Apa Itu Anger Issues? Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
“Ada beberapa kondisi kesehatan mental yang menjadi penyebab seseorang memiliki anger issues. Di antaranya, depresi, OCD, ODD, atau memiliki gangguan bipolar.”

DAFTAR ISI:
Halodoc, Jakarta – Kemarahan adalah emosi manusia yang normal. Emosi tersebut masih bermanfaat jika kamu berada dalam situasi berbahaya atau tidak adil. Namun, kemarahan akan menjadi masalah jika tidak ditanggapi secara proporsional.
Sementara itu, anger issues adalah kondisi ketika seseorang tidak mampu mengendalikan amarahnya. Kemarahan yang berlebihan dan tidak terkendali, maka bisa menyakiti diri sendiri dan merusak hubungan dengan orang lain.
Apa itu Anger Issues?
Mengutip Mind, Body, and Green, terdapat dua jenis kemarahan, yaitu kemarahan fungsional/sehat dan kemarahan disfungsional/tidak sehat.
Kemarahan fungsional atau sehat terjadi ketika batasan pribadi seseorang dilanggar. Sedangkan kemarahan disfungsional atau yang tidak sehat terjadi karena menutupi perasaan lain yang berhubungan dengan pengalaman yang menyakitkan.
Sementara itu, suatu kemarahan akan menjadi anger issues ketika masalah yang berkaitan dengan pengendalian kemarahan dalam berbagai situasi sosial memicu ledakan secara tiba-tiba yang tidak dapat diterima secara sosial.
Orang yang memiliki anger issues mungkin mudah tersinggung, frustasi, dan mengalami gejala fisik. Selain itu, mereka juga seringkali berada dalam bahaya.
Meskipun kemarahan bukanlah suatu gangguan psikologis, anger issues dapat menjadi gejala dari berbagai kondisi kesehatan mental. Seperti, depresi, demensia, ADHD, gangguan intermiten, hingga gangguan bipolar.
Nah, jika kamu tertarik untuk mengetahui masalah kesehatan mental lainnya, kamu bisa cek di sini: Jelajahi Topik Konseling Umum.
Penyebab Seseorang Punya Anger Issues
Banyak yang bisa memicu seseorang memiliki anger issues. Di antaranya stres, masalah keluarga, dan masalah keuangan.
Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab anger issues:
1. Depresi
Kemarahan bisa menjadi gejala depresi, yang ditandai dengan perasaan sedih dan kehilangan minat yang berlangsung setidaknya selama dua minggu.
Kemarahan bisa ditekan atau diungkapkan secara terang-terangan. Intensitas kemarahan dan cara mengungkapkannya berbeda pada setiap orang.
2. Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
OCD adalah gangguan kecemasan yang memiliki tanda pikiran obsesif dan perilaku kompulsif. S
Sebuah studi tahun 2011 yang terbit dalam Industrial Psychiatry Journal menemukan bahwa kemarahan adalah gejala umum OCD. Bahkan ini memengaruhi sekitar setengah dari pengidap OCD.
Anger issues pada pengidap OCD mungkin muncul karena frustasi terhadap ketidakmampuan pengidap mencegah pikiran obsesif dan perilaku kompulsif, atau karena seseorang atau sesuatu mengganggu kemampuannya dalam melaksanakan ritual.
3. Penyalahgunaan alkohol
Alkohol dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berpikir jernih dan membuat keputusan rasional.
Hal tersebut memengaruhi kendali impuls dan membuat kamu lebih sulit mengendalikan emosi sehingga meningkatkan agresi. Sebaiknya kamu mulai Mengenali Jenis Emosi dan Kaitannya dengan Gangguan Ledakan Amarah
4. Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
Kemarahan dan sifat mudah marah juga dapat terjadi pada pengidap ADHD segala usia. Anger issues biasanya muncul disertai gejala lainnya, berupa:
- Kegelisahan.
- Masalah fokus.
- Tidak mampu memanajemen waktu atau perencanaan.
5. Oppositional Defiant Disorder (ODD)
Mengutip Healthline, ODD adalah gangguan perilaku yang mempengaruhi 1 hingga 16 persen anak usia sekolah. Gejala umum ODD meliputi:
- Amarah.
- Mudah marah.
- Sifat lekas marah.
Anak yang ODD seringkali mudah merasa terganggu oleh orang lain. Mereka mungkin menantang dan argumentatif.
6. Gangguan bipolar
Gangguan bipolar adalah kelainan otak yang menyebabkan perubahan suasana hati secara dramatis. Pergeseran suasana hati yang intens ini dapat berkisar dari manik hingga depresi,
Meskipun begitu, tidak semua orang dengan gangguan bipolar akan mengalami depresi.
Sebagian besar orang dengan gangguan bipolar mungkin memiliki anger issues yang ditandai dengan periode marah dan mudah tersinggung.
Selain itu, Suka Marah-Marah Tanpa Sebab, Bisa Jadi Tanda Gangguan BPD.
Cara Mengatasi Anger Issues
Jadi, anger issue adalah termasuk salah satu kondisi yang perlu diatasi agar bisa memiliki emosional yang tenang dalam menghadapi berbagai hal.
Jika kamu menyadari memiliki anger issues atau berdampak negatif pada kehidupan pribadi dan hubungan, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental.
Psikolog klinis di Halodoc dapat membantu menentukan apakah kamu memiliki kondisi kesehatan mendasar yang menyebabkan anger issues dan merencanakan perawatan.✔️
Manajemen kemarahan juga dapat mencakup satu atau lebih dari cara berikut:
- Teknik relaksasi.
- Terapi perilaku.
- Depresi, kecemasan, atau obat ADH, jika kamu didiagnosa mengalami salah satu dari kondisi tersebut.
- Kelas manajemen amarah.
- Latihan manajemen kemarahan di rumah.
- Support system.
Kemarahan adalah emosi yang normal, tapi jika kemarahan tidak terkendali atau berdampak pada hubungan, kemungkinan kamu mengalami anger issues.
Melalui terapi manajemen amarah dan pengobatan lainnya, kamu bisa mengendalikan amarah.