Awas Konsumsi Sate Kambing Berlebihan Akibatkan Kolesterol

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   30 Juli 2020
Awas Konsumsi Sate Kambing Berlebihan Akibatkan KolesterolAwas Konsumsi Sate Kambing Berlebihan Akibatkan Kolesterol

Halodoc, Jakarta - Hari Raya Idul Adha segera tiba. Di Indonesia, umat muslim sering merayakannya dengan bakar-bakaran daging hasil sembelih kurban, bersama keluarga dan tetangga. Salah satu menu bakar-bakaran yang hampir selalu ada dalam momen tersebut adalah sate kambing. 

Baik dibumbui saus kacang atau sambal kecap, sate kambing memang sangat nikmat disantap bersama nasi hangat, ya. Namun, jangan sampai kamu berlebihan juga mengonsumsi sate kambing. Sebab, hidangan daging ini dapat membuat kadar kolesterol dalam tubuh melonjak. 

Baca juga: Ini Batas Kadar Kolesterol yang Normal Bagi Wanita

Alasan Sate Kambing Sebabkan Kolesterol Naik

Sebenarnya, daging kambing punya banyak kandungan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, zat besi, kalium, zinc, kalsium, lemak, selenium, fosfor, folat, serta vitamin K, B, dan E. Namun, daging kambing juga mengandung lemak jenuh, yang jika dikonsumsi berlebihan bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. 

Kolesterol jahat yang melonjak kadarnya dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, seperti penumpukan plak pada dinding pembuluh darah (aterosklerosis). Jika penumpukan plak tersebut terjadi pada pembuluh darah jantung dan otak, tentunya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. 

Sebenarnya, dibanding jenis daging lainnya, daging kambing lebih rendah kolesterol, yaitu hanya sekitar 75 miligram per 100 gramnya. Jumlah ini lebih kecil dibanding daging sapi dengan kandungan 90 miligram, domba 110 miligram, dan ayam yang kandungan kolesterolnya 85-135 miligram, dengan takaran berat yang sama. 

Baca juga: 6 Cara Menjaga Kadar Kolesterol Saat Liburan

Tubuh manusia pun sebenarnya butuh kolesterol untuk membangun dinding sel, mendukung metabolisme, dan membantu produksi berbagai hormon. Selama tidak berlebihan, boleh saja mengonsumsi daging kambing atau daging lainnya. Namun masalahnya, ketika sedang pesta bakar-bakaran sate kambing, serunya momen kumpul sering kali membuat khilaf yang berujung pada makan berlebihan. Nah, hal ini yang perlu dihindari. 

Menghindari Kolesterol Tinggi Setelah Makan Sate Kambing

Untuk bisa terhindar dari kolesterol tinggi setelah makan sate kambing, kamu perlu memperhatikan cara mengolah dan jumlah konsumsinya. Jika diolah dengan cara yang kurang sehat atau dikonsumsi berlebihan, bukan tidak mungkin jika kolesterol jadi melonjak setelah makan sate kambing. 

Maka, berikut beberapa tips agar bisa makan sate kambing dengan lebih sehat:

  • Buang bagian lemak pada daging, ketika sedang mengolahnya.
  • Hindari penggunaan margarin atau mentega sebagai olesan ketika membakar sate kambing, karena hanya akan menambah kadar lemak dalam daging.
  • Makanlah sate kambing bersama sayur-sayuran dan buah-buahan. Selain dapat mengurangi jumlah kolesterol yang diserap tubuh, sayur dan buah juga tinggi serat, sehingga bisa membantu pencernaan daging kambing yang tidak mengandung serat.
  • Hindari makan berlebihan. 

Baca juga: Menurunkan Kolesterol atau Berat Badan, Mana yang Lebih Dahulukan?

Selain itu, penting juga untuk selalu memeriksakan kadar kolesterol dalam tubuh secara rutin. Terutama jika kamu sering menyantap hidangan daging atau punya riwayat kolesterol tinggi sebelumnya. Agar lebih mudah, download saja aplikasi Halodoc untuk memesan layanan pemeriksaan laboratorium, untuk melakukan pemeriksaan kolesterol di rumah. 

Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. LDL and HDL Cholesterol: "Bad" and "Good" Cholesterol.
That’s Farming. Goat Meat: The healthier alternative and the meat for diets?
Heart UK. Diakses pada 2020. High Cholesterol Food.
Healthline. Diakses pada 2020.Lamb and Cholesterol: What You Need to Know.
Healthline. Diakses pada 2020. Cholesterol Control: Chicken vs. Beef.
Healthline. Diakses pada 2020. Are Eggs, Meat, and Dairy Bad for High Cholesterol?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan