Bayi Idap Kernikterus, Kenali 7 Gejalanya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 September 2021
Bayi Idap Kernikterus, Kenali 7 GejalanyaBayi Idap Kernikterus, Kenali 7 Gejalanya

"Kernikterus adalah penyakit yang terjadi karena ada kelainan pada otak bayi. Kondisi ini tidak boleh disepelekan dan harus segera mendapat penanganan medis. Salah satu gejala khas dari penyakit ini adalah penyakit kuning pada bayi. Penyakit ini umum terjadi dan akan sembuh setelah beberapa saat. Namun, waspadai jika kondisi ini ditandai dengan gejala lainnya."


Halodoc, Jakarta – Kernikterus adalah gangguan kesehatan yang menyerang bayi baru lahir. Kondisi ini terjadi karena ada kerusakan otak yang disertai dengan penyakit kuning. Bayi baru lahir bisa mengalami penyakit kuning alias newborn jaundice, karena kadar bilirubin di dalam tubuhnya sangat tinggi. Bayi kuning sebenarnya umum terjadi dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa saat. 

Namun, waspadai jika penyakit kuning pada bayi tidak kunjung membaik atau malah memicu gejala yang lebih buruk. Pasalnya, kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya kernikterus. Apa kaitan penyakit kuning dengan kerusakan pada otak ini? Kadar bilirubin dalam darah yang tinggi menjadi penyebab penyakit kuning bisa menumpuk pada otak bila tidak ditangani dengan baik. Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan bayi mengalami cedera pada otak atau lumpuh otak (cerebral palsy). 

Baca juga: Bayi Kartika Putri Kena Penyakit Kuning, Ini Penyebabnya

Penyebab Kernikterus pada Bayi 

Kernikterus disebabkan oleh kadar bilirubin dalam darah yang tinggi (hiperbilirubinemia). Bila kondisi ini tidak ditangani, maka bilirubin dapat menyebar sampai ke otak yang mengakibatkan kerusakan otak permanen. Selain bisa memicu cerebral palsy, penyakit ini juga berisiko menyebabkan masalah pada gigi, gangguan penglihatan dan pendengaran, serta keterbelakangan mental.

Bilirubin adalah limbah yang dihasilkan secara alami ketika tubuh mendaur ulang sel darah merah. Kadar bilirubin yang di atas normal wajar dialami oleh bayi yang baru lahir, karena tubuhnya masih beradaptasi untuk membuang bilirubin. Bilirubin yang tinggi kemudian membuat tubuh menjadi kuning atau yang dikenal juga sebagai penyakit kuning. 

Diperkirakan ada sekitar 60 persen bayi yang mengalami penyakit kuning. Biasanya, penyakit kuning bisa sembuh dalam beberapa hari setelah mendapat penanganan. Namun, bila kadar bilirubin tetap terlalu tinggi dan tidak mendapatkan penanganan, maka penyakit kuning dapat memicu terjadinya kernikterus dan menyebabkan kerusakan otak.

Kernikterus umumnya terjadi pada bayi dan sangat jarang dialami oleh orang dewasa. Meski demikian, kadar bilirubin yang tinggi bisa dialami oleh orang dewasa. Kondisi tersebut dipicu oleh penyakit tertentu, seperti sindrom Gilbert, sindrom Crigler-Najjar, sindrom Dubin-Johnson, dan sindrom Rotor.

Baca juga: Sindrom Gilbert Bisa Sebabkan Penyakit Kuning Intra-Hepatik, Mitos atau Fakta

Gejala Penyakit yang Perlu Diwaspadai

Ketika bayi ibu mengalami sakit kuning, perubahan warna kulit menjadi kuning, biasanya akan terlihat di wajahnya terlebih dahulu. Ketika kadar bilirubin semakin tinggi, maka perubahan warna tersebut dapat menyebar ke seluruh tubuhnya, termasuk dada, perut, lengan, dan kaki. Gejala ini mungkin lebih sulit terlihat pada bayi dengan kulit lebih gelap. Namun, perubahan warna juga bisa muncul di bagian putih mata bayi.

Bila Si Kecil mengalami salah satu gejala penyakit kuning berikut ini, sebaiknya segera bawa ia ke dokter:

  • Perubahan warna kulit menjadi kuning atau oranye yang biasanya dimulai dari kepala.
  • Sulit bangun atau tidur sama sekali.
  • Tidak mau menyusu, baik dari payudara maupun dari botol.
  • Popok menjadi lebih jarang basah atau kotor dari biasanya.

Kebanyakan kasus penyakit kuning sebenarnya tidak memerlukan perawatan. Namun, bila kondisi tersebut dibiarkan terlalu lama, maka komplikasi dapat terjadi dan memicu kernikterus. Gejala kernikterus dapat bervariasi, tetapi umumnya meliputi:

  1. Menangis secara tidak terkendali.
  2. Mengantuk atau tidak berenergi.
  3. Demam.
  4. Sulit makan.
  5. Lemas atau tubuh terasa kaku.
  6. Gerakan mata yang tidak biasa.
  7. Kejang otot.

Gejala kernikterus juga dapat berkembang ketika seorang anak bertambah usia, yaitu:

  • Kejang.
  • Perkembangan dan pergerakan motorik yang tidak biasa.
  • Kejang otot atau menggeliat.
  • Masalah pendengaran dan sensorik lainnya.
  • Tidak mampu menatap ke atas.
  • Enamel gigi bernoda.

Dengan mengetahui gejala kernikterus di atas, ibu dapat langsung segera membawa Si Kecil ke dokter bilamana ia mengalami salah satu dari gejala di atas. Kernikterus yang terdeteksi lebih awal memungkinkan pengobatan dilakukan sedini mungkin, sehingga bayi dapat dicegah dari komplikasi.

Baca juga: Bagaimanakah Cara Mencegah Kernikterus?

Jika Si Kecil menunjukkan gejala kernikterus, sebaiknya segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Ibu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk menemukan daftar rumah sakit terdekat yang bisa dikunjungi. Download aplikasinya di App Store atau Google Play! 

This image has an empty alt attribute; its file name is Banner_Web_Artikel-01.jpeg

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2021. What Is Kernicterus?
NHS UK. Diakses pada 2021. Kernicterus- Newborn jaundice. 



Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan