Halodoc, Jakarta – Saat asam urat kambuh, gejalanya ditandai dengan nyeri, kemerahan, dan bengkak di pangkal jempol kaki, siku, lutut, pergelangan tangan dan kaki, atau punggung kaki. Kekambuhannya ini tidak hanya terjadi dalam menit atau jam, bahkan bisa berlangsung hingga satu atau dua minggu ke depan. 

Penyebabnya bisa jadi akibat pola makan yang keliru saat sahur dan buka puasa. Contohnya, mengonsumsi jeroan, daging merah, sayur bayam, durian, makanan tinggi gula, protein, dan lemak. 

Mau tahu cara mengatasi serangan asam urat saat puasa? Ini ulasannya!

Cara Mengatasi Asam Urat yang Kambuh

Jika asam uratmu kambuh saat puasa, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, seperti:

1. Kompres dingin

Perlu digarisbawahi, kompres dingin bisa menjadi salah satu cara mengatasi nyeri asam urat jika kondisinya tidak terlalu parah. Kompres dingin dapat mengurangi peradangan dan nyeri akibat tingginya kadar asam urat. 

Kamu bisa membungkus es batu dengan handuk tipis lalu tempelkan pada sendi selama 20 menit. Lakukan cara ini hingga beberapa kali dalam sehari. 

Jika kamu mengidap masalah saraf akibat diabetes atau kondisi lainnya, jangan mengoleskan kompres ini ke tangan maupun kaki. 

Simak lebih lanjut tentang cara penggunaan kompres dingin yang benar di artikel ini: “Cara Penggunaan Kompres Dingin untuk Tangani Cedera”.

2. Minum obat asam urat

Obat asam urat berguna untuk meredakan nyeri dan peradangan akibat serangan akut. Ini juga dapat mengontrol kadar asam urat untuk mencegah adanya serangan kembali. 

Ini beberapa rekomendasi obat asam urat yang bisa kamu konsumsi. Jangan lupa untuk memperhatikan dosis pemberian dan aturan pakai lainnya agar obat dapat berefek.

• Ini 7 Rekomendasi Obat Asam Urat di Apotek yang Ampuh Redakan Nyeri Sendi. 
• Ini 5 Rekomendasi Obat untuk Mengatasi Asam Urat di Kaki dengan Cepat.

3. Istirahatkan sendi

Saat serangan terjadi, segera hentikan aktivitas yang sedang kamu lakukan. Ada baiknya untuk mengistirahatkan sendi terlebih dahulu sampai rasa sakitnya mereda dan membaik. 

Bahkan, jika perlu jangan membuat sendi terlalu banyak bergerak, sekalipun hanya memindahkannya dari satu tempat ke tempat yang lain. Posisikanlah sendi yang sakit di atas bantal atau benda yang lunak dan lembut lainnya. 

4. Minum air putih

Menurut suatu studi kurangnya minum air putih dapat menyebabkan kekakuan pada arteri hingga menurunkan aliran pembuluh darah. Hal tersebut bisa memicu kambuh dan tingginya kadar asam urat.

Itu sebabnya kamu perlu mencukupi kebutuhan cairan tubuh setiap hari. Tubuh minimal harus mendapatkan cairan dua liter per harinya. Dengan begitu, asam urat lebih mudah larut dan tidak tinggi dalam tubuh. 

Jadi, saat kambuh, segera minum air putih untuk melarutkan kristal asam urat tersebut. Menghidrasi tubuh juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Ini beberapa fakta menarik yang perlu kamu ketahui: “Fakta Menarik tentang Hidrasi yang Perlu Diketahui”.

5. Hindari makanan pemicu asam urat

Jika sudah kambuh, artinya kamu harus menjaga kadar asam urat agar tetap stabil dan tidak semakin tinggi. Cara mengatasi asam urat lainnya yaitu dengan menghindari makanan pemicu asam urat.

Ini daftar makanan yang perlu kamu hindari:

• Ikan sarden, ikan teri, kerang, kalkun.
• Jeroan, ginjal sapi, otak.
• Roti manis.
• Bayam, daun pepaya.
• Kacang-kacangan.
• Jagung, seledri, wortel.

Itulah cara mengatasi asam urat yang kambuh selama puasa. Jika gejalanya tidak kunjung membaik, segera hubungi dokter spesialis reumatologi di Halodoc.  Sekarang, konsultasi tidak harus keluar rumah. Sebab, kamu bisa hubungi dokternya kapan dan di mana pun!

Referensi:

Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Gout.

Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Hyperuricemia (High uric acid level).

Everyday Health. Diakses pada 2024. 10 Steps to Ease a Gout Attack. 

WebMD. Diakses pada 2024. How to treat gout attacks at home.