Bakteri Masuk ke Telinga Bisa Sebabkan Otitis Media
“Infeksi telinga bagian tengah atau otitis media bisa terjadi karena infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri bisa masuk melalui telinga atau dari saluran pernapasan yang kemudian menyebar ke telinga."
Halodoc, Jakarta - Telinga merupakan salah satu bagian tubuh yang memiliki peranan vital dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu perannya adalah penyampai suara menuju otak. Namun, ketika ada bakteri yang masuk, menumpuk, dan menimbulkan infeksi di dalam telinga, ada beberapa gangguan atau penyakit yang dapat terjadi. Salah satunya adalah otitis media, yaitu infeksi pada bagian tengah telinga, tepatnya pada area belakang gendang telinga.
Apa Itu Otitis Media?
Otitis media dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih umum menyerang anak-anak di bawah usia 10 tahun, dan bayi berusia 6–15 bulan. Hal ini dikarenakan pada anak-anak, tuba eustachius atau saluran yang berfungsi untuk menyalurkan udara ke dalam telinga bagian tengah lebih sempit dibandingkan pada orang dewasa.
Secara umum, otitis media terbagi atas dua jenis, yaitu otitis media akut dan otitis media dengan efusi. Pada otitis media akut, infeksi yang terjadi pada telinga tengah berlangsung cepat dan menyebabkan pembengkakan serta hilangnya pendengaran selama masa infeksi. Sementara itu, pada otitis media dengan efusi (glue ear), lendir dan cairan telinga akan tetap ada, bahkan ketika infeksi telah hilang atau sembuh.
Bakteri Penyebab Otitis Media Bisa Masuk Dari Telinga dan Saluran Pernapasan
Otitis media merupakan gangguan telinga yang disebabkan oleh adanya infeksi, yang dapat disebabkan oleh bakteri dan juga virus. Pada otitis media yang disebabkan oleh bakteri, infeksi yang terjadi dapat diakibatkan oleh bakteri yang masuk melalui telinga, maupun melalui saluran pernapasan yang kemudian menyebar ke telinga.
Infeksi bakteri yang terjadi itu kemudian akan naik ke telinga melalui tuba eustachius, dan memicu penumpukan lendir dan cairan telinga, sehingga bakteri pun semakin bertumbuh. Pada anak-anak, otitis media biasanya terjadi karena tuba eustachius masih terlalu empuk dan sulit untuk tetap terbuka, sehingga menyebabkan penyumbatan dan penumpukan lendir. Itulah mengapa risiko otitis media lebih tinggi pada anak-anak, ketimbang orang dewasa.
Namun, selain usia, ada beberapa hal lain yang juga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap otitis media, yaitu:
- Bekerja di tempat dengan banyak polusi dan asap.
- Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan infeksi telinga.
- Orang-orang dengan sistem imun yang buruk atau penyakit pernapasan kronis, seperti cystic fibrosis dan asma.
Gejala dan Komplikasi yang Mungkin Dialami
Selain nyeri dan rasa tidak nyaman pada telinga, pengidap otitis media juga akan mengalami gejala-gejala lainnya, seperti:
- Gelisah dan mudah marah,
- Gangguan tidur.
- Demam,
- Keluarnya cairan kuning, bening, atau berdarah dari telinga,
- Kehilangan keseimbangan,
- Gangguan pendengaran,
- Mual dan muntah,
- Diare,
- Menurunnya nafsu makan,
- Hidung tersumbat.
Pada beberapa kasus yang terbilang cukup langka, otitis media yang tidak ditangani dapat menyebabkan beberapa komplikasi berikut ini:
- Infeksi yang menyebar ke tulang telinga.
- Infeksi yang menyebar ke cairan sekitar otak dan saraf tulang belakang.
- Kehilangan pendengaran permanen.
- Pecahnya gendang telinga.
Penanganan yang Dapat Dilakukan terhadap Otitis Media
Kebanyakan kasus otitis media dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari, tanpa pengobatan khusus. Namun, jika gejala berlangsung lebih dari 3 hari, pemeriksaan ke dokter diperlukan. Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri yang terjadi (jika otitis media disebabkan oleh bakteri), serta obat penawar rasa sakit seperti ibuprofen.
Sementara itu, penanganan otitis media yang dapat dilakukan di rumah, antara lain:
- Jaga kebersihan telinga.
- Jika terjadi pada anak-anak atau balita, jangan biarkan mereka mengunyah benda yang kotor.
- Hindari asap dan polusi yang dapat memengaruhi tenggorokan.
Itulah sedikit penjelasan tentang otitis media, penyebab, dan penanganan yang dapat dilakukan. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter di aplikasi Halodoc ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!