Awas, Ini Bahaya Gangguan Menelan Pada Anak

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   11 Januari 2019
Awas, Ini Bahaya Gangguan Menelan Pada AnakAwas, Ini Bahaya Gangguan Menelan Pada Anak

Halodoc, Jakarta – Gangguan menelan disebut disfagia. Kondisi ini terjadi akibat terganggunya proses penyaluran makanan atau minuman dari mulut ke lambung. Akibatnya, pengidap disfagia mengalami nyeri saat menelan makanan (odinofagia), tidak bisa menelan, makanan menyangkut di tenggorokan, kembalinya makanan dan cairan dari lambung ke esofagus (regurgitasi), dan batuk dan tersedak saat menelan makanan.

Baca Juga: Tiba-Tiba Susah Menelan Bisa Jadi Kena Akalasia

Kenali Gejala Gangguan Menelan Pada Anak

Terdapat empat proses menelan makanan, yakni proses persiapan makanan di dalam rongga mulut (fase persiapan oral), pergerakan makanan ke belakang rongga mulut (fase oral), tahan permulaan menelan makanan (fase faring), peremasan dan perjalanan makanan ke lambung (fase esofagus). Gangguan menelan pada anak bisa terjadi pada salah satu atau keempat proses tersebut. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan karena mengganggu tumbuh kembang anak. Ibu perlu waspada jika Si Kecil menunjukkan tanda dan gejala disfagia berikut:

  • Tidak merespons (menolak) saat diberi makanan atau minuman.

  • Butuh waktu lama untuk makan atau minum karena sulit mengunyah maupun menelan.

  • Sering batuk dan tersedak saat makan.

  • Mengeluarkan banyak air liur atau cairan dari mulut dan hidung.

  • Suara serak saat atau setelah makan.

  • Sering mual dan muntah (terutama setelah makan).

  • Berat badan tidak bertambah atau menurun.

  • Butuh waktu lama untuk makan (lebih dari 30 menit).

Baca Juga: 9 Penyebab Disfagia yang Perlu Diketahui

Penyebab disfagia antara lain tenggorokan kering, reaksi alergi, pembengkakan lidah atau amandel, radang tenggorokan, dan mengidap penyakit asam lambung. Ibu perlu bicara pada dokter untuk mencari tahu penyebab gangguan menelan pada Si Kecil. Diagnosis disfagia dilakukan dengan pemeriksaan fisik, seperti indeks massa tubuh, pemeriksaan refleks, kekuatan otot, dan cara berbicara. Pada kasus yang jarang terjadi, disfagia didiagnosis dengan foto Rontgen, X-ray, fluoroskopi, laringoskopi, esofaguskopi, dan manometri.

Bahaya Gangguan Menelan Pada Anak

Sebagian besar kasus gangguan menelan bisa disembuhkan. Namun, ibu tidak boleh menganggap sepele gangguan menelan pada anak. Berikut bahaya gangguan menelan pada anak yang perlu diwaspadai:

1. Masuknya Makanan ke Saluran Napas

Masuknya makanan atau cairan ke saluran napas disebut aspirasi. Akibatnya, pengidap disfagia rentan mengalami batuk saat menelan makanan. Gejala yang timbul akibat aspirasi adalah mengi, sulit bernapas, serta suara serak setelah makan, minum, dan muntah. Jika dibiarkan tanpa penanganan, aspirasi menyebabkan infeksi paru, seperti pneumonia dan gangguan paru lainnya.

2. Gangguan Tumbuh Kembang

Seiring tumbuh kembangnya, Si Kecil perlu mendapatkan asupan nutrisi yang memadai. Sayangnya, hal ini menjadi terhambat karena gangguan menelan membuat Si Kecil memuntahkan makanan yang dikonsumsi dan tidak menikmati proses makan. Oleh karena itu, gangguan menelan rentan menyebabkan dehidrasi dan kekurangan nutrisi yang berujung pada gangguan tumbuh kembang anak, termasuk membuat berat badan menurun.

3. Gangguan Perilaku Makan

Proses makan bukan hal menyenangkan bagi anak pengidap disfagia. Jika dibiarkan, waktu makan menjadi momen yang bikin stres dan berujung pada gangguan perilaku makan.

Baca Juga: Kenali Gangguan Makan Anak Sejak Dini

Itulah bahaya gangguan pada anak yang perlu diwaspadai orangtua. Kalau Si Kecil menunjukkan gangguan menelan, cari tahu penyebab dan cara penanganan yang tepat pada dokter Halodoc. Ibu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!