Advertisement

Begini Cara Kerja Sistem Saraf dalam Tubuh Manusia

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Caisar Dewi Maulina   09 September 2025

Sistem saraf manusia melibatkan berbagai jenis sel saraf, zat kimia, otak dan sumsum tulang.

Begini Cara Kerja Sistem Saraf dalam Tubuh ManusiaBegini Cara Kerja Sistem Saraf dalam Tubuh Manusia

DAFTAR ISI:


Sistem saraf manusia berperan dalam mengontrol seluruh fungsi tubuh. Bagian ini juga membantu tubuh untuk berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya.

Tak hanya itu, adanya saraf memungkinkan kamu untuk mengatur emosi, persepsi, dan kognisi.

Cara kerja sistem saraf manusia melibatkan komunikasi yang kompleks antara berbagai jenis sel saraf, zat kimia neurotransmiter, dan pusat pengendalian di otak dan sumsum tulang belakang.

Yuk, ketahui lebih lanjut bagaimana prosesnya!

Apa Itu Sistem Saraf?

Sistem saraf adalah jaringan komunikasi utama dalam tubuh yang terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan saraf.

Sistem ini bertanggung jawab untuk menerima, memproses, dan mengirimkan informasi antara otak dan seluruh tubuh.

Sistem saraf terbagi menjadi dua bagian utama:

  • Sistem Saraf Pusat (SSP): Terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak adalah pusat kendali utama, sementara sumsum tulang belakang berfungsi sebagai jalur komunikasi antara otak dan seluruh tubuh.
  • Sistem Saraf Tepi (SST): Terdiri dari saraf-saraf yang menghubungkan SSP dengan organ, otot, dan kelenjar di seluruh tubuh. SST terbagi lagi menjadi sistem saraf somatik (mengontrol gerakan sadar) dan sistem saraf otonom (mengatur fungsi otomatis tubuh seperti detak jantung dan pencernaan).

Cara Kerja Sistem Saraf Manusia

Berikut cara kerja sistem saraf manusia yang perlu kamu ketahui:

1. Neuron (sel saraf)

Neuron adalah sel-sel saraf dasar yang membentuk dasar sistem saraf. Setiap neuron terdiri dari tiga bagian utama: dendrit, badan sel, dan akson.

2. Pengiriman sinyal

Sinyal saraf dikirim melalui neuron dalam bentuk impuls listrik. Nah, sinyal ini bergerak cepat melalui neuron, dari ujung dendrit menuju badan sel, dan kemudian melalui akson.

3. Sinapsis

Sinapsis adalah area kontak antara dua neuron. Dalam sistem saraf manusia, sinyal saraf melewati sinapsis melalui zat kimia yang disebut neurotransmiter. 

Ketika impuls mencapai ujung akson, neurotransmiter dilepaskan ke celah sinapsis, memungkinkan sinyal untuk melompat ke neuron berikutnya.

4. Sistem saraf pusat (SSP)

SSP terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak adalah pusat pengendalian utama yang mengatur berbagai fungsi tubuh dan proses mental.

Sumsum tulang belakang bertindak sebagai jalur penghubung antara otak dan tubuh.

5. Sistem saraf tepi (SST)

Sedangkan, SST terdiri dari saraf-saraf yang keluar dari otak dan sumsum tulang belakang, serta cabang-cabang saraf yang mencapai berbagai bagian tubuh. Contoh SST, yaitu saraf kranial dan saraf spinal.

6. Saraf sensorik

Dalam sistem saraf manusia, saraf-saraf sensorik membawa informasi dari reseptor sensorik di seluruh tubuh ke SSP.

Ini mencakup informasi tentang sentuhan, rasa sakit, suhu, tekanan, dan berbagai rangsangan lainnya. Yakin Saraf Berfungsi dengan Baik? Cari Tahu Lewat Tes Simpel Ini.

7. Saraf motorik

Sedangkan, saraf motorik membawa sinyal dari SSP ke otot-otot dan kelenjar untuk menghasilkan respons atau gerakan.

Proses ini memungkinkan kita untuk bergerak, berbicara, dan menjalankan fungsi motorik lainnya.

8. Refleks

Beberapa sinyal saraf dapat menyebabkan respons otomatis yang disebut refleks. 

Proses ini terjadi ketika sinyal sensorik langsung mengirimkan sinyal motorik tanpa melibatkan otak. Misalnya, refleks lutut ketika seorang dokter memukul tendon lutut.

9. Koordinasi

Sistem saraf manusia bekerja dengan sangat kompleks untuk mengkoordinasikan gerakan tubuh, mengendalikan fungsi organ, dan mengolah informasi sensorik.

Hal ini memungkinkan kita untuk berpikir, merasa, dan berfungsi secara efisien dalam lingkungan kita.

10. Pengaturan otonom

Sistem saraf otonom mengatur fungsi-fungsi tubuh yang tidak kita bisa kamu kendalikan secara sadar, seperti pernapasan, denyut jantung, pencernaan, dan tekanan darah.

Contohnya termasuk cabang simpatis (respons “fight or flight”) dan parasimpatis (respons “rest and digest”) dari sistem saraf otonom.

Pernah mendengar elektromiografi (EMG) untuk mendiagnosis cedera dan kondisi yang memengaruhi otot serta saraf? Baca selengkapnya di artikel ini: “Mengenal Elektromiografi (EMG): Jenis, Manfaat, Prosedur dan Efek Samping“.

Hubungan Otak dan Gerak yang Dilakukan Tubuh

Hubungan antara otak dan gerakan tubuh sangat erat dan kompleks. Otak adalah pusat kendali utama yang mengoordinasikan semua gerakan, baik yang disadari (gerakan volunter) maupun yang tidak disadari (gerakan involunter atau refleks).

Area otak yang terlibat dalam pengendalian gerakan meliputi:

  • Korteks Motorik: Terletak di lobus frontalis otak besar, korteks motorik bertanggung jawab untuk merencanakan, mengontrol, dan melaksanakan gerakan sadar. Bagian ini mengirimkan sinyal ke otot-otot melalui sumsum tulang belakang.
  • Ganglia Basalis: Sekelompok struktur di dalam otak yang membantu mengatur gerakan halus, postur, dan koordinasi. Ganglia basalis bekerja sama dengan korteks motorik untuk memastikan gerakan yang lancar dan terkontrol.
  • Serebelum (Otak Kecil): Serebelum berperan penting dalam koordinasi gerakan, keseimbangan, dan pembelajaran motorik. Bagian ini menerima informasi dari korteks motorik dan organ sensorik, kemudian menggunakan informasi ini untuk menyempurnakan gerakan dan menjaga keseimbangan tubuh.
  • Sumsum Tulang Belakang: Berfungsi sebagai jalur utama komunikasi antara otak dan tubuh. Sumsum tulang belakang mengandung sirkuit saraf yang menghasilkan gerakan refleks dan mengirimkan sinyal dari otak ke otot.

Ketika seseorang ingin melakukan gerakan sadar, seperti mengangkat tangan, korteks motorik akan mengirimkan sinyal ke otot-otot yang terlibat.

Sinyal ini akan diatur dan disempurnakan oleh ganglia basalis dan serebelum untuk menghasilkan gerakan yang halus dan terkoordinasi.

Sumsum tulang belakang kemudian meneruskan sinyal ini ke otot-otot, yang kemudian berkontraksi dan menghasilkan gerakan yang diinginkan.

Yuk, jaga otak tetap sehat dengan mengonsumsi vitamin. Simak rekomendasinya pada artikel berikut: Ini Rekomendasi Vitamin Otak yang Tersedia di Apotek.

Faktor yang Menghambat Fungsi Saraf

Ada banyak faktor yang dapat mengganggu kerja sistem saraf manusia. Beberapa di antaranya, yaitu:

  • Cedera fisik, yaitu cedera tulang belakang, cedera kepala, atau cedera saraf perifer dapat merusak saraf dan mengganggu transmisi sinyal saraf.
  • Beberapa penyakit seperti multiple sclerosis, Parkinson, ALS (amyotrophic lateral sclerosis), dan Alzheimer dapat merusak sel-sel saraf dan mengganggu fungsi sistem saraf manusia.
  • Infeksi virus atau bakteri tertentu dapat merusak saraf, seperti herpes zoster yang dapat menyebabkan neuralgia postherpetica.
  • Kekurangan vitamin tertentu, terutama vitamin B12, dapat mempengaruhi kesehatan saraf dan menyebabkan gangguan seperti neuropati.
  • Paparan terhadap toksin, yaitu logam berat, pestisida, atau alkohol dapat merusak saraf.
  • Stres kronis dapat mempengaruhi kesehatan saraf dan menyebabkan berbagai masalah, termasuk gangguan tidur, kecemasan, dan depresi.
  • Tumor di dalam otak atau sumsum tulang belakang dapat menekan saraf dan mengganggu fungsinya.
  • Penyakit autoimun seperti lupus atau penyakit Guillain-Barré melibatkan sistem kekebalan menyerang sel-sel saraf, menyebabkan kerusakan.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala-gejala berikut:

  • Sakit kepala parah yang datang tiba-tiba.
  • Kelemahan atau mati rasa pada wajah, lengan, atau kaki.
  • Kesulitan berbicara atau memahami perkataan.
  • Gangguan penglihatan mendadak.
  • Kehilangan keseimbangan atau koordinasi.
  • Kejang.
  • Penurunan kognitif atau memori yang signifikan.

Kesimpulan

Sistem saraf adalah sistem yang kompleks dan vital yang mengatur berbagai fungsi tubuh. Memahami cara kerja sistem saraf dan bagaimana otak berhubungan dengan gerakan tubuh dapat membantu dalam menjaga kesehatan dan mencegah gangguan saraf.

Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan mendapatkan perawatan medis yang tepat, kita dapat memastikan sistem saraf berfungsi dengan optimal sepanjang hidup.

Jika mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Konsultasi dengan dokter spesialis saraf kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.

Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Nervous System.
National Cancer Institute. Diakses pada 2025. Introduction to the Nervous System.
Kids Health. Diakses pada 2025. Nervous System.