Bagaimana Cara Menghitung Usia Kehamilan secara Manual?

Halodoc, Jakarta – Kehamilan adalah periode waktu antara konsepsi dan kelahiran. Selama masa ini, janin tumbuh dan berkembang di dalam rahim ibu. Usia kehamilan adalah istilah umum yang digunakan selama kehamilan untuk menggambarkan umur kandungan.
Ini diukur dalam beberapa minggu, dari hari pertama siklus menstruasi terakhir wanita hingga tanggal saat ini. Kehamilan normal bisa berkisar antara 38 hingga 42 minggu. Bayi yang lahir sebelum 37 minggu dianggap prematur. Bayi yang lahir setelah 42 minggu dianggap postmatur. Bagaimana cara menghitung usia kehamilan secara manual?
Baca juga: 5 Hal Ini Menunjukkan Tanda Kehamilan yang Sehat
Menghitung Usia Kehamilan
Usia kehamilan dapat ditentukan sebelum atau sesudah lahir. Sebelum lahir, dokter akan menggunakan ultrasound untuk mengukur ukuran kepala, perut, dan tulang paha bayi. Ini memberikan gambaran tentang seberapa baik bayi tumbuh di dalam rahim.
Usia kehamilan setelah lahir dapat diukur dengan melihat berat badan bayi, panjang badan, lingkar kepala, tanda vital, refleks, tonus otot, postur tubuh, serta kondisi kulit dan rambut. Jika temuan usia kehamilan bayi setelah lahir sesuai dengan usia kalender, bayi tersebut dikatakan sesuai untuk usia kehamilan.
Bayi yang kelahirannya sesuai dengan usia kehamilan memiliki tingkat masalah dan kematian yang lebih rendah daripada bayi yang kecil atau besar untuk usia kehamilan ibunya. Berat bayi yang lahir cukup bulan adalah 2,5-4 kilogram.
Menghitung usia kehamilan bisa dilakukan secara manual, terutama buat wanita yang mengalami siklus haid teratur 28 hari. Caranya adalah tentukan tanggal terakhir menstruasi. Kemudian, tambahkan 40 minggu dari tanggal tersebut untuk penentuan persalinan. Mengetahui perkiraan kelahiran dapat diketahui usia kehamilan.
Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Tanggal terakhir menstruasi + satu tahun + 7 hari – 3 bulan
Jadi, kalau hari terakhir menstruasi adalah 17 Maret 2021, maka perkiraan persalinannya adalah 24 Desember 2021. Menghitung usia kehamilan cukup penting untuk tahu kapan persalinan. Namun, terkadang hasilnya bisa saja meleset tergantung beberapa situasi.
Baca juga: Ini Bedanya Hamil Anggur dan Hamil di Luar Kandungan
Untuk mengetahui hal ini lebih lanjut, ibu bisa mendiskusikannya dengan dokter. Ibu bisa membuat janji dengan dokter kandungan di rumah sakit pilihan dengan menggunakan Halodoc. Tanpa perlu repot antre, ibu hanya perlu datang pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
Pentingnya Menghitung Usia Kehamilan
Usia kehamilan adalah cara yang biasa digunakan untuk menggambarkan usia kehamilan, atau sejauh mana usia kehamilan tersebut. Biasanya, usia kehamilan dinyatakan sebagai kombinasi minggu dan hari, serta dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir ibu hingga saat ini.
Usia kehamilan membantu memandu perawatan prenatal. Selain itu, ini menghasilkan perkiraan tanggal jatuh tempo dan merupakan metode yang digunakan sebagian besar dokter untuk menentukan tanggal kehamilan. Usia kehamilan berbeda dengan usia janin, yaitu jumlah minggu yang telah berlalu sejak pembuahan.
Baca juga: Kenali 5 Fakta Mengenai Blighted Ovum
Sebagian besar kehamilan akan berlangsung sekitar 40 minggu jika menggunakan usia kehamilan untuk memperkirakan tanggal kelahiran. Persalinan yang berada di rentang 38 minggu hingga 42 minggu masih dianggap normal. Bayi yang lahir sebelum 37 minggu dianggap prematur dan yang lahir setelah 42 minggu dianggap postmatur.
Sangat penting bagi seorang calon ibu untuk dapat membedakan antara tanda janin sehat dan tidak sehat. Beberapa gejala jika tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi parah dan bahkan keguguran.