Benarkah Aluminium Foil Berbahaya untuk Makanan?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli dr. Rizal Fadli   03 Agustus 2022

“Aluminium foil digunakan untuk mengemas bahkan mengolah makanan dengan cara dipanggang. Akan tetapi, benarkah penggunaan bahan tersebut aman untuk makanan?”

Benarkah Aluminium Foil Berbahaya untuk Makanan?Benarkah Aluminium Foil Berbahaya untuk Makanan?

Halodoc, Jakarta – Aluminium foil adalah lembaran yang terbuat dari logam aluminium, yang banyak digunakan untuk makanan yang diolah dengan dipanggang. Sebab, aluminium foil tak hanya membantu proses pematangan makanan lebih cepat, tetapi juga membantu menjaga panas dan kelembapan makanan. 

Akan tetapi, kembali lagi, bahan dasar dari lembaran ini adalah logam. Lantas, apakah penggunaannya aman untuk makanan? 

Makanan Memiliki Kandungan Aluminium Foil Alami

Aluminium adalah jenis logam yang sangat mudah ditemukan di air, udara, maupun makanan yang kamu makan. Bahkan, mayoritas makanan, termasuk daging, susu, sayur, buah, dan ikan memiliki kandungan aluminium alami yang hadir dalam bentuk mineral. 

Kandungan aluminium dalam makanan bisa dibilang bervariasi. Biasanya, kadarnya bergantung pada kemampuan makanan tersebut menyerap aluminium, tanah yang menjadi tempat tumbuhnya bahan makanan, adanya bahan tambahan saat makanan diproses, dan pengemasan. 

Sebenarnya, aluminium diserap oleh tubuh dalam kadar yang bisa dibilang kecil dari makanan yang kamu konsumsi. Setelah tubuh selesai melakukan proses pencernaan, aluminium akan ikut terbuang melalui feses. Beberapa orang sehat juga membuang sisa aluminium yang tidak lagi diperlukan tubuh melalui urine. 

Artinya, aluminium yang terdapat dalam makanan umumnya aman dan tidak memberikan dampak signifikan pada kesehatan.

Meningkatkan Kadar Aluminium pada Makanan 

Nah, pemakaian aluminium foil untuk mengolah makanan, ternyata dapat menyebabkan peningkatan kadar aluminium pada makanan tersebut. Studi dalam Critical Reviews in Toxicology menyebutkan, terdapat tiga hal utama yang dapat berpengaruh terhadap kadar aluminium pada makanan, yaitu:

  • Suhu saat memasak makanan. Memasak makanan dengan menggunakan suhu tinggi akan membuat aluminium lebih mudah masuk pada makanan.
  • Tingkat keasaman pada makanan. Semakin tinggi tingkat keasaman makanan yang diolah, semakin tinggi pula potensi aluminium terserap.
  • Penambahan zat atau bahan tertentu. Penambahan rempah dan garam turut memudahkan terserapnya aluminium pada makanan.

Pemakaian aluminium foil untuk mengolah makanan bukan tidak mungkin dapat memicu efek dalam jangka panjang. Meski begitu, sampai saat ini masih belum ada studi yang membuktikan adanya efek pemakaian aluminium foil terhadap risiko masalah kesehatan tertentu.

Amankah Penggunaan Aluminium Foil untuk Makanan?

Semakin tinggi pemakaian aluminium foil untuk mengolah makanan, pastinya akan semakin banyak juga aluminium yang terserap dalam makanan dan masuk ke tubuh. Meski begitu, hal ini memicu pro dan kontra. Beberapa ahli meyakini bahwa kondisi ini bisa memicu efek negatif, tetapi ada pula yang tidak menyetujuinya. 

Bagaimana cara aluminium memberikan dampak pada seseorang sebenarnya bergantung pada banyak hal. Misalnya, bagaimana kondisi kesehatan secara menyeluruh dan kemampuan tubuh mengatasi akumulasi aluminium. 

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) setuju bahwa level aluminium yang bisa diterima oleh tubuh tidak lebih dari 2 miligram untuk setiap 1 kilogram berat badan setiap minggu. Sayangnya, tidak sedikit orang justru menyerap lebih dari itu. 

Jadi, supaya penggunaan aluminium foil untuk mengolah makanan tetap aman, kamu bisa ikuti tips berikut ini. 

  • Pakai api kecil untuk memasak apabila memakai aluminium foil.
  • Pakai peralatan memasak dan peralatan makan yang tidak memiliki kandungan aluminium, seperti porselen atau beling.
  • Sebaiknya, pakai aluminium foil hanya jika benar-benar diperlukan untuk memasak.
  • Hindari memakai aluminium untuk mengolah makanan yang asam.

Melalui ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemakaian aluminium foil untuk mengolah makanan masih bisa disebut aman. Meski meningkatkan kadar kandungan aluminium dalam makanan, tubuh dapat membuangnya melalui urine maupun feses.

Meski demikian, apabila kamu khawatir akan efek penggunaan aluminium foil terhadap kondisi kesehatan, tidak ada salahnya membatasi pemakaiannya. Kamu juga bisa menggantinya dengan kertas yang memang khusus dibuat untuk makanan.

Apabila kamu hendak melakukan pengecekan kesehatan, manfaatkan Layanan Janji Medis yang ada di aplikasi Halodoc. Kamu bisa download aplikasi Halodoc di ponselmu dari Play Store maupun App Store.

Referensi:
Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives. Diakses pada 2022. Summary report of the seventy-fourth meeting of JECFA.
Critical Reviews in Toxicology. Diakses pada 2022. Systematic review of potential health risks posed by pharmaceutical, occupational and consumer exposures to metallic and nanoscale aluminum, aluminum oxides, aluminum hydroxide and its soluble salts.
Healthline. Diakses pada 2022. Is It Safe to Use Aluminum Foil in Cooking?