Advertisement

Attachment Issues: Kenali, Atasi, dan Tipsnya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   10 Juli 2025

Attachment issues dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk membangun hubungan yang sehat dan memuaskan.

Attachment Issues: Kenali, Atasi, dan TipsnyaAttachment Issues: Kenali, Atasi, dan Tipsnya

Daftar Isi:

  1. Jenis-Jenis Attachment Issues
  2. Penyebab Attachment Issues
  3. Gejala Attachment Issues
  4. Dampak Attachment Issues
  5. Mengatasi Attachment Issues
  6. Tips Membangun Hubungan Sehat dengan Attachment Style yang Tidak Aman
  7. Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
  8. Kesimpulan

Attachment issues atau masalah keterikatan adalah pola perilaku dan emosi yang menghambat kemampuan seseorang untuk membentuk dan mempertahankan hubungan yang dekat dan aman dengan orang lain.

Secara teori, pengalaman awal dengan pengasuh utama (biasanya orang tua) membentuk gaya keterikatan seseorang di masa depan. Jika pengalaman tersebut negatif atau tidak konsisten, masalah keterikatan bisa berkembang.

Jenis-Jenis Attachment Issues

Terdapat beberapa jenis attachment issues, antara lain:

  • Anxious-Preoccupied Attachment: Individu dengan gaya keterikatan ini cenderung sangat membutuhkan validasi dan merasa cemas akan penolakan. Mereka seringkali terlalu bergantung pada pasangan dan takut ditinggalkan.
  • Dismissive-Avoidant Attachment: Orang dengan gaya keterikatan ini cenderung mandiri dan menghindari kedekatan emosional. Mereka mungkin merasa tidak nyaman dengan keintiman dan kesulitan mempercayai orang lain.
  • Fearful-Avoidant Attachment: Gaya keterikatan ini ditandai dengan keinginan untuk dekat dengan orang lain, tetapi juga rasa takut yang besar akan penolakan. Individu dengan gaya ini seringkali memiliki pengalaman traumatis di masa lalu.
  • Disorganized Attachment: Gaya keterikatan ini sering muncul akibat pengalaman traumatis atau pengabaian di masa kanak-kanak. Individu dengan gaya ini menunjukkan perilaku yang tidak konsisten dan membingungkan dalam hubungan.

Selain attachment issues, ada pula commitment issue. Baca di sini: Commitment Issues: Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya

Penyebab Attachment Issues

Beberapa faktor dapat menyebabkan attachment issues, di antaranya:

  • Pengalaman traumatis di masa kanak-kanak (kekerasan seksual, fisik, atau emosional)
  • Pengabaian emosional atau fisik oleh pengasuh.
  • Kehilangan orang tua atau pengasuh di usia dini.
  • Pola asuh yang tidak konsisten atau tidak responsif.
  • Riwayat penyakit mental pada orang tua atau pengasuh.

Gejala Attachment Issues

Gejala attachment issues dapat bervariasi tergantung pada jenis keterikatan yang tidak aman, tetapi beberapa gejala umum meliputi:

  • Kesulitan mempercayai orang lain.
  • Ketakutan akan keintiman.
  • Perilaku menghindar dalam hubungan.
  • Ketergantungan berlebihan pada pasangan.
  • Kecemasan akan penolakan atau pengabaian.
  • Kesulitan mengatur emosi dalam hubungan.
  • Pola hubungan yang tidak stabil atau berulang.

Menurut studi, attachment issues dapat memengaruhi kesehatan mental dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Bagaimana cara menjaga kesehatan mental keluarga? Cari tahu di sini: Intip 6 Cara Jaga Kesehatan Mental Anggota Keluarga

Dampak Attachment Issues

Attachment issues yang tidak ditangani dapat berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan, termasuk:

  • Hubungan Romantis: Kesulitan membangun hubungan yang sehat dan langgeng.
  • Kesehatan Mental: Peningkatan risiko depresi, kecemasan, dan gangguan kepribadian.
  • Kesehatan Fisik: Beberapa penelitian mengaitkan attachment issues dengan masalah kesehatan fisik, meskipun mekanisme pastinya masih diteliti.
  • Kehidupan Sosial: Kesulitan membangun dan mempertahankan persahabatan yang bermakna.
  • Kinerja Kerja: Masalah dalam berkolaborasi dan bekerja dalam tim.

Mengatasi Attachment Issues

Meskipun attachment issues dapat menjadi tantangan, terdapat berbagai cara untuk mengatasinya:

  • Terapi: Terapi psikologis, seperti terapi perilaku kognitif (CBT) atau terapi berbasis keterikatan, dapat membantu individu memahami pola keterikatan mereka dan mengembangkan cara yang lebih sehat untuk berhubungan dengan orang lain.
  • Kesadaran Diri: Meningkatkan kesadaran diri tentang pola pikir, emosi, dan perilaku dalam hubungan.
  • Membangun Hubungan yang Aman: Mencari dan memelihara hubungan dengan orang-orang yang mendukung dan dapat dipercaya.
  • Latihan Regulasi Emosi: Mempelajari teknik-teknik untuk mengelola emosi yang sulit, seperti kecemasan atau kemarahan.
  • Self-Compassion: Berlatih bersikap baik dan menerima diri sendiri, terutama saat menghadapi kesulitan dalam hubungan.

Bagaimana agar hubungan dengan pasangan selalu harmonis? Ini caranya: Tips Menjaga Hubungan dengan Pasangan Tetap Harmonis

Tips Membangun Hubungan Sehat dengan Attachment Style yang Tidak Aman

Berikut beberapa tips untuk membangun hubungan yang sehat jika memiliki attachment style yang tidak aman:

  • Komunikasi Terbuka: Bicarakan kebutuhan dan kekhawatiran secara jujur dan terbuka dengan pasangan.
  • Batasan yang Sehat: Tetapkan batasan yang jelas dan hormati batasan pasangan.
  • Kepercayaan: Berusahalah untuk membangun kepercayaan dengan bersikap jujur, konsisten, dan dapat diandalkan.
  • Kesabaran: Proses penyembuhan attachment issues membutuhkan waktu dan kesabaran.
  • Fokus pada Diri Sendiri: Luangkan waktu untuk merawat diri sendiri dan mengembangkan minat di luar hubungan.

Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?

Jika attachment issues secara signifikan memengaruhi kualitas hidup dan hubungan, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau psikiater. Bantuan profesional sangat dianjurkan jika:

  • Mengalami kesulitan yang signifikan dalam membentuk atau mempertahankan hubungan.
  • Merasa sangat cemas, depresi, atau marah dalam hubungan.
  • Memiliki riwayat trauma atau pengabaian di masa kanak-kanak.
  • Pola hubungan yang tidak sehat berulang.

Kesimpulan

Attachment issues dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk membangun hubungan yang sehat dan memuaskan. Memahami jenis, penyebab, dan gejala attachment issues adalah langkah pertama untuk mengatasinya. Dengan terapi, kesadaran diri, dan latihan regulasi emosi, individu dengan attachment issues dapat belajar membangun hubungan yang lebih aman dan bermakna.

Jika mengalami gejala attachment issues dan ingin mendapatkan bantuan profesional, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater di Halodoc.

Dapatkan juga obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2025. How Attachment Disorders Impact Your Relationships
WebMD. Diakses pada 2025. Anxious Attachment: What It Is and How It Affects Relationships
WebMD. Diakses pada 2025. What Is Avoidant Attachment?