gejala pada tubuh anak. Nah, berikut ini beberapa gejala kekurangan nutrisi pada anak: 

  • Nafsu makan berkurang.
  • Berat badan dan tinggi berada di bawah kurva pertumbuhan.
  • Pipi dan mata terlihat cekung.
  • Jaringan lemak dan otot berkurang.
  • Mudah lelah.
  • Pertumbuhan terhadap.
  • Terlihat lesu.
  • Mulut dan gusi gampang terluka.
  • Proses penyembuhan luka lambat.
  • Rentan mengalami infeksi.
  • Rambut mudah rontok.
  • Lebih rewel.

Ingat, dampak kekurangan gizi pada anak bukan cuma menyoal fisik saja. Sebab, kondisi ini juga bisa berimbas pada kognitif mereka. Anak yang kekurangan nutrisi bisa saja mengalami kesulitan belajar, sulit berkonsentrasi,  hingga daya ingat yang kurang baik. 

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2019. 8 Signs of Poor Nutrition.
Healthline. Diakses pada 2019. Malnutrition: Definition, Symptoms and Treatment.
Today's Dietitian. Diakses pada 2019. Underweight: A Heavy Concern.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan